"Eoh ... Jimin oppa?"
"Mari aku antar pulang," ajak Jimin.
"Tidak perlu oppa, aku bisa pulang sendiri. Lagi pula, bukankah oppa setelah ini ada latihan?" tanya Misoo heran, karena setahunya Hoseok tadi bilang seperti itu.
"Tidak, latihannya diundur nanti malam," jawabnya kemudian menarik tangan Misoo untuk mengikutinya.
Kini Misoo dan Jimin sudah berada di dalam mobil. Tanpa diberi aba-aba, Jimin menginjak gas untuk memperlaju mobilnya.
"Kau ingin langsung pulang?" tanya Jimin.
"Ne, aku lelah," jawab Misoo canggung karena perilaku Jimin yang tiba-tiba sangat baik padanya.
"Oh, iya aku boleh meminta nomer ponselmu?"
Mimpi apa Misoo semalam? kenapa dia bisa seberuntung ini.
Jimin menyerahkan ponselnya dan diterima oleh Misoo. Kemudian Misoo mengetik nomer ponselnya, anggap saja ia sedang beruntung sekarang karena ada seorang Idol yang meminta nomernya.
"Cah ... Sudah." Misoo mengembalikan ponsel kepada sang pemilik dengan tersenyum manis.
"Yeppo."
"Ne?"
Apa tadi Jimin berkata bahwa Misoo cantik?
"Ani .... "
Beberapa menit berlalu, akhirnya mereka sampai di depan rumah Misoo. Jimin mengantarkan Misoo di depan pagar rumah saja, tanpa turun. Takut nanti jika ia keluar akan ada salah satu fans yang mengenalinya. Kan jadi repot.
"Gomawoyo oppa."
Jimin membalas dengan anggukan dan matanya kini menghilang dengan pipinya terangkat karena membuat garis senyum di bibirnya.
***
Kini Jimin telah kembali ke ruangan bangtan atau biasa disebut 'Bangtan Room'.
"Kau dari mana, Jim?" tanya Taehyung dengan mendudukan dirinya disofa.
"Habis mengantar pacar kontakmu," jawab Jimin santai sambil mendudukan dirinya di sebelah Taehyung.
"Kau menyukainya?"
Bukan, bukan Taehyung yang bertanya. Melainkan Namjoon yang baru datang bersama member yang lain.
"Hmm, aku juga tidak tahu hyung. Aku masih bingung dengan perasaanku." Jimin menatap kosong ke depan.
Kenapa pada saat Jimin mengatakan seperti itu, ada satu hati yang merasakan sesak di sana.
***
"Pagi, eonni. Eonni semalam pulang jam berapa? Maaf aku ketiduran lama sekali ya? Hehehe aku kelelahan eonni," ucap Misoo dan membantu sang kakak menyiapkan sarapan untuk mereka.
"Ne, eonni paham."
Pada saat sarapan tidak ada yang berbicara,karena mereka dari kecil sudah di ajarkan untuk menghargai makanan dan tidak boleh berbicara pada saat makan.
Sekarang mereka sudah selesai makan dan Misoo yang mencuci piringnya. Langkah kaki Misoo kembali ke rumah makan setelah selesai mencuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luck or Loss || [END]
Fanfiction[Cerita ini sudah direvisi, tapi masih jauh dari kata sempurna. Jadi kalau kalian menemukan typo, bahasa yang masih amburadul, dan kesalahan yang lain-lain. Itu karena saya masih belajar dalam hal kepenulisan.] Bagaimana perasaanmu pada saat bertemu...