Jarum jam belum menunjukkan pukul sembilan malam, tapi Nayeon sudah pulang dari kantornya. Entahlah, ia merasa lelah hari ini dan sepertinya ia sedikit demam. Akhirnya ia putuskan meminta izin pulang, beruntung atasannya adalah orang yang baik hati. Jadi dia mendapatkan izin. Bahkan jika memang Nayeon benar-benar demam, ia diperbolehkan mengambil cuti hingga ia sembuh total.
Nayeon membuka knop pintu rumahnya dan masuk ke dalam rumah tempat dimana dirinya dan adiknya tinggal selama ini. Melepas sepatu dan berjalan gusar ke arah sofa. Mendudukan dirinya di sofa berwarna hitam itu.
Ia baru sadar kalau pintu depan tidak dikunci. Padahal sebelum ia berangkat, ia sudah berpesan pada sang adik agar mengunci pintunya. Dasar! Adiknya itu selalu saja ceroboh.
"Misoo .... " Teriaknya mencari keberadaan adik cerobohnya itu.
Sudah teriakan kelima jika Nayeon menghitungnya. Namun tidak ada kemunculan dari orang yang ia cari.
Akhirnya dengan tenaga yang masih ia miliki, dirinya menaiki tangga dan menuju kamar adiknya. Namun nihil, Nayeon tak menemukan sang adik. Bahkan batang hidungnya saja, tidak.
Nayeon mulai cemas setelah ia mencari Misoo di kamar mandinya yang ternyata kosong itu, segera menelpon nomer sang adik. Berharap ada seseorang yang mengangkatnya. Namun hanya sia-sia karena ponsel sang adik terjatuh tidak jauh dari pintu depan.
"Astaga! Ponselnya ada di sini? Lalu kemana Misoo?" Nayeon kini benar-benar khawatir.
Ia berpikir jika menelpon Taehyung yang notabennya adalah kekasih adiknya—itu bukan hal yang buruk.
Ia segera menelpon kekasih adiknya itu. Setelah mendengar jawaban dari pihak yang ia telpon, Nayeon jadi sedikit lega.
"Taehyung! Misoo hilang .... " ucapnya to the poin, kemudian menceritakan semuanya dari awal ia datang dan mencari keberadaan adiknya, hingga ia yang sekarang masih belum tahu dimana keberadaan adiknya.
"Noona tenang dulu, Misoo pasti akan kembali," ucap Taehyung agar membuat kakak dari kekasihnya ini tenang, walaupun dirinya juga tidak bisa dibilang tenang. Kini ia sudah bergegas lari ke ruangan manajer-nim untuk meminjam mobil.
***
Tidak butuh waktu lama bagi Taehyung sampai di rumah kekasihnya. Ia kemari bersama dengan Jimin karena Jimin mengotot ingin ikut setelah Taehyung menceritakan jika Misoo hilang.
Seperti sudah terbiasa keluar masuk rumah Misoo, padahal ia juga jarang bertamu ke sana. Tetapi kondisinya saat ini adalah kekasihnya hilang, jadi ia tidak memikirkan hal itu.
Taehyung mendapati Nayeon yang menangis di ruang tengah rumah ini. Taehyung dan Jimin segera berlari menuju Nayeon dan menyuruh Jimin membawanya ke rumah sakit karena Taehyung tak sengaja memegang tangan sang kakak dari kekasihnya ini panas, tentu saja Jimin segera mengantarkan Nayeon ke rumah sakit terdekat menaiki taksi.
Taehyung berlari menuju kamar Misoo yang berada di atas, berharap Misoo ada di sana namun itu hanya sia-sia saja. Dan terakhir pikirannya menemukan salah satu yang mungkin ada hubungannya dengan hilangnya Misoo saat ini. Pikirannya terus menuju ke arah orang itu dan membuatnya bergegas pergi menemuinya. Siapa lagi kalau bukan Choi Soobin, orang yang tempo hari menyatakan perasaanya pada sang kekasih. Entah kenapa pikirannya sekarang langsung tertuju pada seseorang yang statusnya masih mahasiswa itu.
***
Taehyung mendorong gusar pintu yang terbuat dari kaca tersebut, karena menghalangi jalannya menuju ke tujuan utamanya datang ke sana. Hingga membuat pandangan semua orang tertuju padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luck or Loss || [END]
Fanfiction[Cerita ini sudah direvisi, tapi masih jauh dari kata sempurna. Jadi kalau kalian menemukan typo, bahasa yang masih amburadul, dan kesalahan yang lain-lain. Itu karena saya masih belajar dalam hal kepenulisan.] Bagaimana perasaanmu pada saat bertemu...