Tok..tok...Merasa tidak ada sautan dari putra nya Dave pun langsung membuka pintu ruangan anak nya. Ia melihat Sean yang tertidur dengan tidak nyaman nya, kaki nya ditekuk dan badanya meringkuk percis seperti anak bayi. Dave tersenyum lembut melihat tidur anaknya yang mengingatkan nya saat anak nya masih dirahim istrinya. Dave mendekati Sean, Ia mengelus kepala Sean seraya berkata "tak terasa waktu sudah belalu terlalu jauh, mengubah mu dari yang tumpul menjadi tajam" ucap Dave lalu ia beralih ke kursi kebesaran Sean. Ia duduk disana ingin merasakan keempukkan kursi itu lagi. Dave memperhatikan setiap sudut ruangan yang masoh sama seperti dulu Dave menghela napas "hhh rasanya seperti deja vu" ucap Dave.
"Benarkah dad, kau merasakan deja vu!" Seru Sean yang ntah kapan bangun nya. Dave langsung terperanjat "k-kau sudah bangun nak" ucap gugup Dave. Entah kenapa ia merasa gugup padahl yang tadi bicara adalah anaknya.
Sean terkekeh melihat dad nya yang gugup. "Tidak perlu gugup dad aku ini anakmu bukan mom yang kau temui saat pertama kali" ucap Sean yang membuat Dave tambah gugup+ salting.
Tiba tiba suara gemuruh terdengar dari perut Sean. Mereka berdua pun tertawa " sepertinya kau sudah lapar, kalau gitu ayo kita makan" ajak Dave yang langsung disetujui oleh Sean.
"Tolong minggir minggir!" Ucap seorang dokter wanita yang tak lain adalah Clarries. Suara nya yang lantang membuat nya menjadi perhatian orang termasuk perhatian Sean dan dad nya.
Sean tersenyum melihat Clarries sedang bertugas " kenapa kau melihat nya terus?" Tanya Dave "tidak papa koq"
......
"Hei menurut mu siapa kali ini yang bakal menjadi pacar nya Sean?" Gumam Alex Robert yang mendengar itu mengerutkan dahi nya
"Maksudmu?" Alex menghela napas " tidak papa"
Brakk..
"KAKAK, APA YANG KAU LAKUKAN PADA SEPATU KU HUH!?" Sentak Katherine yang datang tiba tiba membuat kedua laki laki itu terkejut "A-Apa maksudmu Diana, aku tidak melakukan apapun, kau salah paham" ucap Alex setenang mungkin walaupun didalam ia jantungan setengah mati menghadapi adik gilak nya ini.
"GAK USAH BOHONG, BIBI TADI BILANG PADAKU KALAU KAU YANG MEMATAHKAN SEPATU KU" sentak Katherine membuat Alex tambah jantungan kalau sigilak ini ngamuk terus bisa bisa kena riwayat sakit jantung pikir Alex
"Hei apa kau buat onar lagi sama adik mu ini" bisik Robert "ti-tidak koq, a-aku hanya mematahkan hak sepatu nya "
"Itu sama saja bodoh, tapi bagaimana bisa patah?"
"Tadi pagi aku kekamarnya saat itu aku tidak sengaja melihat sepatu nya jadi kupakai deh pas mau ke kolam tiba tiba aku terpeleset, hak sepatunya nyangkut di selokan, pas aku mau mengambilnya tiba tiba hak copot gitu"
"Ya ampun kau sudah besar lex tapi kenapa tingkah mu anak anak sekali"
"Enak aja kau saja juga se-"
"KAKAK!"
Alex dan Robert langsung tegap. "Maaf Kath kakak gak sengaja membuat sepatu mu rusak"
"Hai bro!" Ucap Zac yang baru saja datang "ouhhh what's wrong?"
Katherine lansung menormalkan emosi nya dan merapikan baju nya dan make up nya "hai Zac, how are you?" Sapa Katherine dengan suara yang lembut bahkan lebih lembut suara nya daripada sutra.
"I'm fine" ucap Zac datar+dingin. Mendengar jawaban Zac Katherine langsung cemberut entah apa salah nya sampai Zac tidak mau lembut kepadanya bahkan kadang kadang kalau mereka tidak sengaja berjumpa Zac menatap nya tajam memberi peringatan kepada nya kalau jangan menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Addict Of Love [✔] |REVISI
General FictionSean, pemuda sukses yang harus mengalami namanya perjodohan yang dilakukan ibu nya. Mungkin kalian berpikir kalau ia akan dijodohkan dengan wanita cantik yang manja, suka berpakaian seksi, dan pastinya memiliki orang tua yang kaya. But, no..... Semu...