Part 18

166 9 0
                                    

"Yes i will"

Akhirnya kata kata itu terucap dari bibir Sandra. Begitu sulit untuk mengucapkan, butuh 20 menit bagi Sandra untuk mencerna semua kata kata Alex dan 15 menit hanya untuk mengucapkan yes.

Kembang api meluncur keatas langit dan meledak dengan indah. Menghiasi langit malam yang dipenuhi bintang membuat Sandra terpukau. Masih dalam acara menikmati pemandnagan langit malam sendiri tanpa sadar Alex sedang memasangkan cincin berlian di jari manis Sandra. Selesai menyematkan cincin di jari manis, Sandra langsung tersadar dari keterpukauan nya. Menoleh ke jarinya melihat cincin itu sudah menghiasi jari nya.

"Alex...."

Alex bangun, berdiri tegap menghadap Sandra. Tersenyum kecil namun memberikan efek besar bagi Sandra. Air mata menumpuk dipelupuk mata Sandra, dengan cepat air itu jatuh menetes dipipinya. Turun perlahan hingga jatuh ke tanah. Hingga akhirnya jatuhan air mata itu semakin deras.

Alex memeluk Sandra mengelus punggung gadis itu, yang sedang menangis dengan diiringi kembang api yang masih menghiasi langit, ditambah lagi lampun lampu kecil yang menghiasi dinding Colloseum. Membuat kesan romantis.

Sandra merasa begitu bahagia. Ia merasa kalau hari ini adalah hari yang paling bahagia selama ia hidup. Dilamar sang kekasih di negri orang dengan suasana romantis serta kata kata pengantar yang menggunakan bahasa asing. Siapa yang tidak mau seperti itu? Semua cewek pasti mau, begitupun dengan Sandra dan sekarang Alex mewujudkannya.

"Alex... Thanks, thank you so much"

Sandra memeluk Alex erat menangis di dada pria itu, mengalurkan rasa bahagianya tidak menyangka sang pujaan hati melamar nya dengan cara yang bikin dirinya terkesima. Apalagi saat Alex berbicara pakai bahasa Italia. Sandra selama ini tidak tahu kalau Alex bisa berbahasa Italia.

"Ini bunga nya" Alex memberikan sebuket bunga pada Sandra.

Sandra lagi lagi menangis, tidak tahu kenapa malam ini ia bawaan nya ingin menangis saja. "Sstttt udah jangan nangis lagi" ujar Alex, sebenarnya ia bingung bagaimana nenangin cewek nangis walaupun ia punya adik cewek, si Katharine tapi tetap saja ia tidak tahu. Sudah lama sekali sejak Katharine nangis. Lagipun kalau Katherine nangis pasti diam diam. Katherine gak pernah suka ngumbar ngumbar kesedihannya sama orang lain. Sedi ya sedih aja gak usah diumbarin, nangis ya nangis aja gak usah diumbari juga. Dia selalu menanggung sendiri, bersikap sok kuat dan tegar walaupun sebenarnya butuh sandaran beda lagi sama Sandra.

Sandra itu orang nya apa adanya aja. Dia kalau nangis yaudah nangis biar orang tau apa enggak nggak penting. Yang penting dia nangis beban terangkat semua gak bikin dirinya jadi stres, depresi. Tapi itulah yang Alex suka setidaknya bagi Alex Sandra itu sadar dia punya orang untuk bersender jadi Alex ada gunanya Alex sebagai pacar.

Tapi kalau, Clarries dia gak begitu tau. Pas di Paris dia gak dekat kali dengan Clarries. Tapi sih dari tampang nya Clarries dia kayaknya anak yang tegar, gak suka bagiin kesedihannya sama orang lain, kayak Katherine ditahan sendiri. Gak mau bebani orang lain.

Sandra sekarang lagi nikmatin pemandangan dengan nuansa Roma, Italia di dalam mobil ditemani sang pujaan hati, Alex yang sedang menyandarkan mengelus kepala Sandra sesekali mengecup pucuk kepala Sandra. Hingga larut malam.

.

.

.

Sekarang Kamelia sedang menyiapkan bahan makan malam, ttoebokki sesuai permintaan Robert tadi.

Ia bingung apa yang harus yang dilakukan pertama kalinya, karna sejujurnya ia tak pernah membuat masakan korea sebelumnya. Jangankan membuat mencicipinya saja ia tak pernah.

The Addict Of Love [✔] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang