Part 12

207 8 0
                                    


"Kau!!"

"Kau!!"

"Kau!!"

Serempak mereka bertiga membiat mereka saling pandang memandang "ah ya ampun Clarries!! Katherine!!" Seru orang itu.

Katherine dan Clarries saling memandang, mereka mengenal orang didepannya tapi... kenapa dia bisa mengenal teman nya?

"Cowill?" serempak merek berdua

Orang yang disebut Cowil , Cowill  Andruew Magie, tersebut tertawa melihat dua cewek didepannya.

"Kalian-"

"Kok kalian?" Tanya Katherine dan Clarries serempak. Wah memang benar sepertinya kami kembar!

"Ehmm, bagaimana ya tadi kan kalian memanggil namaku serempak jadi aku tertawa, tapi bagaiamana kalian bisa bersama dan terlihat akrab?"

"Eh sebenarnya kami mengenal karna pacar dari Clarries sahabat kakak ku" ujar Katherine.

Cowill mengangguk.

"Tapi bagaiamana bisa kalian mengenal?" Tanya Clarries.

"Sebenarnya Cowill itu sahabatku saat SHS, kamu hanya terpaut 2 tahun dia seumuran dengan Alex, Zac dan Sean" jelas Katherine.

Clarries hanya ber-oh ria mendengar penjelasan Katherine.

"Tapi kenapa kalian bisa saling kenal juga? Ah psati kau pernah berobat dengan Clarries" tanya Katherine

"Bukan kami itu sahabat sejak kecil, aku bersahabat dengannya sejak umur 7 tahun dan saat umurku 16 tahun aku pindah ke Paris dan sekolah disana tentunya... dan bertemu denganku" jelas  Cowill.

"Ya ampun benar benar diluar dugaan kalau kita sudah saling mengenal" seru Clarries.

"Tapi, bagaimana kehidupan mu di Paris? Aku penasaran"

"Ehm bisa tidak kita ceritanya sambil duduk?"

"Ayo" serempak mereka berdua lagi, melupakan tujuan mereka pergi ke mall.

Mereka duduk di sudut ruangan tempat Katherine dan Clarries duduk tadi.

"Saat aku pindah di Paris aku sekolah di International school Muller , lalu aku bertemu dengan Katherine ya dan begitu kami berteman hingga aku lulus dan kuliah kami juga masih berhubungan"

"Ahhh begitu rupanya"

"Kan Cowill sudah menceritakan kisah kami sekarang ceritakan kisah kalian bisa bersahabat"

"Apa aku yang harus jelaskan La" ucap Cowill

"Tentu saja masa aku yang benar saja"

"Padahal hanya menceritakan bukannya berkelahi"

Clarries terkekeh.

"Kami bertemu saat itu di taman, aku melihat Clarries menangis sendiri entah kenapa lalu aku menghampirinya dan bertanya why are you crying? Lalu dia bilang kalau ia tidak tahu dimana orangtuanya, dan entah kenapa hatiku tergerak untuk menemaninya, merasa kasihan denganya"

"Saat itu aku mencoba menghentikan tangisnya yang sebentar lagi akan membanjiri Amerika.."

Clarries memukul bahu Cowill.

"Hey sakit tau"

"Sudah lanjutin saja ceritanya" ucap Clarries jutek.

"Okay, aku menghapus air matanya dengan segala cara tapi tetap saja tidak berhenti hingga aku sedikit mebentaknya 'mau sampai kapan kau menangis, apa sampai cucuku melahirkan hah?' Saat itu dia langsung berhenti menangis padahal aku cuman berkata seperti itu, aneh bukan.."

The Addict Of Love [✔] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang