18.00Peter terbangun dari tidur siangnya. Ia melihat kearah jam di dinding menunjukkan pukul 6. Ia ingat kalau nanti malam mereka bakal ada acara. Langsung saja ia membangunkan Katherine. Tapi, sepertinya gadis itu tak mau bangun. Ia lebih memilih melanjutkan tidur nya daripada menghiraukan panggilan Peter. Pasrah Peter memutuskan untuk mandi. Ia berjalan ke kamar mandi agak sempoyongan.
Tak lama Peter masuk kamar mandi, ada seseorang yang membuka pintu kamar. Terdapat smirk jahil yang terbit di wajah nya. Ia mendekat ke tempat tidur dan langsung melompat ke tempat tidur, menimpa Katherine.
Katherine yang tertimpa langsung terbangun dan menjerit. "AAAAAA BANGUNNNN" Katherine kesal karna sang pelaku tak bangun bangun. Padahal ia sudah sesak sekali. Matanya melirik sang pelaku, ingin tahu siapa yang menimpa nya. Dan tenyata itu Alex, membuat emosi Katherine naik ke ubun ubun.
"ALEXXX BANGUNNN. SESAK NIHHH!!"
Alex hanya cekikian. Ia senang bisa menjahili adik perempuan nya itu. Bukan tanpa alasan ia menjahili Katherine. Menurutnya wajah Katherine itu lucu ketika sedang marah. Pipinya gampang merah sampai ketelinga.
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Peter dengan bathrobe yang dikenakan nya. Matanya membola ketika melihat Katherine ditimpa oleh Alex. Langsung ia lari menghampiri dua kakak beradik itu. Tangannya mendorong Alex agar jatuh. Sekali dorongan Alex jatuh.
"Apa kau gila, huh!? Matamu dimana!!! Rine sudah sesak tapi masih saja kau timpa. Kau mau bikin dia mati, huh!?" Sodor Peter dengan berbagai pertanyaan. Matanya menunjukkan kekesalan pada Alex yang malah terkekeh. Katherine langsung bangkit dan berlari ke belakang Peter.
"Hehehe, aku sebenarnya tahu ia sudah sesak cuman aku suka lihat muka merah nya itu" jawab Alex dengan senyum idiot. Katherine langsung saja menimpa Alex. Ia memaki Alex dan menjambak rambut Alex kuat kuat.
"DASAR GILA!!!! KAU MAU AKU MATI HAH!???DASAR KAKAK SIALANN, DURHAKA!!!"
"AAAAA SAKIT KATHERINE LEPASSS!!!"
.
.
.
.Katherine sudah siap dengan gaun nya. Ia menatap pantulan diri nya di cermin, tersenyum melihat dirinya sudah tampil cantik. Ia menyambar tas nya lalu keluar. Saat turun ia lihat keluarga nya sudah menunggu nya. "Wahhhh cantik nya putri mama"
Katherine tersenyum "iya dong kan mama cantik masa aku enggak..." Alex yang mendengar langsung memperagakan orang muntah membuat Katherine kesal. Ingin melawan Alex tapi papa sudah melerai.
"Sudah sudah, ayo sekarang kita berangkat!"
Akhirnya Katherine memilih mengalah. Mereka pergi terpisah. Papa dan mama semobil. Katherine dengan Alex, sedangkan Peter ia harus mengurus beberapa berkas. Jadi ia akan datang terlambat.
Sesampai nya, mereka langsung saja masuk yang dipandu oleh manager restoran tersebut. Katherine menatap aneh sekelilingnya, mama nya bilang ada party tapi mana? Kenapa sepi sekali bahkan tak ada hiasan atau apapun itu, hanya ada pengunjung biasa. Ia pun berbisik pada Alex "kak koq sepi sih?" bisiknya. "Enggak tahu, aku aja gak tahu sebenarnya kita ini fungsi nya apa datang datang ke acara yang gak jelas kayak gini" sejujurnya Alex memang tak tahu maksud acara apa yang ia datangi. Ia haya menurut pada mama dan papa.
Mata Katherine membola saat melihat tamu undangan nya. Apalagi pada satu sosok. Ia tersenyum girang. Dengan cepat ia melangkah ke meja dan duduk di kursi itu tepat di depan sosok itu. Alex terkejut melihat sosok didepan Katherine. Otak nya semakin tidak mengerti acara apa yang di datanginya
"Hei Kath, apa kau tidak aneh dengan semua ini? Tamu undangan cuman satu dan dia kenapa bisa ada disini? Menurut mu acara apa yang kita datangi ini sebenarnya?" Tanya Alex sambil berbisik. Sebisa mungkin ia bertanya dengan suara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Addict Of Love [✔] |REVISI
General FictionSean, pemuda sukses yang harus mengalami namanya perjodohan yang dilakukan ibu nya. Mungkin kalian berpikir kalau ia akan dijodohkan dengan wanita cantik yang manja, suka berpakaian seksi, dan pastinya memiliki orang tua yang kaya. But, no..... Semu...