Clarries menatap dirinya di depan cermin, sudah sempurnakah ia hari ini...
Setelah merasa tidak ada yang salah dengan nya mulai dari ujung rambut sampai ujung jari kaki langsung pergi, tak lupa membawa tasnya. Hari ini ia sedang tidak mood mengendarai mobil
Clarries membuka pintu lalu menutupnya lalu ia segera pergu ke lift. Sesampainya dibawah ia langsung menuju ke halte bis.
5 menit kemudian bis pun datang.
******
Clarries sudah berada di ruangannya. Ia duduk di kursinya lalu menghembuskan napas nya "kenapa hidupku bisa seperti ini?" Gumam nya.
Selama ini ia selalu berpikir kalau hidupnya akan berjalan mulus, seperti mulai dari bekerja di rumah sakit ini, mendapatkan jodoh, menikah, mempunyai anak, dan terakhir ia akan membuka klinik sendiri dari hasil tabungan nya.
Tapi semua harapan itu sirna seketika saat ia mulai mengalami yang namanya 'perjodohan'.
"Ma aku rindu dengan kehidupan ku yang dulu" gumam nya lagi.
Merasa bosan Clarries mengambil snelly nya lalu turun kebawah ke UGD. Sampai di UGD ia langsung memeriksa pasien yang ada.
Disana ia juga melihat beberapa dokter, dokter Ken, Charlotte, Justine bahkan Prof. Billya juga ada.
Kenapa mereka semua ada disini, Prof. Billya juga
"Morning all" sapa Clarries
"Ouwh kau Clar sudah lama kita tidak jumpa" ujar Prof. Billya.
Clarries hanya tersenyum menanggapi "ya, kapan kapan kita harus makan bareng"
"Kutunggu"
Usai interaksi dengan Prof. Billya Clarries melanjutkan perkerjaan nya yang tertunda.
Tiba tiba Fani datang entah darimana "DOKTER RIESSS" teriak Fani membuat dokter dan lasien disana menutup telinga mereka.
Clarries yang merasa dipanggil menoleh. "Tidak usah teriak ini rumah sakit bukan pantai" ujar dokter Ken.
Fani hanya tertunduk. Pipinya memerah seketika.
"Ada apa kau mencariku?" Tanya Clarries.
"Ah, gini sebenarnya ada operasi pagi ini, cuman dokter yang nangani tidak bisa datang hari ini"
"So"
"Ck, kata suster Marrie hanya kau yang bisa makanya itu aku mendatangi mu"
Clarries ber-oh ria "kapan?"
"Now"
Clarries membelalakkan matanya "sekarang?" Tanya Clarries memastikan.
Fani hanya mengangguk "tapi aku lagi.."
"Sudah masih ada dokter Charlotte bukan, dok tolong ya"
"Eh tapi..." belum sempat Charlotte menyelesaikan kalimatnya Fani sudah menggeret Clarries.
"Cepat dok lama kali sih kaya siput aja"
"Iya iya" Fani menarik tangan Clarries dengan kuat. Mereka berlari menuju lift karna ruang operasi dilantai atas.
Karna tak lihat lihat mereka akhirnya menabrak seseorang hingga mereka berdua terjatuh.
"Aduhhh sakit" erang Fani sambil mengelus pantatnya.
"Dok, nggak sakit ya?, kok kayak nampak gak kesakitan gitu?" Tanya Fani polos.
"Enak aja, sakit ni dah lagi kau dorong malah tambah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Addict Of Love [✔] |REVISI
General FictionSean, pemuda sukses yang harus mengalami namanya perjodohan yang dilakukan ibu nya. Mungkin kalian berpikir kalau ia akan dijodohkan dengan wanita cantik yang manja, suka berpakaian seksi, dan pastinya memiliki orang tua yang kaya. But, no..... Semu...