Saya sebetulnya ragu dengan teori ini, karena kontennya sensitif dan fine line (batas) dari konten sensitifnya itu sendiri agak blurry... tapi tidak ada salahnya mencoba.
Jadi, dari semua Roh yang punya wujud manusia, kita punya empat yang sejarah wujud manusianya sudah dibahas: Envy, Kindness, Patience, dan Cowardice. Rion tidak saya hitung, karena tidak disebutkan dari mana ia mendapatkan wujud manusianya. Kita hanya tahu dia dikutuk menjadi manusia, bersatu dengan Adjudicate, dan menjadi Roh baru. Kita tahu Temperance mengambil wujud manusianya dari seorang gadis kuil, tapi setelah itu tidak dibahas lagi detailnya.
Jujur saja, saya lebih tertarik dengan Roh Dosa. Pasalnya, mereka mengambil wujud manusia mereka tanpa bertemu langsung dengan manusia itu sendiri. Namun, mereka masih mendapat ingatan manusia itu sewaktu mereka masih hidup. Sebaliknya, para Kebajikan mengambil wujud manusia mereka dari para Saint yang mereka temui sewaktu jatuh di Dunia Manusia.
Sampai sekarang, Roh Dosa yang wujud manusianya sudah dijelaskan sejarahnya adalah Envy dan Cowardice. Sementara masih ada lima Dosa Besar lain (Greed tidak dihitung karena dia tidak punya), ditambah dengan sejumlah Dosa Bebas. Tapi kita tidak akan membahas Dosa Bebas untuk sekarang. Dosa Besar jelas-jelas lebih sering muncul, jadi saya akan bahas mereka dulu. Dan siapa yang akan pertama saya bahas? Sloth, tentu saja! Saya kan sinner Sloth!
a. Petunjuk dari Profil Sloth
Kita tahu dari profil karakter (yang biasanya muncul kalau Deruu-sensei mengadakan chapter FAQ) kalau usia dari wujud manusianya Sloth adalah 17 tahun. Ini saja menarik, masih remaja sudah jadi sinner. (Saya tahu sih kalau ada sinner Envy yang usianya 14 tahun [yaitu Vidi] dan bahkan lebih muda [yaitu Violetta], jadi sudah dipastikan ada sinner yang lebih tua dari mereka berdua.)
Lalu, di profil itu juga, disebutkan kelebihan dan kekurangan karakter Sloth. Saya paling tertarik dengan poin kelebihannya, khususnya yang bagian [benci konflik]. Oke, kita tahu Sloth memang cuek dan pemalas, tapi benci konflik? Bukannya orang secuek Sloth (apalagi kalau diperkuat oleh Ignorance) tidak akan peduli kalaupun ada konflik? Kalau begitu mengapa dia benci konflik?
Setidaknya itu saja petunjuk dari profil si pemalas ini. Mari lanjut!
b. Petunjuk dari Komik Itu Sendiri?
Tidak ada.
Dan saya punya alasan untuk itu.
Kita membahas wujud manusia dari Sloth, bukan karakter Sloth itu sendiri. Sejauh dari yang saya baca, tidak ada petunjuk mengenai wujud manusianya dalam komik, dan saya yakin tidak ada. Mengapa? Satu, Sloth itu bisa dibilang penuh misteri. Saya tidak bilang karakternya yang misterius; background-nya yang misterius.
Kalau Gluttony, kita tahu dia itu dokter yang dulu sempat ada hubungan dengan Temperance karena Temperance itu menjadi tabibnya para Roh. Mengenai Wrath, kita tahu dia punya kekuatan yang bisa menggerogoti dirinya sendiri, jadi pada akhirnya disegel paksa oleh Patience supaya Wrath tidak mati oleh kekuatan tersebut. Sloth? No info. No data. Nothing. Kecuali satu waktu ketika salah satu Roh (saya lupa siapa) berkata kalau dia adalah mata-matanya para dosa, tapi setelah itu tidak diungkit lagi sampai sekarang.
Jadi, saya petunjuk tentang Sloth benar-benar sedikit. Belum lagi sampai saat ini, keberadaan Sloth masih misterius. Ada yang berspekulasi kalau dia berada di daerah laut (karena visualisasi dari ramalan White Magic, di mana salah satu lempengan beraura ungu jatuh ke laut; ungu adalah warna tema dari Sloth, jadi cukup masuk akal untuk menganggap Sloth berada di sana), tapi hanya itu. Tidak ada diskusi lebih jauh.
Tapi sekali lagi, kita sedang membahas wujud manusia Sloth, dan saya tidak mau keluar topik. So let's move on.
c. Sekilas Mengenai Kemalasan
Saya memutuskan untuk melanjutkan dengan topik ini sebelum lompat ke poin tentang sinner Sloth. Ini bertujuan untuk memastikan kalau teori ini punya bukti pendukung.
(Ah, lama-lama saya bisa bikin tesis nih. :'DDDDD)
Menurut Wikipedia (bahasa Inggris), kemalasan adalah yang paling susah didefinisikan dan juga paling ambigu bahkan sebagai dosa. Ini karena kemalasan mengacu pada berbagai gagasan dari zaman kuno yang melibatkan kondisi fisik (tubuh), patologis (penyakit), mental (jiwa), dan spiritual (rohani). Jadi inilah daerah rawan yang harus kita lewati dengan hati-hati, karena bisa memicu kontroversi, khususnya bagian kondisi mental dan spiritual.
Lalu, nama Latin untuk kemalasan adalah [acedia], yang bisa diartikan sebagai "tanpa kepedulian/perhatian". Sejumlah orang menyebut bahwa definisi paling akurat untuk [acedia] adalah [self-pity], yang kurang lebih berarti [rasa sedih akan diri sendiri karena berpikir dirinya memiliki banyak masalah dan sering menderita].
Oke, berkat riset kecil ini, saya mempunyai semacam fondasi untuk membuat teori tentang wujud manusia Sloth. Lanjut!
d. Mengapa Sinner Sloth Menjadi Sinner Sloth?
Kalian mungkin bingung sama pertanyaannya. Maksudnya apa? Maksud saya ya itu.
Oke, maksudnya itu begini: mengapa manusia ini, manusia yang Sloth ambil wujudnya sekarang ini, bisa jadi sinner Sloth? Sekuat apa rasa malasnya sampai bisa menjadi sinner? Mengapa dia merasa malas? Dia malas apa? Apa yang membuat ia malas?
Di poin pertama tadi, saya menyebutkan kalau salah satu sifat Sloth adalah [benci konflik]. Saya pikir ini adalah karakter bawaan dari si sinner, karena Deruu-sensei sempat bilang kalau sifat sinner bisa terbawa ketika wujud manusianya diambil oleh Roh yang berkaitan. Nah, dari sini, kita bisa mencoba sedikit menalar. Mengapa si sinner benci konflik? Ada dua alasan:
1) ia menderita karena mengalami berbagai masalah selama hidup, karena itu ia membenci setiap masalah yang datang di hidupnya; atau
2) ia jarang mengalami konflik dalam hidup, namun sekali datang konflik itu sangat besar, sehingga mulai saat itu juga ia jadi benci konflik.
Menurut saya, alasan (1) kelihatan lebih masuk akal, karena dengan konflik yang tidak berkesudahan, si sinner lama-kelamaan menyerah dan akhirnya mulai mengambil langkah paling mudah: untuk tidak menanggapi masalah-masalah tersebut. Alasan (2) juga bisa digunakan, namun konfliknya harus besar. Besar. BESAR. BESAR. B E S A R.
...
Contohnya bencana alam, kematian orang yang dicintai, atau mengalami dan/atau menyaksikan kejahatan tingkat tinggi seperti pembunuhan atau pemerkosaan. Anything can happen in this world.
...
...
...
Oke, lanjut ke poin berikutnya.
e. Bagaimana Caranya Sinner Sloth Meninggal?
Nah, ini yang bikin saya agak pusing. Kematian sinner maupun saint di mata saya itu sangat berhubungan dengan latar belakang mereka. Kalau mereka lahir saat banyak peperangan terjadi, besar kemungkinan bagi mereka untuk mati pada saat perang tersebut masih berlangsung. Jika mereka memiliki penyakit, bisa saja mereka mati karena penyakit tersebut, bukan karena penyebab lain.
Menurut saya, Deruu-sensei tidak akan memberi cara kematian yang antiklimatis, seperti tiba-tiba ditabrak oleh Truck-kun. Tidak mungkin. Saya bakal kesal kalau seperti itu cara matinya si sinner Sloth.
Bergantung latar belakang dari si sinner, dia bisa mati karena perang, sakit, atau sebab lain. Sebetulnya saya curiga kalau sinner Sloth ini meninggal karena, ehem, bunuh diri, tapi saya sendiri tidak mau mendiskusikan ini lebih jauh karena... yah, begitulah.
Saya tidak akan membahas poin ini lebih lanjut, karena menurut saya poin (d) lebih penting bagi saya daripada poin yang ini.
*
*
*
*cries in Sloth*
Saya kehabisan ide untuk teori Desime. :')))
Tapi saya masih lanjut brainstorming untuk sekuel short story yang kemaren, kok. Sekarang udah mulai 1/100 jalan. Tenang aja. :D
Don't forget to be awesome! :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Desime Collection
FanfictionKumpulan fan-fiction untuk webtoon Deadly 7 Inside Me karya Deruu RioTa. Isinya apa saja: short story, drabble, atau bahkan teori-teori tidak jelas tentang dunia Desime. (And some rant.) Deadly 7 Inside Me (c) Deruu RioTa Cover art (c) See-Saw Knigh...
