Melankolia

238 10 0
                                    


Kita pernah dipertemukan waktu, akhirnya kita terpisah, juga oleh waktu.

Seharusnya wajar dan aku tak usah menahanmu. Tapi di ujung mataku, pilu sudah menggenang dan siap mengalir tanpa ada muara yang dituju.

Hatiku kini terbunuh oleh rasa bersalah yang tak menentu. Meski kutahu, kepergianmu bukan sepenuhnya kesalahanku.

Senarai mimpi runtuh oleh ragu. Sajak-sajak tertulis sendu. Cinta terbunuh sembilu bermata pilu.

Kau, pergilah. Pergilah jika memang itu jalan bahagiamu. Bairkan aku tertahan di sini bersama bayangmu.

Sebuah PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang