Merawat Luka

167 2 0
                                    

"Meski pun sakit, luka tetap membantu kita untuk menjadi kita yang sembuh di masa depan."


Manusia memiliki perasaan, ia bisa bahagia bisa juga berduka. Kita tidak pernah tahu apa yang akan hadir setelah bahagia, apa yang terbit setelah duka. Menyenangkan apabila hidup ini hanya tentang bahagia bersama tawanya. Sayangnya, tidak begitu adanya. Tuhan adil, menciptakan sesuatu yang sudah pasti ada antitesisnya. Bahagia dan duka adalah satu kesatuan yang datang bergantian atau bersamaan. Namun manusia bisa membuatnya seperti apa pun. Beberapa selalu merasa bahagia, beberapa selalu merasa berduka. Ada juga yang adil terhadap dua keadaan itu.

Kekasih, pergimu itu luka bagiku. Sedang, bagimu itu bahagia. Bukankah ini tidak adil? Ya, tidak adil bagi perasaan manusia. Tetapi siapa yang tahu kelak keadaan itu berbalik. Tuhan sudah seadil mungkin mengatur skenario ini. Tetapi mengapa aku sulit menerima?

Satu hal yang membuatku tak pernah bisa lupa kejadian itu; saat langkahmu berderap mundur dariku, saat aku hanya bisa diam tanpa bisa sedikit pun menahan pergimu, adalah kenangan yang mahaindah juga mahapedih. Ingatan tidak pernah bisa kuatur seenaknya, begitu pun rasa. Maka wajar apabila aku merasa terluka.

Kekasih, segunung apa pun luka ini, aku berterima kasih padamu yang sudah memberiku banyak bahagia yang melangit. Meski berakhir sebagai kisah yang rumit. Setelah hari itu, yang kulakukan hanya diam, menyaksikan senja yang ujung-ujungnya hilang. Lalu pada malam kutitipkan elegi yang kusenandungkan, semoga disampaikannya kepadamu dengan harap kamu mengerti maksudnya; bahwa aku masih mencintaimu.

Luka ini kurawat baik-baik. Meski sering kukorek agar aku bisa menatap wajah manismu dihari perpisahan kita. Kamu tetaplah istimewa, kamu tetaplah senyum yang merekah di pagi, siang, sore, dan malam hari. Percayalah hatiku masih patah, bahkan hancur menjadi serpihan-serpihan pasrah. Namun aku biarkan saja. Biar waktu yang menyatukannya lagi, biar kedewasaanku yang menyembuhkan luka ini.

Sebuah PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang