Chapter 23

762 45 8
                                    

Mark berjalan ke arah kelasnya, sepanjang perjalanan menuju kesana banyak sekali mahasiswa lain yang menyapanya. Maklum saja Mark menjadi salah satu mahasiswa terpopuler di Seoul University.

Di kelasnya Mark melihat kedua sahabatnya sudah duduk di kursinya. Dengan senyuman manisnya Mark menyapa kedua sahabatnya itu.

"Pagi hyungdeul".

"Pagi Markeu".

"Mianhae hyung kemarin aku tidak bisa datang" ucap Mark.

"Gwenchana Mark, Jessica ahjumma sudah bilang pada hyung jika penyakitmu kambuh kemarin. Seharusnya kau tidak masuk hari ini".

"Aku sudah tidak apa-apa hyung, aku akan bosan jika harus istirahat terus. Memangnya hyungdeul tidak merindukanku?".

"Buat apa hyung merindukanmu?" canda Bambam. Mark cemberut mendengar jawaban Bambam.

"Jangan dengarkan ucapan Bambam Mark, dia hanya bercanda. Mana mungkin kami tidak merindukan dongsaeng seimut dirimu" ucap Yugyeom yang langsung mendapat pelukan dari Mark.

"Gyeomi hyung, aku menyayangimu" Yugyeom tersenyum melihat sikap manja Mark. Dia tidak keberatan dengan sikap Mark yang satu ini, karena dia sudah menganggap Mark sebagai dongsaengnya sendiri. Selama ini Yugyeom selalu menginginkan kehadiran seorang adik, namun ibunya tidak bisa memberikanya adik. Hingga hadir sosok Mark dengan segala kepolosan dan keimutanya membuat Yugyeom bisa merasakan menjadi seorang hyung.

"Apa kau hanya menyayangi Yugyeom Mark? Kau tidak menyayangi hyung?".

"Buat apa aku menyayangi hyung?" Mark menjawab pertanyaan Bambam Sama dengan jawaban Bambam yang tadi. Bambam pun cemberut mendengarnya.

"Hahaha........" Mark dan Yugyeom tertawa melihat wajah cemberut Bambam yang semakin cemberut mendengar tawa dari kedua sahabatnya itu.

"Hyung jangan cemberut, aku hanya bercanda tadi. Seharusnya tanpa ku jawab pun hyung tahu jawabannya. Aku menyayangi Bamie hyung sama seperti aku menyayangi Gyeomie dan Bumie hyung" jawaban Mark membuat Bambam tersenyum.

"Hyung juga menyayangimu Mark, sangat menyayangimu" ucap Bambam sambil balas memeluk tubuh mungil Mark.

Bambam melepaskan pelukan mereka saat melihat Cho saem memasuki kelas dengan diikuti oleh seorang namja dibelakangnya. Apa mungkin dia mahasiswa baru, pikirnya.

"Hari ini kalian mendapat teman baru pindahan dari Jepang, saem harap kalian dapat membantunya selama belajar disini. Jinyoung ssi silahkan perkenalkan dirimu!" ucap Cho saem.

Mark yang semula tidak memperhatikan Cho saem segera melihat ke depan setelah mendengar nama seseorang yang sangat dirindukanya disebut oleh dosen nya itu. Apa dia tidak salah dengar, bukannya sahabatnya sedang berada di Jepang, apa mungkin itu Jinyoung yang lain, pikirnya.

Benar, itu memang benar Jinyoung nya. Dia tidak mungkin salah, walau sudah dua tahun tidak bertemu, tapi Mark masih mengingat jelas sosok sahabat SMA nya itu.

Jinyoung tidak banyak berubah dari yang terakhir kali dia lihat, hanya saja sahabatnya itu bertambah tinggi dan tampan. Tapi Mark merasa ada yang berbeda dengan tatapan sahabat nya itu, kenapa tatapan Jinyoung menjadi dingin seperti itu.

Kemana perginya tatapan hangat sahabat nya dulu? Bagaimana bisa sahabatnya berubah sedrastis itu dalam waktu dua tahun? Apa telah terjadi sesuatu dengan sahabatnya itu selama tinggal di Jepang, hingga membuatnya berubah sebanyak ini.

"Apa kau mengenal mahasiswa baru itu Mark?" tanya Yugyeom saat melihat sahabatnya tidak melepas pandanganya dari mahasiswa baru itu.

"Dia sahabatku hyung, Jinyoung sudah kembali" jawab Mark dengan senyum bahagiannya.

🍁HAPPINESS🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang