Mark terbangun saat waktu makan malam tiba. Tiffany dan Jessica yang dari tadi menemaninya kini tidak terlihat lagi keberadaannya. Walau masih terasa lemas, Mark memaksakan tubuhnya untuk turun kebawah. Dia tidak ingin membuat keluarganya khawatir jika dia tidak ikut makan malam, meski Mark yakin jika mommynya pasti mengetahui keadaanya yang sebenarnya.
Saat Mark turun ke bawah, dia melihat semua anggota keluarganya sudah berkumpul di meja makan, bahkan hyungnya yang dia tahu masih berada di Busan juga sudah duduk di kursinya.
Tak ada yang menyadari kedatangan Mark, hingga dia memeluk tubuh hyungnya dari belakang, yang mengejutkan semua yang ada disana.
"Aku merindukanmu hyung" ucapnya.
Jaebum yang awalnya terkejut, hanya mengelus tangan Mark yang melingkar di lehernya " hyung juga merindukanmu saeng" balasnya sambil tersenyum.
Setelah itu Jessica segera menyuruh putra bungsunya untuk duduk, lalu mengambilkan makanan untuk Mark.
Makan malam kali ini terasa berbeda, semua menikmati makan malam mereka dengan tenang, tidak ada yang berbicara diantara mereka, hanya suara dentingan sendok yang menemani makan malam mereka.
Setelah selesai, mereka semua berkumpul di ruang keluarga. Tiffany yang sudah merindukan kedua cucunya, menarik keduannya agar duduk disampingnya, sementara Siwon sang suami hanya bisa cemberut melihat istrinya memonopoli kedua cucunya, padahal dia juga ingin memeluk cucunya.
"Mark, bolehkah mommy bertanya sesuatu padamu?" tanya Jessica pada putra bungsunya yang sedang merebahkan kepalanya di pangkuan halmonienya.
"Mommy ingin menanyakan apa?" jawab Mark dengan wajah polosnya, yang membuat dirinya mendapat cubitan dari Tiffany yang tidak tahan melihat wajah Mark yang begitu menggemaskan.
"Aigoo neomo kyeopta" ucap Tiffany.
Mark hanya bisa meringis saat cubitan dari halmonienya mendarat di pipinya, walau pipinya terasa perih, tapi Mark tidak berani melepaskan nya. Jessica yang melihatnya, berusaha berbicara pada mertuanya agar melepaskan cubitanya.
"Mom, tolong lepaskan pipi Markeu! Pipinya sudah sangat merah mom" ucap Jessica yang langsung dituruti oleh Tiffany, dia merasa bersalah setelah melihat pipi cucunya yang sangat merah akibat cubitanya.
"Mianhae Mark, kau pasti kesakitan" ucap Tiffany sambil mengelus pipi Mark yang merah.
Mark melepaskan tangan Tiffany yang ada di pipinya lalu menggenggam nya. Dia menatap Tiffany kemudian memberikan senyum manisnya. "Gwenchana grandma, aku tidak kesakitan sama sekali, jadi grandma jangan merasa bersalah lagi padaku" ucapnya.
"Sudahlah mom, Markeu tidak apa-apa, sekarang biarkan Mark menjawab pertanyaan Sica tadi" ucap Kris.
"Mommy tadi mau bertanya apa padaku" tanya Mark.
"Benarkah Jinyoung sudah kembali kesini, sayang?".
"Benar mom, Jie memang sudah kembali kesini, dia sekelas denganku" jawab Mark dengan wajah sedihnya.
"Memangnya Jinyoung itu siapa Kris?" tanya Siwon yang merasa asing dengan nama yang disebut oleh cucu bungsunya.
"Jinyoung itu sahabat Mark waktu SMA grandpa, dia pindah ke Jepang bersama kedua orang tuannya" jawab Jaebum.
"Kalau Jinyoung sahabat Markeu, kenapa Mark jadi sedih saat membicarakan nya? Bukannya seharusnya Mark senang karena sahabatnya sudah kembali kesini?" Siwon merasa heran karena melihat wajah Mark yang terlihat sedih saat berbicara tentang Jinyoung.
Semua menatap Mark setelah mendengar ucapan Siwon, mereka juga penasaran dengan apa yang terjadi di antara Mark dan Jinyoung, yang selama ini mereka tahu jika hubungan mereka lebih dari sahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁HAPPINESS🍁
Short StoryBisakah Mark mendapatkan kebahagiaan yang selama ini dia impikan?