Di sinilah Jaebum sekarang, restoran keluarga milik Jackson. Tadi sepulang kuliah Jackson mengajaknya kesini agar dia bisa berbicara dengan Mark.
Saat ini dia masih menunggu Mark yang sedang mengganti bajunya"Mianhae hyung aku lama" ucap Mark.
Jaebum hanya tersenyum mendengar permintaan maaf Mark. "Gwenchana Mark, kau tidak perlu minta maaf pada hyung" ucapnya. Memang Jaebum tidak keberatan bila harus menunggu Mark menyelesaikan pekerjaanya.
"Ada apa hyung? Apa hyung membutuhkan bantuanku lagi" tanya Mark.
"Tidak Mark, hyung kesini bukan untuk meminta bantuanmu" jawab Jaebum.
"Lalu hyung ada perlu apa denganku?" bingung Mark.
"Begini Mark, mommy sudah mengetahui jika kau bukan dongsaengku. Mommy juga mulai mengingat semuanya, dia tidak histeris lagi saat mengingat Yi Eun".
"Syukurlah hyung kalau begitu, aku ikut senang kalau Sica ahjumma sudah membaik" kata Mark, walau Mark berkata seperti itu tapi entah kenapa hatinya merasa sedih.
"Hyung belum selesai Mark, jadi jangan memotong ucapan hyung lagi! Arrachi?" Mark mengangguk.
"Jadi maksud kedatangan hyung kesini, karena hyung ingin mengajakmu tinggal di rumah hyung bersama dengan mommy dan daddy" lanjut Jaebum.
"APA HYUNG.......?" teriak Mark, dia terkejut mendengar perkataan Jaebum, dia tidak salah dengar kan?.
"Jangan berteriak Mark!".
"Mianhae hyung aku hanya terkejut".
"Hyung mengerti Mark, tapi hyung serius dengan ucapan hyung barusan" jawab Jaebum.
"Apa hyung tidak salah mengajakku tinggal di rumah hyung? Kita kan baru saja kenal, apa hyung tidak takut jika aku ini orang jahat?".
"Tidak ada orang jahat yang menggemaskan sepertimu Mark" goda Jaebum sambil mencubit pipi Mark.
"Hyung jangan menggodaku!" kesal Mark.
"Habisnya kau lucu sekali sih Mark, hyung jadi tidak tahan untuk mencubitmu. Jadi bagaimana, apa kau mau tinggal dengan hyung?".
"Aku tidak ingin merepotkan keluarga hyung, aku senang jika hyung mengajakku tinggal di rumah hyung. Tapi aku tidak ingin menjadi beban untuk keluargamu hyung. Sudah cukup selama ini aku merepotkan Jinyoung dan keluarganya" jawab Mark.
Jaebum terdiam mendengar jawaban Mark, benar apa yang dikatakan oleh sahabatnya jika Mark pasti akan menolaknya dengan alasan tidak mau menjadi beban untuk orang lain. Namun Jaebum tidak mau menyerah, dia harus membuat Mark mau menerimanya.
"Kau bukan beban Mark, mommy sendiri yang mengiginkanmu untuk tinggal bersama kami. Mommy bahkan mencarimu kemarin".
"Apa hyung? Sica ahjumma mencariku?" kaget Mark. Bagaimana tidak terkejut jika Jessica sendiri yang mencari dan memintanya untuk tinggal di mansion Tuan. Bukannya tadi Jaebum bilang jika Jessica sudah mulai mengingat semuanya, tapi kenapa dia masih mencari dirinya yang bukan siapa-siapa.
"Benar Mark, mommy merindukanmu. Mommy bilang jika dia bahagia bila berada di dekatmu, itu sebabnya mommy meminta agar kau mau tinggal bersama dengan kami. Hyung harap kau mau mempertimbangkan permintaan hyung" kata Jaebum.
"Baiklah hyung, aku akan memikirkanya dahulu" jawab Mark.
"Hyung akan menunggu jawaban mu Mark, hyung harap kabar baik yang akan kau berikan nanti. Kajja hyung akan mengantarmu pulang!" ajak Jebum. Mark mengikuti langkah Jaebum, mereka keluar dari restoran Jackson lalu pergi ke arah parkiran dimana mobil Jaebum berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁HAPPINESS🍁
Historia CortaBisakah Mark mendapatkan kebahagiaan yang selama ini dia impikan?