Kris masuk ke rumahnya dengan tergesa-gesa. Setelah mendapatkan telepon dari Kang ahjumma, dia langsung meninggalkan semua pekerjaanya, dia bahkan tidak peduli lagi dengan meeting penting yang harus dia hadiri, yang ada dipikiran Kris hanya istrinya.
Dia segera menuju kamarnya, Kris takut jika istrinya akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat memasuki kamarnya, Kris melihat istrinya sedang duduk di tepi ranjang sambil menangis. Hatinya sakit melihat Jessica menangis seperti ini, sebenarnya apa yang terjadi pada istrinya, Kang ahjumma tidak menceritakan padanya. "Yeobo" panggilnya.
Kris berjalan ke arah istrinya, setelah sampai dia membawa tubuh bergetar Jessica dalam dekapan hangatnya.
"Ada apa yeobo? Kenapa kau menangis seperti ini?".
"Hiks.... Hiks... Hiks".
"Tenanglah yeobo" ucap Kris sambil mengelus pelan punggung istrinya, dia berusaha membuat Jessica tenang dulu agar istrinya mau menceritakan kejadian sebenarnya yang membuat dia menangis seperti ini.
Setelah puas menangis, Jessica melepaskan pelukan suaminya. Dia menatap suaminya dengan mata yang sangat sembab. Kris yang melihatnya juga merasakan perih dihatinya. Selama ini Jessica tidak pernah menangis selama ini, mungkin istrinya hanya akan menangis sebentar saat mengingat putra bungsu mereka yang saat ini belum diketahui keberadaannya.
"Ceritalah yeobo!" ucap Kris.
"Apa benar jika orang yang tidur denganku semalam bukan putra bungsu kita?" pertanyaan dari Jessica mampu membuat Kris terdiam mendengar pertanyaan istrinya, kenapa istrinya menanyakan hal seperti ini? Apa istrinya sudah mengingat semuanya?.
"Kenapa kau diam saja, apa pertanyaan ku sangat sulit hingga kau tidak bisa menjawabnya?" kali ini Jessica menatap tajam suaminya.
"Apa kau yakin ingin mendengar cerita yang sebenarnya?" Jessica mengangguk mendengar pertanyaan suaminya, dia sudah tidak bisa menahan rasa penasaran yang ada di hatinya.
Setelah melihat anggukan dari istrinya, Kris segera menceritakan semuanya. "Dia memang bukan putra bungsu kita, dia hanya seorang pemuda yang dibawa oleh Jaebum ke rumah ini kerena putra kita tidak sengaja menabraknya, hingga keesokan harinya kau bertemu denganya dan menganggapnya sebagai putra bungsu kita. Kemarin kau juga sempat histeris saat tidak melihat pemuda itu ada dirumah ini, hingga Jaebum mengirimi dia pesan agar mau datang ke rumah kita dan dia mau datang ke rumah ini dan dia mampu menenangkan dirimu. Lalu kau mengajaknya ke kamar tamu yang kau kira kamar putra bungsu kita, hingga pagi kau tetap memeluknya, Nama pemuda itu adalah Mark".
Jessica terdiam setelah mendengar penjelasan suaminya, dia masih tidak percaya jika Mark bukan putra bungsunya, karena setiap Jessica berada di dekat Mark dia merasa sangat tenang dan bahagia, seoalah mereka sudah lama terpisah dan kembali dipertemukan oleh takdir.
"Lalu dimana putra bungsu kita" tanya Jessica setelah terdiam cukup lama.
"Apa kau tidak ingat jika putra kita sudah menghilang sejak lima belas tahun yang lalu, saat itu kau sedang mengajak putra kita ke taman, lalu kau meninggalkanya sebentar untuk mengambil dot susunya, namun saat kau kembali putra kita sudah tidak ada di kereta dorongnya".
"Jadi semua ini salahku yeobo, aku yang membuat putra bungsu kita hilang".
"Tidak yeobo, kau jangan menyalahkan dirimu seperti ini. Aku yakin jika kau juga tidak menginginkan hal ini terjadi, kita hanya bisa berdoa semoga Tuhan mau mempertemukan kita dengan Yi Eun" ucap Kris sambil kembali memeluk istrinya. "Aku senang kau sudah kembali lagi seperti dulu lagi, aku tidak ingin melihatmu histeris seperti yang sudah-sudah. Kau harus yakin jika Yi Eun pasti akan kita temukan, dan kita akan kembali berkumpul dengan putra bungsu kita" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁HAPPINESS🍁
Krótkie OpowiadaniaBisakah Mark mendapatkan kebahagiaan yang selama ini dia impikan?