Waktu berjalan dengan begitu cepat, tidak terasa sudah dua tahun Mark tinggal di mansion Tuan. Banyak hal yang dia alami dalam kurun waktu dua tahun itu.
Kini Mark sudah lulus dari senior high school dan melanjutkan kuliahnya di Seoul University.
Mark menjalani harinya dengan penuh kebahagiaan, walau kondisi tubuhnya sudah tidak sama lagi dengan yang dulu, tapi Mark tetap bersyukur karena Tuhan masih memberinya umur panjang. Dulu dia berharap di sisa umurnya Tuhan mau mempertemukannya dengan orang tua kandungnya, tapi setelah dua tahun harapan itu tak kunjung terjadi. Mark menyerah, dia sudah menyerah itu bertemu dengan orang tua kandungnya.
Padahal Mark hanya ingin bertemu orang tuannya sekali saja seumur hidupnya, dia hanya ingin tahu alasan orang tuannya meninggalkan dirinya saat masih kecil. Jika memang alasan orang tuanya meninggalkan ia karena tidak mengharapkan kehadiranya Mark akan menerimanya, karena apapun alasan orang tuannya Mark tetap menyayangi mereka.
"Kau sedang apa sayang? Kenapa putra mommy melamun sendirian disini?" Mark tersentak mendengar suara mommynya.
"Mom...my? Sejak kapan mommy ada disini".
"Mungkin sudah sepuluh menit mommy berada disini. Memangnya kau melamunkan apa sayang, hingga kedatangan mommy saja kau tidak menyadarinya".
"Aku tidak melamun mom, aku hanya berpikir betapa beruntungnya diriku mempunyai ibu seperti mommy, mempunyai keluarga yang sangat menyayangiku. Aku berharap agar Tuhan masih memberiku umur panjang agar aku bisa membalas kebaikan mommy dan semuanya" jawab Mark sambil tersenyum.
Mendengar jawaban Mark, Jessica jadi terdiam, dia menatap sendu putranya. Jessica tidak suka jika putranya sudah membahas tentang umur, dia yakin jika putra bungsunya akan menemaninya hingga dia tua nanti.
"Jangan bicara seperti itu sayang, mommy tidak suka mendengarnya. Kau akan selalu menemani mommy hingga tua nanti. Mommy ingin melihatmu menikah dan memberikan cucu yang lucu pada mommy. Mommy yakin Tuhan pasti akan memberikan keajaibannya untukmu. Kau itu anak yang sangat baik sayang, mommy yakin Tuhan sangat menyayangimu" ucap Mark.
Mark tersenyum mendengar ucapan mommynya. Sejujurnya dia juga berharap agar Tuhan mau memberinya keajaiban agar dia bisa berumur panjang. Mark sangat ingin membalas kebaikan mommynya dan ingin menemui kedua orang tua kandungnya walau itu sekali seumur hidupnya. Tapi Mark tidak ingin terlalu berharap, yang dia lakukan hanya menjalani semua takdir yang telah ditulis oleh Tuhan dengan baik. Sebisa mungkin dia membahagiakan orang-orang yang dia sayangi sampai waktu itu datang menjemputnya.
"Kajja kita masuk! Mommy tidak ingin kau sakit lagi karena terlalu lama duduk di luar saat Korea sedang musim dingin" ajak Jessica dambil menuntun putranya.
Mark hanya tersenyum dengan perlakuan yang mommynya lakukan padanya. Mereka masuk ke dalam rumah sambil bercanda satu sama lain. Namun tiba-tiba Mark menghentikan langkahnya.
Deg.
Mark meremas area dadanya saat rasa sakit itu muncul lagi. Beberapa hari ini penyakitnya memang sering kambuh, tapi Mark tidak mau mengatakan hal itu pada mommynya. Dia tidak ingin membuat mommynya tambah khawatir dengan keadaannya, sebisa mungkin Mark menahan sendiri kesakitannya saat penyakit itu menyerangnya.
"Eung...." rintih Mark.
Jessica panik melihat Mark yang sedang kambuh, putranya terlihat sangat kesakitan, peluh sudah membanjiri wajah Mark.
Mark masih terus mencengkeram dadanya, kali ini sakitnya benar-banar menyakitinya, Dia membungkuk sambil memukul dadanya berharap agar rasa sakit itu berkurang, namun bukannya berkurang rasa sakitnya semakin menjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁HAPPINESS🍁
Historia CortaBisakah Mark mendapatkan kebahagiaan yang selama ini dia impikan?