Tahun 2005"Bu, kenapa antingku tidak sama?" Di depan cermin, aku menatap dua anting yang melekat di telingaku. Satu bentuk kupu-kupu dan satu bentuk bunga.
"Bagus, kan?" sahut ibu.
"Tapi, kemarin waktu aku ke pasar. Anting yang dijual Bang Topan selalu sama modelnya. Tidak ada yang beda-beda kanan-kiri gini," protesku. Ibu tersenyum lalu mendekat.
"Bunga dan kupu-kupu itu, kan, bersimbiosis mutualisme. Saling membutuhkan, saling menguntungkan. Suatu hari nanti, Ibu akan ceritakan, kenapa antingmu berbeda," jelas ibu sambil mengelus lembut rambutku.
Namun, hingga bertahun-tahun kemudian, bahkan hingga Ibu pergi meninggalkanku untuk selamanya. Beliau tak pernah memberi tahu alasan itu. Aku pun terpaksa melupakannya.
Mungkin memang tidak ada alasan penting, kenapa antingku harus berbeda. Hanya satu yang kuingat dari pesan ibu.
"Jangan pernah mengganti antingmu. Karena itu satu-satunya bukti keberadaan kalian."
🌸🌸🌸🌸🌸
Tahun 1998
"Kumohon Mbak, jangan pernah mengganti antingnya. Karena hanya itu yang aku punya untuk mengenang anak-anakku."
Ibu menangis sesenggukan sambil menggenggam tangan perempuan yang berdiri di depannya. Sedangkan di belakangnya, seorang gadis kecil juga menangis di dalam mobil yang terparkir di depan rumah mereka.
Saat itulah, terakhir kali aku melihat adikku.
Bab 1 by Mbok_Dee
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati [Complete]
RomanceKolaborasi dengan @mbok_dee. Bercerita tentang dua gadis, kakak beradik yang terpisah karena suatu keadaan. Mereka saling mencari, tapi ternyata mereka dipertemukan oleh keadaan yang tidak disengaja. Setelah terpisah selama 20 tahun, bisakah mereka...