Kata Afgan,
kalau jodoh pasti bertemu.
Tapi kalau kataku,
Kalau jodoh pasti bersatu.Cinta Aureliesya
Setelah mematut diri didepan cermin, gadis itu melangkah penuh percaya diri menuju panggung. Seperti malam malam sebelumnya, dia kembali akan menunjukan bakat menyanyinya di depan pengunjung restoran itu. Sorot mata penuh selidik dari pengunjung tak ayal membuatnya down, minder, apalagi takut. Justru dia semakin percaya diri untuk menampilkan yang terbaik.
Kini ia sudah duduk disebuah kursi dengan gitar di pangkuannya. Tak lupa melempar senyum manis yang membuat orang diabetes bila terus melihatnya. Dengan penuh keyakinan,ia mulai memetik gitarnya, menghasilkan melodi indah yang menggema di seluruh penjuru ruangan. Semua mata tertuju padanya, menatapnya takjub.
Sungguh, lantunan nada yang sangat indah, ditambah suara merdunya yang berhasil menghipnotis seluruh mata tertuju hanya padanya.
Andai engkau tahu,
Betapa ku mencinta,
Selalu menjadikanmu isi dalam doaku,
Kutau tak mudah,
Menjadi yang kau pinta,
Kupasrahkan hatiku,
Takdir kan menjawabnya,Reff:Jika aku bukan jalanmu,
Ku berhenti
mengharapkanmu,
Jika aku memang tercipta
Untukmu,
Ku kan memilikimu,
Jodoh pasti bertemu
Afgan-Jodoh Pasti Bertemu
Suara riuh sorak sorai pengunjung memenuhi ruangan. Seluruh pengunjung memberikan tepuk tangan bahkan ada pula yang sampai berdiri kagum setelah Cinta mengakhiri persembahanya. Gadis itu tersenyum puas, bahagia sekali rasanya bisa menghibur orang banyak.
Anggap saja ini caranya untuk menghibur diri sendiri. Dia tidak mau terus bersedih, dia tidak mau menangis.
Nasib anak anak jalanan itu ada di pundaknya. Dia mempunyai tanggung jawab besar. Rasanya tidak ada gunanya bila dia terus menangis.
Waktunya akan terbuang percuma. Maka dari itu, dia berada disini,berharap bisa segera melupakan kesedihanya. Berharap bisa menemukan kebahagiaan.Dan, dia berhasil.
Cinta berhasil mengembalikan senyumannya, membuah jauh kesedihanya, digantikan dengan rona bahagia yang terpancar jelas dari wajah cantiknya. Ya, dia sangat bahagia, bahagia karena setidaknya orang orang disini masih menghargai keberadaannya, masih menganggapnya ada.
Bersyukur, adalah hal yang tidak pernah bosan dia lakukan. Tuhan masih baik. Dia yakin Tuhan tidak akan membiarkanya sendiri.
0o0
Pagi ini sepertinya sang dewi fortuna sedang berpihak pada Cinta. Pasalnya, kali ini gadis dengan rambut kucir kudanya itu sudah berseragam rapi siap untuk berangkat sekolah. Biasanya dia bangun paling pagi pukul 06.30. Dan sekarang? Saat jarum jam baru menunjukkan pukul 06.15 gadis itu sudah siap, tinggal sepatunya saja yang belum melekat di tubuh mungilnya itu.
Sepertinya dia mulai jera dihukum setiap hari. Atau mungkin dia mulai bosan bertemu guru kesayanganya itu? Atau mungkin ada hal lain?
Entahlah. Mungkin saja dia ingat kata kata Pak Banar kemarin, kalau dia tidak terlambat, otomatis jantung dan otak gurunya itu akan sehat. Membantu orang tua adalah sebuah kewajiban bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
BARRACINTA
Teen FictionBarra Adijaya, sosok lelaki tampan yang menutup dirinya soal cinta ataupun hubungan sejenisnya. Suatu kejadian telah membuatnya menutup hatinya bagi gadis manapun. Bukan hanya karena pernah terluka begitu dalam, tapi juga sebuah kata "janji" yang ma...