2

48 11 4
                                    

Tuhan punya caranya sendiri
untuk menentukan jalan hidup
setiap ciptaannya,
Tugas manusia?
Tinggal menurut apa kata takdir yang digariskan penciptanya.

Cinta Aureliesya



Di sebuah ruangan bercat putih dengan deretan bangku tersusun rapi inilah gadis pemilik senyum manis itu berada. Jam baru menunjukkan pukul 6 pagi, keadaan masih sangat sunyi.
Baru beberapa orang siswa terlihat melewati koridor.

Hal yang sangat jarang dilakukan oleh seorang Cinta Aureliesya. Berangkat sekolah sepagi itu memang bukan kebiasaannya.
Justru kebiasaan wajib yang biasa Cinta lakukan setiap berangkat sekolah adalah menemui Pak Banar, guru BK kesayanganya.

Untuk apa?

Tentu saja untuk mendapatkan hukuman karena ia sering sekali terlambat. Bukan sering lagi, lebih tepatnya selalu terlambat.
Setelah apel pagi dengan guru itu,seperti biasa, ia akan diberi tugas membantu pekerjaan tukang kebun sekolahnya yaitu menyapu seluruh halaman sekolah. Pekerjaan yang sangat melelahkan bukan? Apalagi SMA Cendrawasih,
sekolahnya ini adalah sekolah elite, memiliki puluhan  ruang kelas, laboratorium, perpustakaan,
belum lagi ruang guru dan yang lainya.

Bisa dibayangkan betapa luas halamanya? Dan setiap hari Cinta harus membersihkannya? Apakah dia tidak jera? Jawabanya mungkin dia jera.

Dibuktikan hari ini dia datang sangat pagi. Sudah duduk manis di deretan bangku nomor dua dari depan dekat pintu,yang menjadi tempat favoritnya.

Tapi tunggu dulu, kira kira angin apa yang membuat Cinta serajin itu?

Bagaimana mungkin seorang gadis yang biasa bangun siang dan malas mandi itu bisa datang pagi?Mungkinkah ada malaikat yang merasukinya?

Ya, seorang malaikat tampan bernama Barra Adijaya yang merasukinya.

Bagaimana tidak?

Setelah diantar ke tempat anak anak jalanan hingga pulang ke rumahnya kemarin, pikirannya tidak pernah lepas dari lelaki tampan itu.
Semalaman suntuk gadis itu tidak dapat memejamkan matanya.

Katakanlah dia lebay, tapi memang begitu kenyataanya. Cinta  pun bingung mengapa dia jadi gila hanya karena bertemu sekali dengan Barra?
Sampai saat ini pun, berada dikelasnya, sendirian, pikiranya masih tentang Barra, Barra, dan Barra. Tidak ada yang lain.

Cinta memukul mukul mejanya untuk meluapkan emosi.

"Ihhhh pergi dari pikiran gue! Gue gak kenal lo! Ngapain sih lo ganggu gue mulu dari semalem!"

Seorang siswi memasuki kelasnya merasa heran dengan tingkah laku Cinta.

"Cin..lo kesurupan apaan dateng sepagi ini? Udah capek lo ngapelin Pak Banar tiap pagi?"

Cinta melotot memandang teman sekelasnya yang sok akrab itu.

"Diem deh lo! Gak tau orang lagi pusing apa!"
ucap Cinta kemudian keluar dari kelas.

Menyusuri koridor sepi itu, tak tau mau kemana. Yang paling penting dia bisa menghindar dari pertanyaan temannya yang semakin membuatnya pusing.

Sepertinya dewi fortuna sedang mengujinya kali ini.

Dari arah berlawanan, guru kesayanganya itu muncul. Guru BK berkepala botak dengan tampang sok galak itu datang menghampirinya.

Bukan dengan wajah galak seperti biasanya, justru kali ini guru itu tersenyum lebar.

BARRACINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang