Sekarang ini, kata cinta mungkin sudah tak asing lagi didengar,
Mungkin bisa dibilang jatuh cinta adalah hal yang biasa.
Tapi hati-hati dengan cinta,
Tanpa kamu sadari, cinta itu bisa membunuhmu secara perlahan jika kamu tidak bisa mengendalikannya.Dengan tidak sabaran, Cinta segera menelpon balik nomor Barra. Berharap cowok itu segera mengangkatnya dan memberinya kabar.
...
"Hallo...."
"Hallo? Barra? Lo kemana aja sih? Lo tau nggak gue khawatir banget takut lo kenapa kenapa?" sentak Cinta sesaat setelah Barra mengangkat telfonnya.
"Cie khawatir, gue minta maaf karena...."
"Apa? Sibuk? Ada urusan mendadak? Kan setidaknya lo kasih kabar kek biar semua orang gak khawatir!"
"Iya gue minta maaf udah bikin lo khawatir."
"Bukan cuma gue, tapi Kak May juga! Semua nggak tau lo dimana ngerti nggak sih!"
"Iya, maaf udah bikin kalian semua khawatir, tenang aja, gue baik baik aja kok nggak kurang suatu apapun."
"Yaudah deh, gue matiin, masih kesel banget gue sama lo!"
"Eh, tunggu! Jangan ditutup dulu dong, gue belum selesai ngomong!"
"Apa lagi?"
"Lo buruan keluar rumah deh, pegel gue dari tadi nunggu lo angkat telfon lama banget, kirain udah tidur lo!"
"Tunggu deh...maksud lo nyuruh gue keluar rumah...kenapa?"
"Pake nanya lagi, gue ada di depan rumah lo sekarang! Pegel dari tadi berdiri ngerti nggak!"
"Lo di depan rumah gue? Serius? Ngapain sih malem malem gini coba? Disangka maling baru tau rasa lo!"
"Yaudah makannya buruan sebelum gue disangka maling, lo keluar!"
"Dasar cowok kurang kerjaan lo!"
"Yah malah ngeledekin, gue bela belain demi lo juga!"
"Yaudah tunggu deh gue keluar!"
0o0
Dengan rasa kesal yang masih tersisa, Cinta tepaksa membuka pintu rumahnya dan mendapati seorang cowok sedang tersenyum manis ke arahnya dengan kedua tangan yang bersembunyi di balik punggungnya.
"Ngapain lo malem malem kesini? Kalo ada satpam komplek yang mergokin lo gimana coba?" tukas Cinta masih dengan nada kesalnya.
"Kan ada lo yang nolongin gue!" jawab cowok di depannya itu masih dengan tangan berada di belakang punggungnya.
Cinta yang merasa janggal pun segera memutuskan untuk bertanya.
"Tangan lo kenapa di belakangin gitu?""Oh...ini...itu...rahasia dong!"
"Ini itu ini itu, ngomong apa sih lo! Lo bawa sesuatu? Jangan jangan itu bom ya?"
"Enak aja lo kalo ngomong!"
"Ya terus itu apa?"
"Ada deh!" ucap Barra sambil tersenyum misterius.
"Ihhhh ngeselin! Tujuan lo ke rumah gue tuh sebenernya mau ngapain sih?"
Barra terkikik pelan. "Gue kesini karena kaki gue yang ngajakin."
Cinta mengernyit bingung. "Hah? Maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BARRACINTA
Teen FictionBarra Adijaya, sosok lelaki tampan yang menutup dirinya soal cinta ataupun hubungan sejenisnya. Suatu kejadian telah membuatnya menutup hatinya bagi gadis manapun. Bukan hanya karena pernah terluka begitu dalam, tapi juga sebuah kata "janji" yang ma...