3 - Marahnya Raiga

27K 767 4
                                    


B

ugh ....

" anjing "

" bangsat "

" orang kaya lo gak berhak untuk hidup !! "

Disana Dua orang laki - laki sedang bergulat dalam perkelahian, mereka sama - sama saling tonjok - menonjok, namun keadaan yang lebih mengenaskan ialah david, karena ia masih kalah dengan pukulan dari raiga.

" udah - udah ga, lo mau bikin anak orang mati " ujar rangga, salah satu sahabat dari mereka, yang mencoba menengahi.

Rangga meringis pelan, kala dirinya pun ikut jadi sasaran dari kebringasan raiga.

" diem lu bangsat !! "Seru raiga.

Memberi kode lewat mata untuk menengahi keributan disini. Alan dan fiji yang, juga sahabat dari mereka. Menarik paksanya.

Raiga meronta - ronta untuk dilepaskan dari cekalan alan dan fiji, sedangkan david terduduk lemas dilantai, dengan darah yang mengalir dari luka lukanya.

" rai sadar, david sahabat lo !! " seru alan, untuk menyadarkan raiga.

Bukannya sadar, raiga malah menatap alan tajam. " sahabat ? Mana ada sahabat yang ngejebak sahabatnya sendiri !!! "

Rangga yang tak mengerti, langsung menjawab. " maksud Lo  ? "

" lo tanya sendiri sama sahabat lo itu !! " katanya. Raiga mengibaskan tanganya, membuat pegangan kedua tanganya terlepas, dirinya langsung duduk didekat sofa, manatap lantai.

Rangga beralih ke david, yang masih memejamkan matanya dan kadang sedikit meringis.
" ini semua kenapa vid ? "

Merasa namanya disebut, david membuka matanya. " apa gue salah ngasih tantangan ke dia pas dia kalah TOD ? "

" Tantangan apa ? " kata fiji, yang sedari tadi hanya diam, memang kalau diantara mereka berempat, hanya fijilah yang paling pendiam.

" suruh minum minuman doang " balasnya.

Geram dengan jawaban dari david, raiga menendang tulang kering david dengan keras. Membuat david berteriak keras.

" minuman kata lo ?! "

Ketiga sahabatnya diam, menatap mereka. Baru pertama kali  ini mereka bertengkar secara brutal kaya gini.

" sabar ga " kata rangga, menarik raiga untuk duduk.

Sedangkan fiji membantu david untuk tiduran di sofa sebelahnya, kemudian keluar mencari kotak P3K.

" lo semua gak tau, kalau tuh banci ngasih minuman yang udah dicampur obat perangsang ! "

" apa !! " teriak mereka bertiga, yang kebetulan fiji juga sudah kembali.

" itu beneran vid ? " tanya alan memastikan.

David tak menjawab maupun membatah, dirinya hanya memejamkan matanya sesekali meringis.

" gila, kenapa lo lakuin itu vid ?,  jangan samain kita sama lo vid, kalau emang lu suka gonta - ganti cewe diranjang. Bukanya lo tau kita emang bandel tapi buat ngerusak cewe itu kita anti vid " jelas rangga.

David terkekeh kecil, matanya membuka. Lalu menatap mereka semua. " lo semua muna anjing " katanya.

Bugh ...

Raiga memukulnya lagi, bahkan sampai david tak sadarkan diri sekarang. Fiji, alan, dan rangga pun panik melihatnya.

" ga, gila lu ! " seru alan.

" dia yang gila, lo dengarkan apa yang dia bilang !! " balas raiga.

Sejujurnya dalam hati, rangga juga kesal dengan ucapan dari david, dirinya memang bandel tapi untuk ngerusak cewe dirinya sangat anti untuk itu, karena dirinya pasti selalu teringat ibu dan kedua adik perempuanya yang ia sayangi.

" bantuin gotong woy, keburu kenapa - kenapa nih " ucap alan.

Hanya fiji, alan, dan  rangga saja yang mengotong tubuh david, lalu masuk ke mobil milik alan. Sedangkan raiga sudah pergi entah kemana dengan motor sport nya.

                         •••••

" Dari mana saja kamu ? "

Deg ...

Mira membalikan tubuhnya pelan, tadi sekirannya sampai mira melihat rumahnya yang sederhana ini sepi, jadi dirinya memberanikan diri untuk masuk kedalam, namun apa daya ayahnya baru keluar pintu kamar mandi dan langsung melototinya.

" kamu anak perempuan mir, kenapa semalam tidak pulang ?! "

Mira meremas tanganya, takut. Karena suara ayahnya bertambah satu oktaf.

" jawab,kamu dimana semalam ?! "

Air matanya turun, mira menangis. " maaf yah "

" Ayah salah ternyata mendidik kamu mir " putus asa dari ayahnya.

Sungguh ini bukan salah dari ayahnya, tapi mira sendiri yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

" ayah gak salah yah " ucap mira dengan pelan.

" mira ? "

Mira yang dipanggil, langsung menengok kesampingnya. Disana ibunya baru keluar dari kamarnya, langsung ia berlari dan memeluk ibunya erat sambil menggumamkan kata maaf yang banyak.

" kamu dari mana mir ? " tanyanya. Sebagai ibu yang memiliki naluri yang erat dengan anaknya, desy merasakan bahwa terjadi sesuatu dengan mira.

" maafin mira,bu.  " hanya kalimat itu yang bisa mira ucapkan.

Desy mengelus tubuh anaknya dalam pelukannya, sedangkan ratno ayahnya mira kini terduduk disofa, dengan perasaan kecewa dengan anak pertamanya, anak yang selalu ia banggakan, anak yang baik, anak yang nilai rapotnya selalu baik dan selalu peringkat pertama. Dan sekarang anaknya itu tak pulang semalam dan tanpa alasannya yang jelas, dirinya yakin terjadi sesuatu yang tidak beres.

" masuk ke kamar mir, biar ibu yang ngomong sama ayah kamu " ucap desy.

Mira mengangguk patuh, lalu berjalan masuk kedalam kamarnya, setelah menutup pintu mira terduduk lemas, menelungkupan wajahnya dikedua lengan tanganya. Dirinya terpukul.

Mira mengingat kembali jika, suatu saat dirinya akan hamil, bagaimana dengan sekolahnya. Ia masih kelas 12 dan belum lulus, bagaimana cita - citanya.

Mira benci raiga, sangat.

Terima kasih ya mau membaca ya .
Jalan lupa
Vote and comment ya

Kekey77

Young Merried Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang