Selamat pagi semuanya😊
Ada yang kangen cerita ini?
Yowes lah, semoga suka ya sama ceritanya😘.Typo bertebaran!
Happy Reading ...
.
.
.
.
.Makan malam baru saja selesai, dengan obrolan - obrolan mengenai masa kecil yang dilewatkan oleh arelia dan raiga. Mira mengambil beberapa lauk sisa yang diletakan di meja dapur, saat dirinya berbalik disana arelia berdiri, Mira tersenyum saat arelia menyodorkan tangan mulusnya untuk bersalaman dengannya, yang disambut baik oleh Mira.
" Arelia, sahabat dari orok raiga " ucapnya.
Belum sempat Mira membalas ucapannya, arelia langsung berkata. " Aku tahu kamu pasti Mira, istrinya raiga " lanjutnya.
Walaupun senyum diwajahnya arelia seperti tidak akan luntur. Hanya saja Mira melihat sorot mata kebencian yang dilayangkan untuknya.Mata arelia mengamati sekeliling dapur, memastikan bahwa tidak ada orang lain selain mereka. Dengan senyum yang kini bisa dibilang meremehkan, Arelia menarik kasar tangan Mira, mendekatkan ke meja.
" Mungkin kamu bisa menjadi istri raiga, tapi dihatinya raiga cuma ada aku " katanya.Hanya rintihan dari mulut Mira yang keluar, karena arelia semakin mengencangkan genggaman ditangannya. " Dan jangan harap kamu bisa menggantikan aku, gadis sialan " ucap arelia sebelum melepaskan tangannya Mira, dan berlalu dari sana.
Mira menatap tangan nya yang kini memerah yang diakibatkan oleh arelia, untung bajunya panjang sehingga bisa menutupi pergelangan tangannya.
Menghembuskan napas kecil, Mira berjalan keluar dapur.Namun yang dilihatnya sekarang malah membuat hatinya kembali sesak, disana ada mama Vera, papa Jordy, raiga, dan arelia sedang bercanda gurau. Untuk sesaat Mira terpaku saat raiga menerima pelukan dari arelia, entah sebab apa yang jelas raiga membalas pelukannya. Semuanya terlihat bahagia.
Mungkin sekali berkedip saja air mata Mira pasti akan jatuh, namun Mira mencoba menahannya setidaknya dirinya harus sampai kamar. Berjalan penuh hati - hati dan pelan Mira berhasil masuk ke kamarnya.
Dan benar saja, air mata Mira tumpah saat itu juga, pikirannya berkecamuk Mira berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah mendapatkan kebahagian, seakan kebahagian itu hanya semu untuknya, Mira mengecewakan ayah dan ibunya, tidak bisa melanjutkan sekolahnya, dan sekarang apa?, Dirinya sebagai perusak hubungan seseorang. Mira benci takdir, mengapa takdirnya seperti ini.
Mira mengusap wajahnya kasar, air matanya terus saja mengalir. " Kamu harus mengalah mir " kata Mira sendiri.
Ya, dirinya mungkin harus mengalah dengan arelia, hanya gadis itu lah yang mampu bersanding dengan raiga, dirinya hanya seorang gadis yang tak sengaja terlibat hubungan cukup rumit dengan raiga.
Mangatur napasnya pelan, Mira mengelus perutnya pelan. Hanya anaknyalah yang menjadikan alasan Mira untuk hidup.
" Ayah, ibu. Mira kangen " katanya.
air matanya kembali menetes, Mira terus menangis hingga dirinya capek dan tertidur pulas.
•••••
Angin berhembus kencang bersamaan dengan rintik hujan yang menemani, matahari seakan tertutup dengan kabut yang menghalangi, ini adalah dimana hari semua orang akan memilih untuk kembali melanjutkan mimpi dari pada kembali ke aktivitas seperti biasa.
Termasuk Mira, dirinya masih enggan untuk bangun. Biarlah hari ini dirinya akan bangun siang. Toh, semalam dirinya benar - benar capek, lebih tepatnya capek batin dan mental. Apalagi ditambah cuaca yang mendukung dan selimut ya hangat Mira memilih untuk melanjutkan tidurnya.
Sedangkan dilain tempat raiga duduk di meja makan bersama mama, papa, dan arelia. Dari semalam arelia selalu menempeli raiga, membuat raiga risih sendiri. Dan semalam soal pelukan itu, mereka sedang mengenang masa kecil mereka dan tiba - tiba saja arelia nangis, dan berkat pelototan dari mama Vera lah akhirnya raiga memeluk arelia. Namun hanya sebentar tetapi terlambat karena raiga melihat Mira bercucuran air mata masuk ke kamarnya.
" Ga, kamu panggilin Mira sana. Suruh sarapan " kata mama Vera.
Baru raiga hendak berdiri, namun di tahan oleh tangan arelia. " Biar aku aja ga "
" Gak usah arelia, biar raiga aja. Kamu juga jangan terlalu dekat sama raiga, mau bagaimana pun raiga sudah memiliki istri " kata mama Vera.
Arelia melepas kan tangan raiga, langsung saja raiga beranjak dari sana.
Membuka pintu kamar dengan sangat pelan. Yang raiga lihat keadaan kamar yang gelap, sebab gorden belum di buka, dan Mira masih bergulung dengan selimutnya.
Raiga mengelus pipi Mira lembut, melihat wajah Mira pas lagi tidur, tidak menampik bahwa Mira terlihat seperti bayi. Astaga, bahkan sekarang raiga mencubit pipi Mira sampai akhirnya mata Mira melotot kepadanya.
" Raiga?!!! " Katanya.
" Aw ... " Rintih mira, Karena langsung duduk di atas kasur.
" Mira, hati - hati " kini raiga membantu Mira menyenderkan badannya.
" Mana yang sakit ? " Tanya raiga.
Hati aku ga, dalam hati.
" Perut aku "
Dengan cekatan raiga mengelus perut Mira yang sudah buncit, Mira melihat raut wajah raiga yang khawatir " Masih sakit ? "
" Udah enggak "
Raiga duduk ditepi kasur, menatap Mira lekat. " Kamu ngerti gak?, Sekarang itu kamu hamil, tolong jangan bertindak ceroboh karena disitu ada nyawa selain diri kamu! " Kata raiga.
Mira mengangguk, " cepat mandi, aku akan bawa makanan buat kamu " kata raiga.
Selepas raiga keluar, Mira menghembuskan napas kecil, mengelus perutnya. " Maafin bunda ya " katanya sendiri.
•••••
" Kamu gak sekolah ? " Tanya Mira, setelah berhasil menelan nasi di dalam mulutnya.
Raiga memberi minum kepada mira, " libur " katanya cuek.
Dahi mira berkerut samar, " bukanya sekarang hari Kamis ? "
" Meliburkan diri "
Mira kesal dengan raiga, reflek mencubit tangan raiga. " Kamu bolos lagi ?! "
Kata mira marah.Bukanya merasa bersalah, raiga malah senyum - senyum tak jelas. Karena bagian yang membuat raiga melihat Mira itu cantik dan lucu itu ketika mira marah, dan sekarang Mira sedang marah.
" Eh kamu serem tau, ngapain ketawa - ketawa gitu " kata Mira.
" Kamu lucu kalau lagi marah " kata raiga.
Mira membuang muka, raiga kurang ajar. bisa - bisanya mengalihkan topik seperti ini, Mira kan jadi binggung mau marah tapi dibuat deg - deg an begini.
" Eh mir, muka kamu kok merah ? " Tanya raiga, tangan nya sudah ia daratkan di pipi mira.
Mira menghempaskan tangan raiga, namun kali wajahnya bertambah merah. " Apaan si " katanya.
Seketika tawa raiga meledak saat itu juga, Mira malu. Pikirnya.
" Kamu lucu banget, istrinya siapa sih ? "
" Istrinya Zayn Malik " kata Mira asal.
Raiga membulat matanya mendengar penuturan Mira, jelas - jelas dirinya yang mengucapkan ijab kabul waktu itu.
Cup
" Istirnya siapa ? " Ucap raiga setelah memberi kecupan manja di pipi Mira.
Mira terkejut, malu, dan kesal karna ulah raiga.
" Raiga ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Merried
Teen FictionIni adalah kisahnya ... Seorang gadis biasa yang hanya menginginkan ketenangan dalam hidupnya, terutama disekolah. Namun sebuah takdir memilukan menimpanya. Bertemu dengan Cowo Bad Boy yang digilai seantero gadis disekolahnya. Bahkan sampai membuat...