11 - pingsan

21.5K 747 13
                                    

Mira meletakan nasi gorengnya di piring besar, pagi ini dirinya bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan lebih dulu.

Sudah seperti kebiasaan lamanya, Mira memasak untuk ibu dan ayahnya.

" Wah, Mira kamu masak apa ? " Tanya Vera.

Mira berbalik, lalu tersenyum kecil dibawanya piring nasi gorengnya. " Masak nasi goreng ma "

" Wah, keliatannya enak " kata Vera. Dirinya merangkul Mira membawa nya ke  ruang makan. Di sana sudah ada raiga dan Jordy.

" Enak ya ma, dapat menantu yang pinter masak " kata Jordy.

Mira menunduk malu, dan Vera tersenyum kecil.  " Iya pah, Mira ini enak loh nasi goreng nya "

" Iya enak " sambung Jordy.

Vera menatap anaknya yang diam menikmati makanannya, " enak gak ga ? "

Raiga yang dipanggil mamanya, menatap mamanya. " Enak " katanya.

Mira memantapkan diri untuk tidak terbuai dengan kata kata raiga. Ingat dia udah punya pacar mir. Katanya.

" Ma, pa Mira berangkat dulu ya " kata Mira sambil menyalami keduanya.

" Kok cepat - cepat Mir, ini masih pagi loh ? " Kata Vera.

" Maaf ma, Mira duluan. Soalnya ada tugas yang mau dikerjain di sekolah " katanya.

" Oh yaudah, Rai kamu udah  selesai ? " kata Vera.

" Aku berangkat sendiri saja  ma " ucap mira

Namun, raiga sudah berdiri disampingnya dan menggengam  tangan Mira, " Ayok berangkat ".

Vera dan Jordy yang melihat tersenyum, teringat akan kisah cinta SMA nya dulu.

Ketukan dikaca mobil, membuat raiga menurunkan kacanya. Disana Vera berada, " nanti mama mau pergi ke rumah nenek kamu sama papa, paling pulang besok pagi. Kamu jangan main ya, temenin Mira "

" Iya ma, raiga sama Mira berangkat ya. Assalamu'alaikum "

" Iya, walaikumsalam " balas Vera.

Sepanjang perajalanan mereka hanya terdiam, genggaman tadi pun sudah terlepas. Sampai jalan dekat sekolah Mira meminta raiga untuk berhenti mau raiga malah tetap menjalankan mobilnya.

" Berhenti raiga ! " Kata Mira.

" Ini belum sampai sekolah " katanya dengan tenang.

" Jangan turun disekolah, turunin aku disini " kata Mira lagi.

Raiga menghentikan mobilnya, namun saat Mira ingin membuka pintu mobilnya masih terkunci. " Buka pintu nya ga "

" Mir, bisa nanti orang yang liat kita, kamu bilang kita sodaraan jadi berangkat bareng, atau apa, gue tahu lu pinter kok buat nyari sebuah alasan "

Mira menatap raiga dalam, air matanya menggenang di pelupuk matanya bersiap ingin jatuh. " Ga, mau apa lagi sih kamu buat nge hancurin  hidup aku ? " Katanya pelan.

Mira menunduk, sedangkan raiga menatap lurus Mira tangannya mencengkram stir mobil erat. " Aku gak pernah niat buat  nge hancurin  kamu mir "

" Bohong ga, kamu mau ngehancuriin aku, salah aku apa sih ga sama kamu ?! " Teriak mira, tangis yang ditahannya pun kini pecah.

Di dalam mobil, Mira masih menangis dan raiga ingin sekali merengkuh tubuh Mira dan menangkanya. Namun raiga masih diliputi rasa takut untuk itu.

" Buka kunci itu, kalau kamu emang gak mau ngehancuriin hidup aku " kata Mira.

Young Merried Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang