13 - air got

19.6K 774 7
                                    

Raiga merejapkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang masuk kedalam matanya, dada terasa berat dan seperti ada yang memeluknya. Raiga baru tersadar jika Mira tertidur di dalam dekapannya, kenapa bisa terjadi?

Tiba - tiba saja kepala berdenyut sakit, seingatnya semalam ia pergi ke club malam bersama Gavin dan Alex temen SMP nya dulu. Dirinya mabuk.

" Enggh ... " Mira bergumam.

Raiga menatap Mira lucu, bukannya melepaskan pelukannya raiga malah mempereratnya, hingga Mira terasa sesak.

Hingga Mira merejapkan matanya, dan menatap kaget raiga. Dirinya langsung terduduk membuat raiga melotot sempurna. " Pelan - pelan mir! " Ucap raiga.

Mira mendengus, " kenapa gak dibangunin, kita sekolah ga! " Balas mira.

" Gak usah, libur sehari " kata Raiga.

Sontak Mira menggeleng tegas, dirinya sudah banyak libur. " Enggak "

Raiga menarik pelan tangan Mira, sehingga Mira kembali duduk dan menatap raiga kesal. " Kamu mau sekolah? Coba liat jam dulu " kata raiga.

Mira menatap tak percaya bahwa sekarang sudah jam delapan pagi, percuma dirinya sekolah yang pasti sudah mulai pelajaran di jam pertama.

" Mending tidur lagi bareng aku " kata raiga.

" Gak, udah siang. Aku mau mandi " Mira melepaskan pegangan raiga, beranjak keluar kamar raiga dan bersiap - siap untuk mandi.

Raiga hanya menghela napas pelan, dirinya kan masih mau berlama - lama dengan istrinya.

                        •••••

Mira mengambil, nasi goreng kedalam piringnya dan piring raiga juga, pagi ini mamanya juga belum pulang.

Mira meletakan sendoknya, kenapa jadi gak nafsu begini, pikirnya.

Padahal tadi Mira sangat ingin makan nasi goreng, sekarang sudah jadi dirinya malah enggan untuk makan, namun saat mata Mira menatap makanan raiga dirinya ingin memakan nasi goreng yang berada di piring raiga yang terlihat enak.

Raiga yang merasa diperhatikan, menatap Mira Qyang sedang menatap juga. " Kenapa ? ". Tanyanya.

" Boleh tukeran piring gak sama piring kamu ? " Kata Mira.

Walaupun dalam hatinya bertanya pada keinginan Mira yang aneh, padahal keduanya sama sama makan nasi goreng yang sama dibuat olehnya. Raiga tetap menukarnya. Dan kembali melanjutkan

Mira tersenyum senang, namun saat dirinya ingin menyuapkan kedalam mulutnya, Mira mengunyah pelan, nasi goreng nya terasa hambar dimulutnya, perasaan dirinya sudah menaruh garam di nasi goreng nya.

Raiga yang baru mau menyuapkan nasi kemulutnya terdiam saat Mira mengucapkan sesuatu.

" Nasi goreng kamu kelihatannya enak ga " kata Mira .

Raiga menatap Mira tak percaya, bukanya nasi goreng nya telah ia tukar.

" Kamu mau tukeran lagi ? "

Mira menggeleng, " engga, aku mau yang ada disendok kamu " katanya.

Raiga menyuapakan nasi gorengnya kedalam mulut Mira yang disambut bahagia oleh mira.

" Kamu ngidam ? "

" Kayanya, ih enak banget ga nasi gorengnya, suapin lagi ya " kata mira.

Raiga mengangguk, dengan telaten raiga menyuapkan mira.

" Kamu juga harus makan, aku suapin ya " Mira menyuapkan juga pada raiga.

                        •••••

Setelah kegiatan acara suap - suapan tadi baik Mira maupun raiga menjadi canggung sendiri, pasalnya keduanya masih malu - malu satu sama lain.

Raiga yang sedang sedang menonton kini menjadi memperhatikan Mira yang berkutat dengan buku pelajarannya.

Bolos aja Mira masih tetap belajar dengan semangat, raiga menjadi kagum pada dirinya. Sungguh Mira wanita yang beda dari perempuan yang pernah ia kenal. Cewe itu terlihat polos dan baik dimatanya.
Perasaan bersalah juga hinggap pada raiga, sungguh tidak tega melihat Mira yang akan berhenti sekolah karena salahnya.

Hari ini raiga bertekad untuk menjadi suami yang baik untuk Mira.

" Raiga! "

Mata raiga berkedip kala tangan mungil Mira berada didepannya, dari tadi memanggilnya namun raiga asik bengong.

" Ada tamu, coba kamu bukain ga " kata Mira.

Raiga mengangguk, lalu keluar dengan cengiran tak jelasnya, Mira yang melihat hanya menggeleng lalu kembali berkutat dengan buku - bukunya.

Dahi Mira mengerut kala mendengar kegaduhan didepan, namun dirinya enggan untuk melihat karena kakinya yang terasa kesemutan.

" Hai miraaa ! " Teriak Alan, diikuti Fiji, Rangga, dan raiga yang berjalan di belakangnya.

Mira tersenyum lalu membalas ucapan alan dengan canggung. " Hai Alan " katanya.

Alan duduk mengambil posisi disebelah mira, membuat raiga menahan mati - Matian agar tidak menyeret sahabatnya ke samudera Pasifik.

" Bolos juga mir ? " Ucap Rangga.

Dengan canggung Mira mengangguk, tapi tiba - tiba saja alan tertawa keras.

" Oh gue tau, kenapa lo bisa bolos mir " kata Alan dengan senyum misteriusnya.

" Kenapa ? " Tanya Mira polos.

" Kecapean ya main sama raiga " ucap Alan.

Sontak membuat Rangga dan Fiji tertawa keras, dan pipi Mira memerah menahan malu, ya ampun otaknya Alan, kata Mira dalam hati.

" Ngomong apa lu ?! " Kata raiga kesal.

" Hehehe, enggak kok pak bos cuma bercanda " kata Alan.

" Eh btw, haus banget nih tenggorokan " kata Rangga kode.

" Oh iya, kalian mau minum apa ? " Kata Mira.

" Air got aja udah seneng kok mir mereka " kata raiga sadis.

" Anjir " kata Alan.

Mira bangun dari duduknya, " Bentar ya aku ambil air got dulu "

seketika tawa raiga meledak saat itu juga.

" Ya ampun, untung istri sahabat gue " ucap alan.

I'm back
Gimana semua kabarnya ?
Baik ? Alhamdulillah ya.
So, Sekarang bulan suci ramadhan ya. Gak terasa baru kemarin kayanya lebaran hahaha.
Terima kasih yang mau membaca cerita aku.
Okay, see you next ya

Young Merried Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang