1 bulan berlalu dan waktu terus berjalan aku hanya diam dirumah ini, tidak ada yg berubah aku tidak pernah melihat Agam mungkin dia pindah rumah karena terkadang sekertaris nya datang untuk mengambil beberapa baju dan mengambil dokumen yg tertinggal di rumah..
Aku hanya tersenyum jika sekertaris nya datang dan sesekali menanyakan kabar suamiku., tapi sekertarisnya hanya memberikan aku jawaban singkat dan seperti terburu-buru jika aku ajak bicara, hmm mungkin Agam menyuruh nya untuk tidak banyak bicara..
Aku memikirkan banyak cara agar Agam pulang, mencari perhatiannya untuk melihatku tapi jika aku bertitip pesan pada pelayanan dengan beralasan sakit dia hanya mengirim dokter ke rumah ini, sekarang Agam hanya pulang sesekali dia hanya menitipkan pesan untukku jika dia sangat sibuk dan banyak pekerjaan aku hanya tersenyum kenapa dia tidak mengatakan nya sendiri.,
Aku sangat ingin melihatnya sebentar saja Tuhan, ini rasanya sesak dan sakit setiap memikirkannya.. Hiks.. Hiks.. Hiks
Sekarang hidupku lebih menyakitkan dan menyedihkan semua berjalan normal saat dia tidak ada..
Kadang Tyas dan Melin datang menanyakan ku., tapi aku menyuruh semua pelayanan mengatakan aku pergi, ikut dengan Agam untuk belajar bekerja di Perusahaan..
Aku sangat ingin memeluk mereka mengatakan semua keluh kesah kau tapi aku pernah berjanji pada mereka untuk bahagia dan sekarang lihat aku sangat menyediakan..
KAMU SEDANG MEMBACA
protectife husband (TAMAT)
Romanceaku hanyalah mahasiswi semester 1 umur 18 tahun normal pada umumnya sebelum menerima wasiat dari Papa yg dibacakan tepat saat aku umur 18.. wasiat yg seharusnya berisi harta malah berisi perjodohan.. hancur lah sudah cita-cita kuliah diluar negeri...
