7 - Pertemuan Pertama

120 17 5
                                    

"Eh Mina, mau sampe kapan lo sembunyi di situ? Buruan keluar, kerjain tugas lo cepet cari petunjuk tentang Mark." Ujar Seongwoo.

"Iya bentar. Aduh gue belum terbiasa nih masuk-masuk rumah orang, mana ada orangnya lagi, gak kenal lagi." Balas Mina sambil berusaha keluar dari tempat persembuyiannya.

"aku pulang." Tiba-tiba terdengar suara Haechan dari balik pintu. Ia baru pulang dari pekerjaan paruh waktunya.

Mina yang terkejut dengan kedatangan Haechan langsung duduk di sofa sambil pura-pura membaca buku yang ada di meja.

"kamu pulang? Bersih-bersih sana, abis itu bangunin Mark buat siap-siap makan ya." Ujar nenek yang masih sibuk memasak.

"Siaaap." Haechan berjalan menuju ruang tengah. Namun langkahnya terhenti dan berbalik kembali ke arah nenek.

"nek, temennya Mark hyung dateng ke sini?" tanya Haechan.

"Enggak, gak ada siapa-siapa yang dateng. Mark tadi pulang sendiri sih kayanya. Kenapa emangnya?" balas nenek.

"Ooh, gak apa-apa nek." Ujar Haechan yang kemudian berjalan kembali menuju kamarnya.

Mina merasa lega karena Haechan tidak melihatnya dan melewatinya begitu saja menuju kamarnya. Tapi gelagat Haechan ini membuat Seongwoo curiga. Sepertinya ada sesuatu yang Haechan sembunyikan.

***

"Wah, daebak, mereka bener-bener kaya manusia." Ujar Haechan ketika ia sudah masuk ke kamarnya dan menutup pintu rapat-rapat.

"Tapi, siapa mereka? perasaan gue gak pernah liat mereka. Atau jangan-jangan mereka mau ganggu Mark hyung? Ah, gawat gawat, gue harus cegah mereka. Gue harus mepet Mark hyung terus nih." Ujar Haechan.

Setelah selesai membersihkan diri, Haechan mengintip dari pintu kamarnya. Ia ingin memastikan sosok yang ia lihat tadi. Tapi kedua sosok itu sudah tidak ada di ruang tengah.

"kok gak ada sih." Haechan pun keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar Mark untuk membangunkannya.

Haechan terdiam di depan pintu kamar Mark. Ia mendengar suara dari dalam kamar Mark. Seperti ada dua orang yang sedang berdebat, tapi tidak ada yang terdengar seperti suara Mark. Haechan pun memutuskan untuk menguping apa yang sedang mereka perdebatkan.

"lo sih gak mau diem, jadi pecah kan." Terdengar suara wanita dari dalam kamar Mark.

"enak aja, lo aja yang megangnya gak bener." Sekarang suara pria yang terdengar.

"gimana dong, gue gak bisa balik kalo gak ada ini." Ujar si wanita.

"itu kan urusan lo, lagian lo emang ditugasin buat buntutin Mark di bumi, lo ga perlu balik ke dunia malaikat." Ujar si pria.

"tapi gue harus laporan seminggu sekali ke tuan pimpinan. Gimana cara gue buat lapornya kalo gak bisa ke sana?" balas si wanita.

"gue yang bakal lapor. Lo cukup lapor ke gue, nanti gue yang menghadap tuan pimpinan." Ujar si pria.

"Terus jam gue gimana? Masa gue gak akan balik-balik ke dunia malaikat lagi?" tanya si wanita.

"jam lo masih bisa dibenerin. Sementara lo turutin aja apa kata gue. Jam lo biar gue bawa ke dunia malaikat buat dibenerin. Nanti kalo udah bener gue balikin lagi." Balas si pria.

Di luar kamar Haechan masih kusyuk menguping.

"Oh jadi mereka itu malaikat. Tapi kenapa mereka disuruh buntutin Mark hyung?" gumam Haechan.

"Haechan kamu lagi ngapain? Bangunin Mark yuk, kita makan." Teriakan nenek membuyarkan pikiran Haechan.

"iya nek." Haechan pun segera masuk ke kamar Mark.

"Mark hyung, bangun, ayo kita makan." Haechan melihat Seongwoo dan Mina tengah berjongkok mebersihkan serpihan kaca di lantai. Sedangkan Mark masih terbaring di ranjangnya. Haechan berjalan mendekat dan duduk di tepi ranjang berpura-pura tidak melihat Mina dan Seongwoo. Di sisi lain Seongwoo dan Mina yang kaget karena Haechan tiba-tiba masuk langsung berdiri.

"wah hyung tidurnya pules banget, ada orang berantem juga dia gak akan denger." Ujar Haechan sambil melirik ke arah Seongwoo dan Mina. Mendengar ucapan Haechan, Seongwoo dan Mina saling menatap, merasa ada yang mencurigakan dari Haechan.

"Hyung, ayo bangun, nenek udah nyuruh kita makan." Haechan menarik tubuh Mark agar terpisah dari kasurnya. Dengan malas Mark beranjak dari tempat tidurnya yang posesif. Mereka berdua pergi menuju ruang makan.

"Dia nyindir kita?" tanya Mina pada Seongwoo.

"Mungkin. Kayanya ada yang gak beres nih sama tuh anak." Balas Seongwoo yang masih menatap Haechan dan Mark keluar dari kamar.

***

Semua orang di rumah Mark sudah tidur. Seongwoo dan Mina duduk di ruang tengah sedang membereskan barang-barang mereka.

"Gue balik dulu ya ke dunia malaikat." Ujar Seongwoo sambil membereskan barang-barangnya.

"Lah, terus gue gimana? Kok lo ninggalin gue sih oppa?" Mina berdiri di hadapan Seongwoo dengan wajahnya yang kesal.

"Gue masih banyak urusan di dunia malaikat, biasalah orang sibuk. Lo tetep tinggal di sinilah kan lo ditugasin ngikutin Mark. Lagian nih gue mau benerin jam lo sekalian" Seongwoo menyodorkan jam milik Mina yang hancur.

"Tapi kan oppa juga ditugasin jadi mentor." Mina tetap tidak terima.

"Tugas gue sama lo beda. Gue cuma jadi mentor lo, jadi gak harus selalu nempel ngikutin lo, gue bakal balik kok tiga hari sekali. Itu juga kalo sempet." Balas Seongwoo.

"Dasar, makan gaji buta lo." Mina semakin kesal.

"Dih, emang kita digaji? Udah deh pokoknya turutin aja apa kata gue. Lo tinggal ngikutin Mark, catet apa yang terjadi, terus cegah dia kalau mau bunuh diri, beres. Gampang kan." Seongwoo selesai membereskan barang-barangnya.

"Beres. Udah ya gue balik dulu. Baek-baek lo di sini, jangan nyusahin gue, cape gue kalo harus PP akhirat-bumi. Gue pergi ya, good night." Seongwoo pun menghilang secepat kilat. Dia sama sekali tidak menghiraukan Mina yang sudah manyun dari tadi.

"Iiiiiih ngeselin banget sih, mentor macam apa ninggalin kaya gini? Awas aja, gue bakal bales ini semua." Ujar Mina.

Malam semakin larut dan Mina pun tertidur di sofa setelah lelah seharian berkeliling di bumi.

***

Date Angel - Mark/MinaWhere stories live. Discover now