18 - Rencana Haechan (1)

36 13 10
                                    

Hai, I am back hehe. Setelah setahun hiatus karena berbagai kesibukan dan sempet stuck dengan ceritanya, akhirnya aku bisa post kelanjutan cerita Date Angel. Mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak bisa menepati janji dan terima kasih buat yang masih mau baca 😊 Hope you enjoy it  😊

***

Haechan duduk di bangku taman sambil memperhatikan jam ditangannya. Hari ini adalah tepat satu minggu setelah ia meminta bantuan Seongwoo. Seharusnya Seongwoo sudah menemukan buku yang diminta Haechan. Satu hari di akhirat sama dengan satu minggu di bumi, dan Haechan sudah menelepon Seongwoo agar menemukan buku itu dalam satu minggu agar ia bisa menyelesaikan rencananya sebelum dijemput kembali ke akhirat.

"Seongwoo hyung, ayo dooong." Haechan terus menatap jam di tangannya menunggu panggilan dari Seongwoo.

Haechan mulai gelisah ketika jamnya tetap tidak berdering. Kakinya tidak mau diam, jari telunjuknya terus mengetuk layar jam untuk mengecek waktu yang terus berjalan. Haechan kemudian berdiri. Ia menggaruk kepalanya frustasi.

"Aduh, gawat nih kalo Seongwoo hyung gagal, semua rencana gue bisa molor juga." Gerutu Haechan. Ketika Haechan mulai putus asa, tiba-tiba jamnya bergetar, sebuah panggilan masuk dari Seongwoo. Mata Haechan melebar, tangannya dengan cepat menekan tombol jawab.

"Halo hyung? Gimana? Ketemu gak bukunya?" Tanya Haechan segera setelah menjawab panggilan Seongwoo,

"Haechan, sebenernya lo siapa sih? Kenapa lo kasih ingatan-ingatan gue di masa lalu? Maksud semua ini tuh apa?" Tanya Seongwoo terdengar frustasi. Haechan yakin pasti Seongwoo bingung dengan semua yang ia lihat.

"Tenang hyung, tenang. Gue gak ada maksud buruk kok. Gue justru mau bantu lo." Balas Haechan.

"Gue mau ngomong langsung sama lo, banyak hal yang mau gue tanyain. Sekarang lo dimana?" Tanya Seongwoo.

"Emm, gue di rumah sakit." Jawab Haechan.

"Hah? Ngapain di rumah sakit?" Ujar Seongwoo.

"Gue ada perlu hehe. Lo ke sini aja ya, gue masih ada urusan soalnya di sini. Bentar, ini gue kirimin alamatnya ya." Balas Haechan. Ia menutup telepon lalu mengirim sebuah alamat kepada Seongwoo.

Haechan terlihat puas karena sekarang semuanya berjalan sesuai dengan apa yang ia rencanakan.

Haechan duduk dengan santai di bangku taman sambil memperhatikan orang-orang yang hilir mudik melintas di hadapannya. Beberapa orang berbaju pasien terlihat sedang berjalan-jalan, duduk santai sambil mengobrol dan menikmati udara segar. Sebagian lagi terlihat memakai pakaian perawat dan berjas putih seperti dokter, mereka sibuk berlarian ke sana ke mari setiap mobil ambulans datang. Haechan sekarang duduk di bangku taman rumah sakit. Menatap pemandangan seperti ini mengingatkan kembali ke masa lalu yang ingin sekali ia perbaiki.

"Hah..." Haechan menghela napas panjang. Matanya menatap langit yang siang itu terlihat indah, berwarna biru dengan gumpalan awan putih menyerupai catton candy.

"Semuanya akan segera berakhir." Ujar Haechan.

***

Mina berdiri di depan rumah sakit. Beberapa kali ia membaca alamat rumah sakit di kertas yang dipegangnya. Memastikan bahwa sekarang ia berada di rumah sakit yang sama. Mina terlihat ragu untuk masuk. Ada rasa takut yang tiba-tiba muncul. Mina mengambil napas panjang, berusaha menenangkan dirinya.

"Oke, semuanya akan baik-baik aja. Gue pasti bisa." Mina berusaha meyakinkan dirinya. Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya Mina melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sakit. Siang itu rumah sakit sangat ramai. Para perawat dan dokter hilir mudik sibuk mengurus pasien yang terus berdatangan.

Date Angel - Mark/MinaWhere stories live. Discover now