17 - Ingatanku?

134 20 3
                                    

Untuk part ini sengaja dibuat lebih panjang soalnya udah lama gak di up jadi di sekaligusin aja ya hehe

Selamat membaca sambil ngabuburit :)

***

Sehari sebelum kejadian Haechan di perpustakaan.

Mark sedang duduk di sofa sambil memegang segelas air. Matanya sibuk mengikuti Haechan yang hilir mudik di hadapannya.

"Hyung lo liat jam tangan gak? Yang kaya gini nih" Haechan menunjukkan sebuah foto di handphonenya kepada Mark. Mark memperhatikan foto yang ditunjukkan Haechan.

"Ada tuh di kamar gue di atas meja." Ujar Mark.

"Yeeee bukannya bilang dari tadi, gue cariin juga." Haechan segera menuju kamar Mark untuk mengambil jam itu.

"Kenapa sih lo sibuk banget dari tadi?" Tanya Mark.

"Ini gue mau anterin barang-barangnya Mina noona yang ketinggalan di sini. Semalem dia minta tolong ke gue." Balas Haechan sambil menutup kotak yang berisi barang-barang Mina. Mark tidak memberikan respon. Ia hanya sibuk memperhatikan Haechan. Setelah selesai mengemas barang Mina, Haechan duduk di samping Mark.

"Hyung, lo terlalu keras gak sih sama noona? Gue rasa lo gak perlu nyuruh dia pindah kaya kemaren." Ujar Haechan. Mark tidak menggubris. Ia sibuk memandangi air dalam gelas yang digenggamnya.

"Hyung, noona udah banyak bantu kita. Noona rela gak makan, gak tidur cuma buat jagain lo sampe lo siuman. Gue harap lo bisa berteman baik sama noona. Seenggaknya gue pengen liat lo punya temen yang peduli sama lo kaya noona." Sambung Haechan. Mark masih diam. Haechan menepuk pundak Mark.

"Gue tidur duluan ya. Besok gue harus berangkat pagi. Nanti kunci pintu depan ya hyung. Good night." Haechan beranjak ke kamarnya.

Mark terdiam memandangi kotak berisi barang Mina yang ditinggalkan Haechan di meja. Ia mencoba memahami perkataan Haechan tadi. Ia mencoba mengingat apa saja yang terjadi antara Mina dan dirinya. Bagaimana sikapnya kepada Mina, begitupun sebaliknya. Mark tidak membenci Mina, hanya saja ada sesuatu yang membuatnya sulit untuk berada dekat dengan Mina.

***

Pagi-pagi sekali Haechan sudah bersiap pergi untuk bertemu Mina. Sambil menenteng kotak barang Mina, Haechan berjalan perlahan, berusaha tetap hening agar tidak mengganggu Mark yang masih terlelap.

Sesampainya di sekolah Haechan bergegas menaiki tangga ke lantai tiga. Berjalan melalui lorong yang sepi. Sinar matahari pagi menembus jendela sepanjang lorong. Haechan berjalan melewati deretan ruang kelas 3. Kemudian ia berhenti di sebuah pintu besar di ujung lorong. Perpustakaan.

"Kenapa harus di perpus coba? Noona nih emang ngerepotin aja." Ujar Haechan sambil membuka pintu perpus. Haechan berjalan masuk. Sepi. Hanya ada deretan rak buku di ruangan itu. Haechan berusaha mencari sosok Mina, matanya menyusuri setiap sudut ruangan, tapi tidak ada.

"Noona! Noona! Noona dimana?" Teriak Haechan. Tapi tidak ada jawaban.

"Mana sih Noona? Apa belum nyampe ya?" Ujar Haechan sambil mengecek jam di tangannya. Tak lama terdengar suara pintu terbuka. Ada yang masuk. Sontak Haechan langsung berbalik untuk melihatnya.

"Noona? Ha?" Haechan terkejut ketika bukan Mina yang baru saja masuk ke perpustakaan,. Tapi sesosok pria tinggi besar dengan jubah berwarna hitam. Menyeramkan.

'BRUK" 

Kotak yang dibawa Haechan terjatuh. Hachan terus melangkah mundur sampai akhirnya badannya menabrak meja yang ada di perpustakaan.

Date Angel - Mark/MinaWhere stories live. Discover now