16 - Tidak Mungkin

80 15 2
                                    

Hari ini berlalu terasa sangat membosankan bagi Mina. Setelah kejadian di perpus Mina tidak bisa menemukan Haechan di manapun. Sudah hampir dua minggu Mina tidak melihat Haechan. Selama itu juga tidak ada kekacauan yang terjadi. Mina jugasulit bertemu dengan Mark. Ia hanya bisa mengawasi Mark dari kejauhan karena sekarang Mark lebih sering menghabiskan waktunya dengan Koeun. Bahkan sepulang sekolah Mark bekerja sambilan di restoran orang tua Koeun. Karena Mina sudah tidak tinggal di rumah Mark, ini membuatnya sulit untuk bertemu Mark. Mina tidak ingin Mark tahu kalau dia malaikat.

Setiap hari Mina hanya menghabiskan waktu di perpustakaan, membosankan. Beberapa kali ia berusaha mencari Haechan tapi nihil.

"Haechandimana ya? Dia baik-baik aja kan?" Gumam Mina sambil memandang ke luar jendela perpustakaan.

"Bosenbanget. Huft!" Mina menghela napas lalu meletakan dahinya ke meja. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri dan mengetuk meja Mina. Mina terperanjat kaget dan langsung menoleh ke arah orang yang mengagetkannya itu.

"Mark?" Mata Mina membulat. Mark dengan santai mengambil kursi dan duduk di sebelah Mina.

"Lo...lo ngapain di sini?" Tanya Mina.

"Pengen aja." Balas Mark sambil melemparkan pandangannya ke lapangan yang terlihat dari jendela perpustakaan. Mina terdiam, dia bingung harus berkata apa lagi pada Mark yang datang tiba-tiba. Mina kemudian melirik jam di tangannya. Masih jam 10, harusnya Mark masih berada di kelasnya.

"Lo bolosya? Ini kan belum jam istirahat?" Ujar Mina. Mark memalingkan wajahnya pada Mina.

"Lo sendiri? Ngapaindisini? Ini kan belum jam istirahat." Mark balik bertanya. Mina lupa kalau Mark mengenalnya sebagai murid pindahan.

"mmm, itu, gue...hehehe gue gak suka belajar matematika jadi gue izin ke uks sakit perut hehe" Balas Mina cengengesan.

"haha dasar" Ujar Mark dengan tawa kecil. Ini adalah momen yang jarang terjadi.

"Mark tersenyum? Tidak, tertawa? Gue gak salah liat kan?" Ujar Mina dalam hati. Tanpa Mina sadari, ia juga ikut tertawa.

"Mark?"

"hmm?"

"Mau gue tunjukin tempat bolos yang bagus gak?" Mina menyeringai.

"Dimana?" Tanya Mark.

"Ayoikutgue!" Mina menariktangan Mark. Mina membawa Mark kemarkasrahasia Mina. Labih tepatnya tempat tinggal Mina sekarang.

"Taraaaaaa!!!" Mina dengan gembira menunjukkan tempat tinggalnya. Sebuah ruangan kecil di perpustakaan yang dia sulap menjadi ruangan yang cantik dan cozy. Sebuah sofa, karpet bulu, lampu hias, beberapa tanaman bunga, rak buku mini, dan beberapa aksesoris dinding mempercantik ruangan kecil itu. Mark pun tertegun melihat ruangan yang disulap Mina. Selama dua minggu ini Mina menghabiskan waktunya untuk mendekorasi ruangannya dengan bantuan dana dari Seongwoo.

***

2 harilalu

Mina tengah sibuk memasang beberapa hiasan dinding. Karena bosan Mina akhirnya memutuskan untuk mendekorasi kamarnya. Ketika sedang memaku dinding, tiba-tiba jamnya berbunyi, Seongwoo menelepon.

"Duh apaan sih Oppa nih ganggu aja" Mina meletakan palu yang sedang dipegangnya dan mengangkat telepon Seongwoo.

"Haloo, Op......" Mina menjauhkan jamnya dari telinga.

"Ya! Kenapa lo ngabisin banyak uang? Lo kirague bank apa? Lo abis ngapain sih? Balikin kartu gue!" Seongwoo berteriak dari ujung telepon.

"Aduuuh pelan-pelan dong ngomongnya. Gue pake buat dekor kamar gue. Gue bosen nih di bumi gak ngapa-ngapain. Dari pada gila kan, mending gue dekor kamar biar ada kerjaan." Ujar Mina.

Date Angel - Mark/MinaWhere stories live. Discover now