Prolog

681 31 6
                                    

Tepat satu tahun kepergian Vandezza dan semua orang mencoba untuk mengikhlaskan dan mengenangnya tetapi bukan untuk Evano, sulit baginya melupakan gadis yang selalu membuatnya tertawa, menemaninya ketika suntuk, sedih, dan bahagia.

Evano kembali mendapati mimpi bersama Vandezza cinta pertamanya, dia menyeka air mata yang meluncur di pipinya. Dia berjalan ke kamar mandi bersiap-siap untuk kegiatan di kampus barunya.

Hari ini adalah hari bersejarah bagi mahasiswa baru di Universitas Nusantara tepatnya di Jakarta. Para senior kampus telah mempersiapkan segala keperluan yang berkaitan dengan Ospec mahasiswa baru. Seluruh mahasiswa baru dikumpulkan di lapangan di depan auditorium kampus. Acara di mulai dari pembukaan oleh rektor dan bawahannya hingga pembagian anggota kelompok Ospec masing-masing jurusan.

Evano adalah mahasiswa baru di jurusan Hukum. Mereka semua di kumpulkan di aula kampus fakultas, dan di bagi menjadi 8 kelompok. Evano berada dikelompok 2 dan dibimbing oleh senior yang bertanggung jawab. Mereka di bawa ke suatu ruangan dimana mereka mengawali kegiatan dengan memperkenalkan diri masing-masing.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan saya Anna sebagai ketua penanggung jawab kelompok 2, dan di sebelah saya ada Rama dan Nadien," kalimat tersebut merupakan perkenalkan singkat dari ketua penanggung jawab kelompok 2.

"Oke, disini Kita semua ingin berkenalan dengan teman-teman semua yang sudah bergabung menjadi keluarga di Fakultas Hukum." Rama kemudian menunjuk Evano sebagai pembuka perkenalan dari kelompok 2.

Evano sempat ragu-ragu untuk berdiri karena sedikit gugup. Dia mengambil langkah pelan untuk berjalan kedepan.

"Kenalin gue Evano Altezza, gue dari SMA Satu Jaya. Hobi gue seperti manusia pada umumnya makan,tidur dan berak." Evano sedikit menebarkan senyumannya sebagai tanda basa-basi.

Seluruhnya tampak tertawa dengan guyonan receh dari Evano dan tidak sedikit dari mahasiswi menebarkan pesona kepada Evano. Sekarang adalah giliran gadis yang duduk dibagian paling belakang.

Gadis itu tampak berat melangkah kan kakinya hanya untuk berkenalan,

"Perkenalkan nama saya Vandella Gastisa, cukup sekian dari saya." ucap Della kemudian berjalan menuju tempat duduk nya kembali.

"Eh.. kamu jangan duduk dulu, perkenalannya cuma segitu aja? gak punya hobi atau gimana nih," Rama menghentikan Della melangkah dan ketika henda berbalik badan Della tidak sengaja mengadukan pandangannya dengan Evano kemudian dengan cepat mengalihkannya.

Evano tampak shock melihat Della, karena seluruh penampakan yang dilihat dari Della sangat Persis dengan Vandezza bahakan namanya pun hampir sama. Evano sangat penasaran sekali dengan Della, dia merasa itu adalah Vandezza bukan gadis yang berdiri disana dengan perkanalan nama Vandella.

Evano hendak berdiri tetapi Vandella segera meminta izin untuk ke kamar mandi.

________

Thank you for reading!

Vandella [ Completed ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang