PART 15: Pak Simon

6.2K 1K 89
                                    


Semula ia berpikir, Christian akan membelikannya ice cream ketika mereka berhenti di sebuah kedai ice cream. Faktanya pria itu hanya membeli satu ice cream untuk dirinya sendiri dan sengaja tidak membelikannya. Boss macam apa ini?!!

Menyebalkan sekali.

“Dasar boss pelit!” gerutunya cemberut.

“Kamu mau?” Christian bertanya dengan nada jenaka. Matanya menunjuk ice cream lalu berganti ke gadis sampingnya yang sedang cemberut. “Kamu tidak bilang makanya saya beli satu.”

“Nggak pekaan banget sih, Pak Chris!” kesalnya tidak menyangka sosok boss berduit banyak ternyata pelit. Ice cream harganya berapa sih, beli dua juga tidak akan mempengaruhi tumpukan uang di banknya. Bilang saja pelit!

“Buat kamu saja,” katanya menarik tangan Jisoo dan memindahkan ice cream itu di sana. “Tidak jadi,” serunya tiba-tiba menarik kembali ice cream tersebut. “Saya juga mau.”

Jisoo melotot saat melihat Christian menjulurkan lidah mengejek padanya. “Terserah Bapak saja. Saya mau pulang!” kesalnya dipermainkan. Tidak ada untungnya juga dia menemani si boss pelit ini, yang ada makan hati terus. Ngeselin!

Namun, sayangnya genggaman Christian tidak mau terlepas. Dia menarik Jisoo mendekat dan lebih parahnya ia merangkul pundak Jisoo, menahannya supaya ada di dekatnya. “Siapa suruh kamu pulang?”

“Saya sendiri. Pak Chris tuli?” Kacung mulai berani.

“Kita pulang sama-sama, Jisoo,” ia menambahi, “sebelum pulang, saya mau kamu menemani saya ke suatu tempat.”

“Saya mau pulang!”

“Masih ngambek gara-gara ice cream?”

“Gak!”

Tawanya meledak tiba-tiba. Entah mengapa, Jisoo tidak bisa melepaskan pandangan dari Christian dalam sedetik. Posisi menempel seperti ini seakan-akan membuat mereka seperti pasangan. Ditambah senyum Christian yang tidak kunjung luntur dari bibirnya.

“Saya memang tampan. Kamu nggak perlu mengeksploitasi berlebihan seperti itu, Jisoo,” bisiknya menghancurkan fantasi Jisoo seketika. “Kita ada di tempat umum,” godanya menyenangkan.

Jisoo mendengus lalu membuang muka kesel diejek boss.

“Mau berbagi ice cream?”

“Udah gak minat lagi!”

Tawa Christian semakin terdengar menyebalkan di telinga Jisoo. Dasar si boss suka membuat kacung jengkel.

“Ayo pergi.”

Jisoo tidak langsung menuruti ajakan si boss. Dia menahan kedua kakinya berjalan. Pandangannya kembali menatap Christian seolah sedang merajuk minta penjelasan. “Pak Chris gak sadar, tangan Bapak masih nempel di pundak saya!”

“Memang kenapa?”

“Aneh.”

“Nggak juga,” pikirnya, “kamu saja aneh!”

Jisoo memutar bola mata gemas. “Mentang-mentang Pak Chris boss, saya gak boleh—” ocehannya terpotong seketika ketika lengan kekar Christian semakin mengurung Jisoo supaya menempel padanya.

“Mau protes lagi?”

Matanya melotot sebal. Ingin sekali kesepuluh jemarinya mencakar wajah super menyebalkan bossnya ini. “Pak Chris mau orang-orang ngira kita couple?”

“Memang kenapa?”

“Reputasi Pak!”

“Saya tidak peduli, Jisoo,” ujarnya dengan santai. “Ayo pergi dari sini.”

[1] Scenario | jisoo ft. christianyu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang