Adrian-Adiba

146 12 5
                                    

Nila menguap dan bangkit dari ranjangnya seraya mengumpulkan nyawa karena selepas tidur dan sepertinya ia bangun terlalu pagi. Karena biasanya kalau hari libur, Nila selalu bangun pukul sepuluh pagi.

Nila beranjak menuruni tangga, dan tak menemukan siapapun. Hanya saja, di atas meja makan sudah tersedia sarapan pagi berupa beberapa lembar roti, semangkuk sereal, kardus sereal yang masih ada isinya, dan segelas susu. Bukan hanya itu, Nila menemukan secarik kertas berisikan tulisan sang bunda.

"Nila.. Bunda minta maaf, kamu pasti bangun tidur ga ada siapa-siapa kan? Iya.. bunda sama Nata pergi ke acara kantor ayah. Kalau abang tadi pagi-pagi pergi sama teman kamu yang namanya Virgin.Tadi kamu masih tidur sih. Acaranya sampai lusa ga kenapa-napa kan? Bunda pulang kira-kira lusa jam 8 malam. Besok pagi kamu tolong ke sekolah Nata ya? Izinin dia ga masuk sekolah, sekalian bikinin suratnya. Bunda mohon maaf ya? Kalau kamu takut sendiri, kamu boleh ajak temen-temen kamu tidur di rumah deh.. Makasih Nila sayaaaaaangggg.... Jaga diri baik-baik ya,sweetheart.."

-bunda yang cantik-

Sungguh tega sekali, pikirnya. Ya jelas, karena mereka pasti sedang pergi jalan-jalan bersama. Tak mungkin hanya menghadiri acara kantor untuk waktu yang lama. Seperti dianggap pembantu di rumahnya ini. Lagipula, gadis itu tidak merasakan dibangunkan siapapun, hanya suara ribut Nata yang sepertinya sibuk memilih pakaian yang terdengar jelas.

06.15

Ting, tong..

Bel rumahnya berbunyi. Aneh, pikirnya. Hari libur begini, pagi-pagi pula, siapa yang bertamu?

"iya, iya tunggu.." Nila sedikit berjalan cepat meraih kenop pintu.

Cklek,

Apa yang Nila temukan?

Tetangganya, dan kedua anak kembarnya. Sang ibu muda yang terlihat sangat buru-buru itu terus menatap arlojinya, begitupun Nila yang menatap kebingungan.

"sayang, maaf tante ganggu ga?" ibu itu basa-basi.

"engga, tante ga ganggu tan, Nila juga lagi santai kok." jawab Nila tersenyum manis.

Yah, sebenarnya sedikit mengganggu sih, tapi apa sopan bilang mengganggu pada tetangga?

"kamu mau ga tolongin tante?" sambung ibu itu.

"pasti jagain anaknya.." batinnya menganalisa.

"iya tan, Nila mau. Bantu apa ya?" tanya Nila.

"ini. Tolong jaga Adri sama Adiba ya? Tante lagi buru-buru nih.."

"kan bener.." sambung Nila.

"oh iya, tan, gapapa.. Adri sama Adiba Nila aja yang jagain, tapi mau diambil kapan tan?"

"kalo bisa sih besok pagi ya.. Tante banyak banget urusan."

Dengan senang hati Nila jawab, "oke tan, Adri sama Adiba Nila ajak main keluar boleh?"

"iya boleh banget, sayang.. makasih, Nila, makasih banyak.."

"oke tan.."

Ibu itu melenggang pergi dengan terburu-buru.

Si kembar yang memiliki nama Adrian dan Adiba itu pun menatap Nila polos. Nila segera mengajak mereka memasuki rumahnya.

Dan, Adrian pun melihat di atas meja terdapat semangkuk sereal dan anak itu langsung melompat ke kursi.

Nila hanya tersenyum tipis.

INTROVERT - destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang