saksi bisu

120 7 2
                                    

"KAK DODO! NIAT GA SIH MAU ANTER NATA SEKOLAH? TAU GINI MAH NATA NAIK ANGKOT DARI TADI!" protes Nata pada Rivaldo yang tengah mendorong motornya diikuti Nata dibelakangnya.

"iya iya, niat. Tapi jangan berisik ya? Pengang tawuu!" jawab Rivaldo lelah. "lagian tadi kan Dodo cuma lewat, kenapa Nata berhentiin coba? Emangnya Dodo ojek!" sambungnya.

"ya daripada naik angkot, kalo ada motor kenapa engga?" timpalnya, "tadi juga ka Dodo mau tuh, kenapa sih mau anter Nata sekolah? Bukannya harus ke kampus ya?" Nata menatap penuh selidik.

Rivaldo terkekeh, "telat dikit gapapa kali. Kan yang namanya jurusan hukum, harus kena hukum dulu." jelas Rivaldo.

"bodo amat anjay" batin Nata sembari tersenyum miring meremehkan.

Hingga gadis itu tersadar akan dunia aslinya. "eh, eh, eh kak! Udah ya? Ada temen aku disitu.. Makasiiiih!!" teriak Nata sembari berlari ke seberang.

Rivaldo mengamatinya, ternyata bocah itu bukan bertemu temannya, melainkan menunggangi motor seorang laki-laki SMA entah siapanya.

Yah, positif saja. Mungkin memang temannya.

Tapi rasa sakitnya tak akan hilang begitu melihat sang "crush" lebih memilih teman laki-lakinya itu. Lagipula, wajahnya kalah tampan kok, pikir Rivaldo.

Rivaldo pun mencibir sambil membuat ekspresi jelek yang pasti bibirnya ikut maju, "eh, eh, kak, maaf ya.. ada temen aku disana.. Hehe. Tai kali!" Rivaldo bergegas kembali menstater motornya yang ternyata sudah menyala sedari tadi.

"bodo amat woi!" gerutu Rivaldo menendang motornya, "ga ngerestuin lo, gue jalan ama cewek?!" omelnya pada motor. Dan sudah pasti cowok itu ditatap heran orang lain yang melewatinya karena itu memang jalan raya.

Dengan perasaan campur aduk Rivaldo tetap menjalankan motornya entah pergi kemana.

Sepanjang perjalanan, Rivaldo merasa imajinasinya sukses menyelimuti. Ia membayangkan sebuah lagu ala FTV romantis mengalun indah mengikuti suasana hatinya saat ini.

Yap, memang Rivaldo yang masa jomblonya paling lama melebihi Adnan, Aran, dan Firrel. Mereka berempat membuat gank sejak smp, saat mereka usia 14, Firrel sudah 16. Jadi tak heran selalu saja Firrel yang menangani setiap masalah karena ia dianggap sudah dewasa.

Cita-cita Rivaldo adalah mengejar Nata supaya gadis itu menjadi jodohnya. Ya memang ia tahu ada istilah 'jodoh sudah ada yang mengatur' namun kalau tidak dicari mana bisa bertemu satu sama lain? Toh, siapa tahu jodohnya sedang bersembunyi di gorong-gorong.

Tak lama matanya menangkap sosok yang wajahnya sangat familiar baginya. Kepalanya dan pandangannya terus saja mengikuti gadis itu berjalan.

"lah? Nata? Apan tadi dia mau sekolah yak?" Rivaldo bermonolog, "udah ganti baju lagi, bingung lah aing" lanjutnya sembari mendekat ke gadis itu.

Gadis itu pun menyadarinya dan, "weh? Dodo! Ngagetin sia kebiasaan!" gadis itu memukul bahu Rivaldo sampai meringis.

Rivaldo mengucek matanya. Oh, astaga apa yang salah di matanya? Kelilipan lebah? Sudah jelas dia tahu kalau Nata dan kakak perempuannya itu sangat mirip. Gadis yang sedang berjalan itu Nila rupanya.

"eh? Ngapain?"

"engga ngapa-ngapain, kamu ngapain?"

"engga ngapa-ngapain"

Seketika wajah mereka berubah cengo karena keduanya merasa bodoh.

Nila mengerjap, mengontrol pikirannya kembali, "euh," Nila mencoba menghapus pikiran barusan, "Dodo liat Nata ga?" Nila mengalihkan.

INTROVERT - destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang