Gak bisa, sebagai pacar yang gak ikhlas pacarnya ada main sama orang lain aku gak rela liat Seokmin ganjen sama Raden.
========
"Pokoknya kita harus melawan guys, jangan mau ditindas."
Sejak insiden Seokmin ketauan ada sesuatu gemas dengan Wonwoo, suasana Griya GSM khususnya lingkungan para uke sosialita menjadi tegang. Jisoo yang merupakan pembaharu sangat berapi-api untuk membenarkan hal menyimpang, berinisiatif mengumpulkan massa yang ada dan juga menanggung beban yang sama.
Tentu minus Uji yang notabene sudah berkeluarga dan gak ada sangkut pautnya apalagi menjadi korban seorang Raden Wonwoo Askara Bayu yang sedang mengandung. Pada awalnya, Jisoo ikut bahagia dan gak sabar menanti calon ponakannya lahir ke dunia, tapi setelah memergoki keadaan yang sangat gak bersahabat, dia meragukan kesetiaan pacarnya sendiri.
Jisoo sebal melihat Seokmin yang menikmati perubahan Wonwoo menjadi lebih cantik dan menggemaskan. Padahal kan dia juga gak kalah badai, malah yang lain sampe sungkem sama dia.
Tapi, di depan Wonwoo yang sedang hamil anak Mingyu, Jisoo kalah telak. Pesona kucing kasta Brahmana ini harus tergeser pesona Bunda Meong. Mengingat hal itu tentu aja dia jadi sedih. Merasa tersaingi, tapi yang lebih parahnya lagi Jisoo gak bisa marah pada Wonwoo yang selalu bersikap baik hati.
Dilema tentu aja, begitupun hal yang sama dirasakan Jeonghan kala mengetahui Seungcheol kesayangan memeluk perut gemas Wonwoo. Saat di dapur, diam-diam dia mengintip keduanya yang beradegan cukup intim. Ingin marah tapi gak mau dikira lebay, dipendam sendiri juga menyakitkan. Serba salah emang.
Lain halnya dengan dua senior, Seungkwan justru paling netral dan terkesan cari aman dengan menolak gerakan melawan Wonwoo. Dia tau teman sepermainannya bukan sosok kegatelan bahkan gemar menggoda kekasih orang. Meskipun Jisoo bicara hingga berbuih dan berbusa, Seungkwan menolak lupa. Bahwa Wonwoo yang dikenalnya tidak seperti yang dirumpikan oleh rekan-rekannya.
"Kamu setuju kan, Han? Wonwoo nanti kebiasaan loh manja-manjaan sama Seungcheol. Kalo kemaren peluk, sekarang bisa jadi lebih parah."
Jeonghan berpikir keras. "Tapi aku nggak tega. Mau gimana coba bilangnya?"
"Kita kumpulin kekuatan dan harus tega. Kalo nggak kayak begini, bisa dipertanyakan kesetiaan pasangan kita. Kamu jangan lupa ya, Raden Wonwoo itu berbahaya!"
"Tapi untuk kasus kemarin, aku yakin Seungcheol pasti gak sengaja. Makanya aku ragu kalo kita terlalu gegabah."
Jisoo menghela napas. "Gegabah dari mana sih, bebs? Ini tuh wajar karena kalo kita diem aja, sama halnya membiarkan bibit perselingkuhan menyebar di Griya GSM. Selamatkan hati kita, begitu juga hati Mingyu yang gak tau apa-apa."
Aduh, makin ngaco aja ini bule Lenteng Agung. Seungkwan jadi ragu untuk mengikuti dua manusia yang patah hati karena ditikung. Sebab di antara mereka, cuma Seungkwan yang gak bisa mengerti keadaan karena Vernon tidak tersangkut kasus apalagi sampai jatuh hati pada Wonwoo.
Gila aja, dulu mereka temen ngetrek bareng saat Wonwoo masih tomboy. Sekarang pun jika keduanya bersama, Seungkwan bisa melihat perlakuan yang sama pula. Bahwasanya, Vernon tidak memiliki hasrat apalagi sampai berubah untuk jatuh ke dalam pesona Wonwoo.
"Aku nggak ikutan yak kakak-kakak. Di samping aku gak ada masalah sama Kak Wonwoo, aku juga nggak tega gimana cara ngomong meskipun secara baik-baik. Bawaan hamil kan perubahannya super, bisa aja dia gak sadar akan hal itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia
Fanfiction[𝙊𝙣 𝙂𝙤𝙞𝙣𝙜] #𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐒𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐞𝐫 𝟖 𝘘𝘶𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘪𝘢 (𝘯.) 𝘢 𝘱𝘭𝘢𝘤𝘦 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘸𝘩𝘪𝘤𝘩 𝘰𝘯𝘦𝘴 𝘴𝘵𝘳𝘦𝘯𝘨𝘵𝘩 𝘪𝘴 𝘥𝘳𝘢𝘸𝘯, 𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘧𝘦𝘦𝘭𝘴 𝘢𝘵 𝘩𝘰𝘮𝘦; 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘭𝘢𝘤𝘦 𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘺�...