Q31. Bye, S2. Welcome New Member!

6.1K 630 517
                                    

Udah ya, Raden jadi Buna aja di rumah. Biar Miyu yang nanti lanjutin mimpi Raden buat S2 bahkan sampe S3 kalo bisa.

==========

“Sayangku, kok tumben belum bangun?”

Wonwoo menggeleng dalam kondisi masih memeluk tubuh polos Mingyu. Lagi merajuk ceritanya setelah kisah kemarin yang belum usai lantaran Pak suami memutuskan hal paling krusial sedunia. Iya, bagi Wonwoo itu krusial karena berpengaruh pada penundaan rencana untuk melanjutkan pendidikan S2. Ibarat pacaran lagi sayang-sayangnya, malah dikasih harapan palsu, rasa sebel Wonwoo makin gak tertolong pada Mingyu yang kini mengecup kening juga rambutnya yang berwarna ungu.

“Gak mau bangun!” Wonwoo manyun. “Raden gak mau ngapa-ngapain hari ini.”

“Looooh kenapa? Raden maunya apa?”

“Mau rebahan aja!”

“Ya udah sini, rebahan di dada Ananda.”

“Gak mau! Udah ah jangan kissu kissu. Emosi nih Raden.”

Wajar dong kalo Mingyu gak mengerti dengan perubahan istrinya yang jadi lebih galak dari biasanya. Mengingatkan pada insiden saat hamil Miyu yang mana Wonwoo jadi super sensi dan manja. Apakah di dalam perut Wonwoo sekarang ada isinya? Bayi yang merupakan anak kedua?

Wow, patut ditanyakan kebenarannya.

“Raden hamil ya?”

“Kenapa Ananda berpikir seperti itu?”

“Beda aja, selama ini Raden gak pernah merajuk lagi. Apalagi sejak punya Miyu. Istri seorang Ananda luarbiasa banget pokoknya.”

“Terus, salah kalo Raden jadi begini? Ananda maunya Raden yang begimana?”

Ngegas dong si Nyonya, Mingyu ngerasa salah bicara memilih bangkit untuk merebahkan punggung di kepala ranjang dengan menjadikan bantal sebagai tumpuan. Wonwoo protes saat pelukannya dari samping terganggu, mendecih lalu kembali menempel di mana tubuh keduanya polos tanpa sehelai benang setelah dini hari tadi menuntaskan kewajiban sebagai suami istri.

“Gini loh, Buna sayang,” Mingyu memiringkan tubuh untuk mengahadap Wonwoo. Memainkan anak rambut milik Ibu dari Miyu ini yang makin cantik dari hari ke hari. “Ananda gak nuntut apa-apa, cuma heran aja kenapa setelah kita pulang ketemu Bang JR, Raden kayak emosi gitu.”

Emang iya!

Wonwoo kan masih kesal ketika keinginan untuk melanjutkan S2 malah terhalang oleh niatan suaminya yang membuka usaha. Mana tanpa kalimat basa-basi sebelumnya, Wonwoo yang gak punya jiwa pebisnis merasa ragu untuk mengemban tugas itu. Mending ngurus Miyu sambil S2 aja deh, toh capek yang dirasa sepadan karena memang sesuai dengan keinginan Wonwoo.

“Gak mau cerita sama Ayah?”

Wonwoo mencubit dagu Mingyu, mau marah pun rasanya percuma karena suaminya makin ganteng aja. Apa boleh buat, cuma bisa manyun dan mencium dada cokelat Mingyu yang terekspos cuma-cuma. Rajukan Wonwoo pasti gak akan diterima, alias terpental dan gak dianggap serius oleh Mingyu yang selalu berperan dominan dalam hidupnya.

“Raden mau S2, Nda!!! Gak mau jadi pengusaha, gak bisa. Gak ada bakat!!!”

“Kan belum dicobaaaaa, Raden.”

“Tapi gak mauuuu,” mata kucing Wonwoo berkaca-kaca. “Ananda mau tanggung jawab kalo Raden malah mengacaukan semuanya?”

Oke, saatnya giliran Mingyu sebagai seorang pemimpin dalam keluarga untuk menjelaskan dan meyakinkan keraguan Wonwoo. Lucu juga melihat si Bunda Meong merajuk setelah setahun lebih menjadi sosok Ibu dewasa yang bisa mendidik anak semata wayang menjadi sepintar sekarang.

QuerenciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang