Ananda don't go! Please stay with me. Jangan kerja pokoknya temenin Raden aja! Kalo pergi, Raden marah dan gak akan pernah mau ngobrol lagi sama Ananda.
========
Wonwoo bangun lebih dulu. Sudah menjadi kebiasaan baginya selama mengandung menjadi kesulitan tidur karena gerakan aktif Miyu di malam hari. Sementara Mingyu yang kelelahan terlelap, masih memeluk Wonwoo berbagi selimut di tengah hawa dingin Ciputat saat pukul lima pagi.
Sejujurnya dia gak tega membangunkan sang suami, tapi tuntutan pekerjaan dan kebiasaan selama ini mendisiplinkan Mingyu untuk bangun secara rutin di jam yang sama. Seperti pagi itu, Wonwoo-lah orang pertama yang mendapati belahan jiwanya membuka mata.
"Morning, Ayahnya Miyu."
Mingyu tersenyum, mengeratkan pelukan dan Wonwoo semakin menempel di tubuhnya. "Morning juga Bundanya Miyu yang super cantik. Tumben udah bangun? Si adek bangunin lagi ya?"
Wonwoo mengangguk, membiarkan kehangatan kian terasa saat berdekapan. Kalo boleh egois, Wonwoo enggan melepas momen indah ini dan berharap jika Mingyu bisa menemaninya setiap hari. Sebab sedih rasanya jika Wonwoo harus merasa kesepian lagi.
"Miyu kalo gak rusuh jam segini justru dipertanyakan, Nda."
"Aduh, bayi cantiknya Ayah kok makin nakal sih? Radennya juga kenapa gak bangunin Ananda, hm?"
"Gak mau ah, kasian suamiku makin kecapean abis kerja."
"Jadi selama istriku yang manja ini bangun, cuma liatin Ananda aja gitu?"
Mengangguk lagi, Mingyu yang gemas mengecup kening Wonwoo dengan tangannya mengelus perut yang terdapat Miyu di dalamnya. Senyumnya terbit, selain karena hangat suhu tubuh, ukuran perut Wonwoo makin membesar setiap waktunya. Tadi malam aja saat mereka melakukan adegan dewasa perasaan belum sebesar ini deh.
Atau cuma perasaan Mingyu doang ya? Mana saat melihat sang istri yang sedang mengandung bertelanjang bulat dan berada di atas untuk mendominasi, membuat Mingyu gila. Inilah satu dari ribuan kebahagiaan pasca menikah, bahwasanya semakin ke sini Mingyu pun gak sabar untuk menunggu kelahiran sang jabang bayi.
"Miyu si bayi semangka, kok kamu makin bulet aja sih sayang di perut Bunda?"
"Miyu makin berat tau, Nda. Raden gak kuat berdiri lama-lama. Kakinya suka pegel."
"Kasian sekali duh Bunda Meongnya Ayah, nanti kalo udah masuk 9 bulan gimana coba?"
Wonwoo menggeleng, tidak mau peduli karena kehamilan adalah sesuatu yang sangat dia nikmati saat ini. Dia juga hanya mau bermanja-manjaan dengan Mingyu, ingin melakukan apapun yang membahagiakan bersama suami tampannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia
Fanfic[𝙊𝙣 𝙂𝙤𝙞𝙣𝙜] #𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐒𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐞𝐫 𝟖 𝘘𝘶𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘪𝘢 (𝘯.) 𝘢 𝘱𝘭𝘢𝘤𝘦 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘸𝘩𝘪𝘤𝘩 𝘰𝘯𝘦𝘴 𝘴𝘵𝘳𝘦𝘯𝘨𝘵𝘩 𝘪𝘴 𝘥𝘳𝘢𝘸𝘯, 𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘧𝘦𝘦𝘭𝘴 𝘢𝘵 𝘩𝘰𝘮𝘦; 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘭𝘢𝘤𝘦 𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘺�...