Jika dulu cuma Raden, sekarang ada Miyu juga yang menjadi alasan. Di mana kalian berdua adalah rumah untuk Ananda pulang.
===========
Mingyu tersenyum semringah melihat putri kecilnya mengerjapkan mata. Siang hari, di mana keluarga meong ini kompak bersantai dan beristirahat. Kebetulan dia memilih terjaga lantaran memiliki tanggungan mengedit video, sehingga yang tidur hanya duo Raden saja. Namun, yang pertama kali terbangun justru Miyu yang langsung berguling di box bayi.
“Halo cantik. Udah kenyang bobonya?”
Ayah satu anak ini langsung menggendong dan mengecup pipi chubby Miyu. Mengajaknya bermain di sofa karena pekerjaan belum selesai. Maklum nanti malam video prank Wonwoo seminggu yang lalu akan rilis di kanal Ytubenya. Wajar jika dia dikejar banyak sekali dateline.
Miyu pun duduk memerhatikan apa yang dilakukan sang Ayah yang tak henti-hentinya menghujani ciuman di puncak kepala. Aroma bayi adalah favorit Mingyu selain pipi kenyal sang putri yang semakin gembul ini. Jadi, ketika dirasa mulai suntuk dengan kerjaan, Mingyu pun mencari keseruan lain dengan menggigit pelan pipi juga dagu gemas itu berkali-kali.
Beruntung Miyu masih loading, pasrah saja ketika mendapat perlakuan cinta yang cukup ekstrem.
“Miyu gak tau ya Bunda nangis waktu Mamas Tipul Ayah umpetin? Lucu banget dong ekspresinya, sampe Ayah gemes sendiri. Nanti kalo Miyu udah besar jangan lupa nonton channel Ayah ya. Subscribe sama like juga, awas kalo nggak.”
Bayi itu pun mendongak, menatap Ayahnya yang terlampau excited dengan kesibukan barunya. Lagi-lagi ciuman datang dan kali ini tangan Miyu menggapai-gapai laptop. Entah mencari pertolongan karena dikeroyok ciuman Mingyu atau dia memang ingin memegang benda itu.
“Nyanyanya.”
“Iya sayang, itu Mamas Tipul sama Oma. Miyu juga ada di sini kok. Tenang aja, kamu bakalan muncul di channel Ayah yang super gemas sejagat raya.”
Namanya juga bayi 6 bulan yang akan memasuki usia 7 bulan, wajar jika balasan yang didapat berupa ocehan belaka. Mereka pun tanpa sadar habiskan waktu yang ada dengan melihat hasil editan yang cukup oke punya. Hingga Miyu mulai risi dan hampir merengek sedetik berikutnya.
“Nananana.”
“Kenapa? Miyu mau main sama Bunda?”
“Oonaaa.”
“Jangan sayang, Budanya lagi bobok, kasian. Semalem siapa coba yang rewel bikin Bunda begadang, hm?”
Tapi gak bisa ditawar gengs, persis harga mati sebab di dalam darah Miyu mengalir semangat yang menggebu-gebu seorang Ananda Mingyu sampe penolakan sama sekali gak digubrisnya. Miyu malah mulai mendrama dengan hampir menangis jika aja Mingyu gak berinisiatif untuk bangkit dari sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia
Fanfiction[𝙊𝙣 𝙂𝙤𝙞𝙣𝙜] #𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐒𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐞𝐫 𝟖 𝘘𝘶𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘪𝘢 (𝘯.) 𝘢 𝘱𝘭𝘢𝘤𝘦 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘸𝘩𝘪𝘤𝘩 𝘰𝘯𝘦𝘴 𝘴𝘵𝘳𝘦𝘯𝘨𝘵𝘩 𝘪𝘴 𝘥𝘳𝘢𝘸𝘯, 𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘧𝘦𝘦𝘭𝘴 𝘢𝘵 𝘩𝘰𝘮𝘦; 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘭𝘢𝘤𝘦 𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘺�...