Eleven

419 49 5
                                    

"Eomma, appa."

Kyuhyun memanggil kedua orang tuanya. Yuri sedang tidak ada bersama mereka karena sebuah meeting yang tak dapat ditunda. Sang ibu menoleh terlebih dahulu sebelum sang ayah. "Ada apa, Kyu? Ada sesuatu mengenai Yuri yang harus dibicarakan?" tanya wanita itu sambil meletakkan kedua sumpitnya di atas meja.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya, lalu mengangguk, meralat jawaban sebelumnya. "Eomma, aku ingin mempercepat pernikahan dari tiga bulan menjadi dua bulan lagi." ucap Kyuhyun yang membuat Mrs. Cho dan suaminya kaget. "Ada apa, Kyu? Apakah Yuri hamil duluan hingga kalian harus menikah lebih awal?" tanya Mrs. Cho dengan nada bahagia.

Mr. Cho kini gantian menatap sang putra. "Yuri sudah isi?" tanyanya semangat. Kyuhyun langsung menggeleng. "Tidak, dia tidak hamil. Dia bisa gila jika tahu dirinya hamil. Eomma dan appa tidak tahu jika dia memiliki ketakutan tersendiri akan kehamilan dan melahirkan?" tanya Kyuhyun. Mrs. Cho menggelengkan kepalanya. "Apakah karena masa lalunya?" tanya Mrs. Cho.

"Aniya, bukan karena masa lalu. Aku hanya takut sakit dan menjadi ibu saja." Yuri menjawab sambil melangkahkan kakinya menuju meja makan. "Mianhae, eommeonim, abbeonim. Aku telat datang. Rapat mengenai berita minggu depan menyita waktuku karena manusia di sampingku." sambung Yuri.

Melihat perubahan pada cara bicara Kyuhyun dan Yuri membuat Mrs. Cho paham betul apa yang terjadi saat liburan kemarin. Dia hanya tersenyum iseng sedangkan Mr. Cho berusaha mencerna apa yang membuat Yuri berubah menjadi saat ini. "Bukankah itu artinya Kyuhyun tidak ikut rapat?" tanya Mr. Cho yang membuat Kyuhyun mati kutu. Pria itu lalu menatap kekasih hatinya, memberi kode untuk berbohong kepada sang ayah namun Yuri pura-pura tidak paham dengan wajah datarnya.

"Kata Kyuhyun ada sesuatu penting yang harus dibahas oleh abbeonim di rumah dan meninggalkan materinya kepadaku." jawab Yuri licik, membuat Kyuhyun menundukkan kepala, menatap ke sisi lain. Mati sudah dirinya di hadapan sang ayah.

"Cho Kyuhyun! Bagaimana bisa kau memberikan tugasmu ke Yuri dan pulang terlebih dahulu?" tanya Mr. Cho kesal. Hanya senyuman sinis ditorehkan oleh Yuri kepada Kyuhyun. Ia lalu menjulurkan lidahnya sedikit, membuat Kyuhyun sadar bahwa Yuri kini sedang mengerjainya di depan ayahnya.

"Yuri, apakah benar kau mau mempercepat tanggal pernikahan?" tanya Mrs. Cho mengalihkan topik. Yuri menganggukkan kepalanya. "Ne, eommeonim. Aku rasa mempercepat tanggal pernikahan merupakan hal yang baik sebelum aku berubah pikiran lagi." balas Yuri sopan. Wanita itu mengangguk. "Well, kalau begitu, kami justru senang sekali dengan keputusan kalian. Sepertinya keputusanku untuk mengirim kalian ke Jeju tidak salah." ucap Mrs. Cho santai, namun membuat Kyuhyun dan Yuri nyaris tersedak dengan pangsit yang sedang mereka telan.

Berniat ke kamar sendirian, Yuri justru diikuti oleh Kyuhyun di belakangnya. "Ah, wae? Kenapa kau terus mengikutiku? Kembalilah ke kamarmu, Cho Kyuhyun!" protes Yuri. Kyuhyun hanya tersenyum sebelum memeluk sang tunangan dari belakang. "Kau masih tak ingin memiliki seorang anak?" tanya pria itu. Yuri menggelengkan kepalanya. "Aku takut melahirkan, bukan takut memiliki seorang anak." balas Yuri ketus. Kyuhyun mengeratkan pelukannya.

Ia membenamkan wajahnya di leher Yuri, membuat Yuri otomatis mendongakkan kepalanya, geli, memberi ruang pada Kyuhyun untuk bergerak bebas menggodanya. Napasnya memburu, begitupula dengan Yuri. Kyuhyun kemudian duduk di tepi kasur Yuri, membiarkan sang tunangan duduk di pangkuannya. Keduanya saling berciuman, tak lagi lembut, namun penuh napsu yang membara.

###

"Kau mau makan yang kaldu ayam?"

Pasangan pembawa berita itu sibuk berduaan di tengah-tengah kantin, ribut mengenai urusan makanan yang datang ke meja mereka. "Aku memesan yang tom yum, Kyu." omel Yuri ketika Kyuhyun terus mengerjainya; membalikkan pesanan mereka.

Melihat Yuri sudah siap memukulnya dengan sumpit, Kyuhyun langsung meminta ampun dan menukar pesanan mereka. "Jangan marah, uri gongjunim." ucap Kyuhyun kepada Yuri yang sedang merajuk. Beberapa staf yang berada di kantin diam-diam merekam sosok mereka bertengkar lucu.

Video tersebut lalu menyebar ke sosial media tak lama. Mengatakan bahwa keduanya cocok bersama dan terlihat sangat serasi. Bahkan rekan kerja serta staf Yuri di MBC menulis bahwa mereka tidak pernah melihat Yuri bertingkah seperti itu sebelumnya; manja dan menyunggingkan senyumannya dengan mudah di luar set studio. Mereka berkomentar bahwa Kyuhyun sudah berhasil melunakkan Yuri yang selama ini kaku.

"Baby octopus tadi terasa enak. Kau mau pesan lagi?" tanya Yuri. Kyuhyun menggelengkan kepalanya sambil mengunyah makanannya. "Aku sudah kenyang. Kalau kau mau, pesan saja, Yuri." kata Kyuhyun. Yuri menganggukkan kepalanya kecil. Namun, ia juga merasa sudah kenyang sehingga mau tidak mau ia tidak memesan lagi dan menghabiskan sup tom yum di depannya saat ini.

"Napsu makanmu banyak sekali hari ini, Yuri. Ini sudah ketiga kalinya kau memesan makanan dalan kurun waktu tiga jam." komentar Kyuhyun heran. "Tadi malam aku tidak sempat makan banyak karena pembicaraan mengenai tanggal pernikahan yang dimajukan dan juga kau di kamar. Maklumi saja aku lapar saat ini. Sarapan tadi hanya terbatas." balas Yuri.

"Ada benarnya." ucap Kyuhyun sambil merekam sang istri yang sedari tadi sibuk mengomel sambil menyantap makanannya. Yuri memang tidak punya sosial media, sehingga aksesnya terhadap hal mengenai dirinya ataupun sang calon suami terbatas. Foto-foto yang beredar di dunia maya mengenai dirinya hanya dari acara resmi seperti rapat, penghargaan, dan siarannya di televisi. Ia selalu menorak acara lain dan seakan menyembunyikan diri dari publik sebisa mungkin.

Kini, sejak rencana pernikahannya terkuak ke media beserta hubungannya, satu-satunya yang menjadi incaran adalah Kyuhyun yang memiliki akun instagram. Walau jarang ia mengupload foto ke sana, banyak sekali orang yang meminta mereka untuk memposting kemesraan Yuri dan Kyuhyun di balik layar. Itu sebabnya, Kyuhyun memposting video Yuri sedang makan dan memberi caption 'si rakus yang sudah memesan tiga kali dalam satu jam'. Tanpa sepengetahuan Yuri tentunya.

Bahkan Mrs. Cho di rumah, tertawa kecil melihat tingkah Yuri yang selama ini ia lihat selalu berkarisma dan elegan di meja makan. Tentu saja wanita itu memiliki akun sosial medianya sendiri. Melihat postingan sang anak membuatnya mengenal sang menantu lebih jauh. Ini postingan kedua Kyuhyun. Sebelumnya pria itu memposting jadi mereka yang memamerkan cincin tunangan di jari manis masing-masing.

  Kini, keisengan Kyuhyun memuncak. Ia memegang ponselnya, seakan sedang mengirim pesan. Namun, nyatanya ia sedang melakukan siaran langsung di salah satu sosial medianya. Yuri sedang lahap menyantap makanannya secara bergantian; tom yum, lima tusuk sate ayam dan tteokbokki. Komentar yang masuk? Betapa lahapnya napsu makan Yuri dan bagaimana caranya menjaga tubuh agar tetap kurus ideal.

  "Kau harus rapat nanti siang, Yuri."

  Kyuhyun berpura-pura 'mencari muka' kepada para penonton siaran langsungnya. Kalimat itu diabaikan oleh Yuri yang sibuk makan. "Kyu, berhenti menggangguku saat makan. Kau berisik." balas Yuri kesal sambil menatap pria itu dengan tatapan tajamnya sekilas sebelum kembali mengunyah makanannya.

  "Kau tahu tidak kau direkam sejak tadi?"

  Yuri langsung mendongakkan kepalanya. Ia menatap ponsel yang dipegang Kyuhyun dengan tatapan marah. Dahinya mengerut, matanya menyipit. Yuri langsung berusaha merebut ponsel Kyuhyun hingga berdiri dari kursinya. Hal ini tentu memancing perhatian orang-orang di kantin dan bahkan menertawakan tingkah mereka yang lucu.

  "Kyuhyun! Kau mati malam ini!" seru Yuri kesal sebelum meninggalkan meja itu dan kantin itu dengan kesal. Kyuhyun, yang tidak menyangka, langsung mengejar Yuri dan mematikan siaran langsungnya.

to be continued.

Everyday LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang