Ketika Yuri membuka matanya, satu hal yang ia dapati adalah sang suami terduduk di tepi ranjangnya, menatap dirinya, entah sejak kapan.
"Bayimu... mengapa kau tidak mengatakan bahwa janin itu tidak berkembang sama sekali? Mengapa kau tidak jujur mengatakan bahwa nyawamu terancam karena kehamilan ini?" tanya Kyuhyun pelan. Yuri yang baru tersadar langsung memegang perutnya sebelum menggigit bibir bawahnya, menahan tangis.
Ia menunduk sejenak sebelum menatap kedua mata Kyuhyun tak tega. "Apakah aku sejahat itu, membuatmu sedih ketika kau baru saja terbangun?" tanya Yuri pelan. Nadanya bergetar ketakutan karena ia tidak pernah menyakiti orang sebelumnya dan tak pernah dekat dengan seseorang selain Kyuhyun.
Kyuhyun menggelengkan kepalanya. "Ini memang mengejutkan, sedih, namun tidak sesedih jika suatu hari aku kehilanganmu. Bagaimana keadaanmu sekarang? Kau baik-baik saja, Yuri?" tanya pria itu sambil menggenggam tangan kanan Yuri cemas. Wanita itu menunduk dan mengangguk. "Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu, mianhae, Kyuhyun. Apakah kecelakaan itu begitu parah?" tanya Yuri sambil menangkup wajah Kyuhyun.
Pria itu tak tahan melihat Yuri menangis. Sang calon istri memang sering menangis setiap harinya, setiap malamnya, dihantui oleh mimpi buruk akan masa lalu, sama sepertinya. Namun, membayangkan bahwa sang istri menghadapi itu dalam kesehariannya membuat dirinya merasa tertekan. Keinginan untuk melindungi Yuri cukup tinggi.
"Aku baik-baik saja. Kita akan pulang. Kita undur saja pernikahannya, ne?"
###
Pernikahan sederhana itu dilakukan di sebuah gereja di pinggiran kota.
Rencana pernikahan mewah dan megah harus tergantikan dengan kondisi keduanya yang tidak memungkinkan. Pernikahan itu hanya dihadiri oleh ibu tiri Yuri, orang tua Kyuhyun dan suami baru dari ibu tirinya. Tak ada siapapun lagi yang diizinkan masuk ke dalam gereja tua nan unik itu.
"Saya, Cho Kyuhyun, bersedia menjadi suami dari Kwon Yuri. Melindunginya dalam suka maupun duka, susah maupun kaya raya, dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anak kami nantinya."
"Saya, Kwon Yuri, bersedia menjadi istri dari Cho Kyuhyun. Melindunginya dalam suka maupun duka, susah maupun kaya raya, dan menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kami nantinya."
Cincin emas putih dengan berlian di atasnya itu kemudian dilingkarkan di jari masing-masing, tanda bahwa keduanya kini telah resmi menikah dan hidup bersama sebagai sepasang yang saling mencintai satu sama lain. Terdengar tergesa-gesa memang pernikahan ini, namun mereka tidak bisa lagi mengundurnya.
Kyuhyun menangkap wajah cantik Yuri ditambah dengan gaun putih indah yang digunakan. Mata Yuri juga tidak dapat terlepas dari wajah Kyuhyun yang tampan dan tubuhnya terlihat gagah dengan tux yang dipilih dan didesain oleh Yuri sendiri. Setelah pengucapan janji suci antara satu sama lain, maka tak ada yang spesial di hari itu. Semuanya kembali ke kediaman masing-masing dan beristirahat.
Mr. Cho dan Mrs. Cho tidak mengeluh sama sekali. Keduanya sangat bersyukur bahwa Yuri tidak seperti wanita di luaran sana yang akan bersikeras mengadakan pesta megah pernikahannya dengan kondisi sang suami yang buruk. Yuri bahkan mengajukan diri untuk merubah semua rencana pernikahannya menjadi sangat privat karena kondisi keduanya.
Di hari itu juga, berita pengunduran diri Yuri dari news anchor SBS tersebar luas di penjuru negeri. Warga dan penggemar menyayangkan keputusan Yuri dan berharap bahwa ia akan segera kembali dari hiatus nya di masa mendatang. Tetapi, berita mengenai Yuri kehilangan jabang bayinya tak ikut disebarkan, mengingat Yuri dari awal memang sangat takut dengan kehamilan dan keluarga Cho tidak mau wanita itu semakin tertekan dan terbebani dengan kasus kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyday Love
FanfictionApa jadinya jika seorang Cho Kyuhyun, seorang pembawa berita dan calon direktur eksekutif sebuah stasiun televisi yang diberi julukan menantu laki-laki ideal bertemu dengan... Kwon Yuri, pembawa berita dari stasiun sebelah yang baru saja pindah ke...