Seven

448 46 5
                                    

  "Berita selanjutnya. Kasus pemer—"

  Yuri berhenti membaca running text di depannya membaca berita itu. PD Hwang menatap Yuri bingung dari kejauhan, bertanya-tanya mengapa wanita itu berhenti membaca. "—kosaan terjadi di daerah Itaweon kemarin malam. Berikut keterangan dari kepolisian." Kyuhyun melanjutkan teks yang Yuri potong tadi agar acara tetap berjalan.

  Hening melanda begitu video ditayangkan. 

  Kyuhyun menoleh ke arah Yuri yang bergetar di kursinya. Tangannya meraih ujung meja dan memegangnya erat. Kyuhyun segera mengetik di keyboardnya, meminta PD Hwang menyiapkan pembawa segmen cuaca dan politik untuk menggantikan Yuri dan dirinya. "Yuri-ssi, kau baik-baik saja?" tanya Kyuhyun cepat melihat Yuri sudah berlinang air mata ketakutan.

  Kilatan memori buruk melintas di kepla Yuri secara terus menerus, bergantian. Memaksanya untuk kembali teringat akan kejadian mengerikan yang terjadi kepadanya. Pemicunya sudah ada, membuatnya nyaris gila di detik itu.

  Ini tak pernah terjadi sebelumnya di manapun dan kapanpun. Ini kali pertamanya seorang Kwon Yuri terlihat begitu lemah dan menunjukkan sisi kekurangannya. Yuri menundukkan kepalanya sebelum terjatuh begitu saja ke sisi Kyuhyun dari kursinya, membuat pria itu segera menopang tubuh Yuri dan meminta PD untuk segera melanjutkan ke segmen selanjutnya.

  "Yuri-ssi!" seru Kyuhyun cemas. 

  Wanita itu tak bergeming sama sekali. Ia terlihat pucat dan tidak baik-baik saja. Kyuhyun langsung mengangkat tubuh ringan itu ke ruang tunggu, meninggalkan set acara. Di sofa kecil, pria itu mencemaskan tunangannya. Dibantu seorang staf, Kyuhyun melepas mikrofon yang berada di tubuhnya dan juga di tubuh Yuri.

  "Ada apa denganmu, Yuri-ssi? Kau terlihat baik-baik saja sebelumnya." tanya Kyuhyun pelan sambil menggendong tubuh itu melewati banyak orang; baik pekerja di dunia entertainment ternama maupun staf biasa. Pukul tujuh pagi, semua terlihat ramai. Kebanyakan staf masuk bekerja pada jam itu dan ia terlihat membawa tunangannya dalam kondisi seperti itu.

###

  Rumah sakit ternama itu kini menjadi tempat Yuri beristirahat. 

  Kyuhyun menemani sang tunangan sejak tadi. Mrs. Kwon tidak datang, namun memberitahu rahasia terbesar yang dilindungi Yuri dari siapapun, termasuk Kyuhyun. Mendengar pemicu dari kejadian hari ini, Mrs. Kwon terpaksa mengungkapkannya.

  "Dia pernah menjadi korban pemerkosaan sebelumnya ketika duduk di bangku SMA oleh salah satu gurunya yang berbeda lima tahun dengannya. Itu alasan mengapa Yuri membenci laki-laki dan komitmen, juga memiliki trauma mendalam akan kalimat mengerikan tersebut. Apakah ia tidak memberitahu mengenai syarat berita yang akan disampaikannya?"

  Suara itu terngiang-ngiang di telinga Kyuhyun. Itu sebabnya Yuri terlihat sangat takut dengan laki-laki. Bahkan dengan sesama pembawa berita dan produserpun, Yuri selalu berdiri agak menjauh. Seakan-akan ia menjaga jarak dari kaum adam manapun. Apakah itu sebabnya... Yuri tidak mencintai Kyuhyun?

  "Dia syok dan kelelahan. Pastikan Kwon anchornim beristirahat dengan benar untuk seminggu ke depan karena ia akan membutuhkan itu melebihi apapun." pesan sang dokter yang sudah memperbolehkan Yuri untuk pulang saat ia tersadar nanti. Kyuhyun menggenggam erat tangan Yuri yang mungil itu.

  "Itulah alasan atas mimpi burukmu saat tidur di kamarku waktu itu, Yuri-ssi?" tanya Kyuhyun pelan sambil menatap wanita di atas ranjang itu beristirahat. Ia tidak benci dengan Yuri yang pernah menjadi korban pemerkosaan gurunya sendiri. Ia tidak pernah menyalahkan wanita itu atas kejadian mengerikan yang menimpanya. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Yuri hari ini dari berita tersebut.

Everyday LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang