Six

406 43 1
                                    

  Penolakan dari Yuri sedikit membuat Kyuhyun merasa sakit hati.

  Ini pertama kalinya seorang wanita menolak perasaan tulusnya dan itu adalah Kwon Yuri, sosok yang sangat ia sayangi, yang dijodohkan dengannya, dan sosok yang sangat ia hormati sebagai rekan kerja yang sudah memiliki jam terbang sedikit lebih tinggi dibandingkan dirinya yang hanya mencoba pada awalnya.

  Ini juga kali pertama seorang Cho Kyuhyun jatuh cinta lagi setelah kejadian traumatis belasan tahun yang lalu bersama kekasihnya, Na Jihyun, yang meloncat dan terbawa ombak tepat di depan kedua matanya. Kenyamanan yang ia rasakan ketika berada di sampin Yuri yang introvert dan sibuk dengan dunianya sendiri, itu yang membuat Kyuhyun memilih wanita itu.

  Di sisi lain, Yuri yang mulai merasakan kupu-kupu di dalam dirinya saat berdekatan dengan Kyuhyun tidak menyadari bahwa dirinya jatuh cinta dengan pria itu karena Yuri tidak tahu pasti apa yang dimaksud dengan kata cinta itu sendiri. Semuanya terasa sangat asing baginya.

  Sudah dua bulan kini hubungna mereka terjalin. Dua bulan lebih seminggu mungkin? Hari pernikahan mereka semakin dekat saja, namun kesibukan keduanya belakangan ini, juga dengan nama mereka yang semakin melambung karena hubungan keduanya membuat Kyuhyun dan Yuri semakin jarang bertemu.

  "Kwon anchornim, Mr. Cho memanggil anda."

  Semua orang menoleh ke arah sekretaris pria itu, Min Yura namanya. Meeting baru saja selesai dan Yuri sudah kembali harus menghadapi calon ayah mertuanya sekaligus atasannya dalam stasiun televisi tersebut. Masih di ruang meeting, Yuri menumpuk beberapa agendanya dan meninggalkan ruangan menyusul Yura yang sudah berada jauh di depannya.

  Yura membawa Yuri ke lantai tertinggi dan ruangan CEO itu sebelum mempersilakannya masuk dan berbicara bukan hanya empat mata, kini dengan Mrs. Cho di samping pria itu. Tidak ada Kyuhyun, membuat Yuri bertanya-tanya apa yang ingin dibicarakan kedua orang tua itu kepadanya kali ini secara rahasia.

  "Yuri-ah, duduklah di samping eommeonim." ujar Mrs. Cho lembut sambil menepuk sofa yang ia duduki. Mr. Cho, duduk di sofa yang berlawanan dengan sofa yang diduduki oleh sang istri. Yuri mengangguk lalu duduk tepat di samping wanita yang mungkin usianya sudah mencapai sekitar lima puluh tahunan itu.

  "Kami memutuskan untuk memintamu pindah ke kediaman secepat mungkin, Yuri-ah. Kau akan tinggal bersama kami."

  Kalimat itu langsung terucap dari bibir Mr. Cho tanpa basa-basi sebelumnya, membuat Yuri cukup kaget mendengarnya. "Waeyo, abbeonim?" tanya pembawa berita itu bingung mendengarnya. Selama ini ia tidak mengalami kesulitan baik finansial maupun non-finansial yang harus membuatnya pindah ke rumah milik keluarga Cho itu.

  "Berdasarkan diskusi eommeonim dan abbeonim, kami akan segera menyatukan kalian dalam satu rumah agar kalian semakin cepat akrab. Tinggal sendiri-sendiri justru akan membuat kalian tidak dekat dengan satu sama lain, menurut pengamatan kami." kata Mrs. Cho sambil tersenyum ke calon menantunya dan menggenggam tangan kirinya.

  Wanita di depannya ini, juga pria yang akan menjadi mertuanya ini sudah sangat baik kepada Yuri. Hati Yuri yang lembut membuat dirinya tak tega untuk menolak walaupun tahu dia tidak pernah setuju dengan saran untuk pindah ke rumah Kyuhyun dalam waktu yang sangat singkat. "Ne, eommeonim. Akan aku lakukan semuanya untuk eommeonim dan abbeonim yang sudah menjagaku beberapa bulan terakhir." jawab Yuri patuh, tentu saja berbohong.

  Mrs. Cho dan suaminya menyunggingkan senyuman leba di wajahnya. "Kalau begitu, abbeonim akan meminta seseorang untuk memindahkan barang-barang yang kau perlukan hari ini juga. Agar kau bisa istirahat nanti malam. Kami sudah menyiapkan berbagai macam barang untukmu, Yuri-ah. Adakah hal spesifik yang perlu dibawa ke kediaman?" tanya Mr. Cho yang semakin membuat Yuri bertanya-tanya.

Everyday LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang