2| bagian 2

3.2K 107 10
                                    

MARI RAMAIKAN VOTE DAN KOMEN !

Seorang lelaki sedang berjalan di lorong yang sepi,dikarenakan semua murid di sekolah itu sedang berada di kelas karena pelajaran sudah dimulai sedaritadi,

lelaki itu berjalan mencari dimana letak kelas barunya sambil bersenandung ria sambil mendengarkan lagu lewat airpods nya

I'm so tired of love songs, tired of love songs.
Tired of love songs, tired of love.
Just wanna go home, wanna go home
Wanna go home, whoa.

🧸🧸🧸

adit menatap kelas yang berada didepannya,

XII A IPA

setelah membaca deretan nama yang di tempelkan di jendela Adit bergumam,

Pinter juga gue bisa masuk kelas A IPA,

tokk tokk tokk

"Iya,silahkan masuk." tampak seorang wanita dengan hak tinggi berwarna hitam yang mengenakan baju Guru PNS.

"Saya boleh masuk kan nih bu?" tanya Adit.

"Ini udah jam berapa Adittt. Masyaallah,kamu ini baru hari pertama aja masuk nya telat,apalagi hari berikut-berikutnya nanti".

"Pak Tio ngehukum saya gak kira-kira bu.Mungkin dia ada dendam sama saya atau karena saya ganteng dia jadi iri kan bisa jadi"bu sukma hanya geleng-geleng mendengar pengakuan adit

"saya boleh masuk gak bu? cape nih abis dapet hukuman"

Bu Sukma memang seorang guru yang mudah dikelabui,ditambah lagi sifatnya yang lemah lembut membuat Adit jadi lebih mudah untuk merayunya tidak seperti guru guru lainnya.

"Yasudah,kamu duduk aja.Duduknya disamping perempuan itu ya,namanya Adine."

kata guru itu sambil menunjuk bangku kosong yang berada di sebelah perempuan yang sedang sibuk mencatat yang ada di papan tulis tersebut.

"Bu,masa saya duduk di samping perempuan? Gak etis banget."
tanya Adit yang tampak sangat kesal.

"Aditt duduk saja apa susahnya sih?!"kata bu sukma dengan suara yang agak ditinggikan,sengaja.

"Ya susah lah bu,nanti saya gak bisa nyontek,gak bisa cerita,gak bisa nanya disana."

"Mendingan kamu duduk disamping perempuan itu atau kamu mau ibu suruh kamu duduk di teras kelas."kini bu sukma sudah memelototkan matanya.

"Cepetan duduk,kamu sengaja ya mau memperlambat pelajaran ibu?".

mau tidak mau akhirnya Adit berjalan menuju bangku kosong yang ditunjuk tadi dengan malas.

Setelah duduk,adit mengganggu perempuan disampingnya niatnya agar perempuan itu tidak betah dan pindah.

"Woi,nama lo Adine?"

Perempuan yang dipanggil Adine,menoleh dan menatap sinis kearah Adit

"Iya kenapa?! ?!"

"Santay dong,gak usah ngegas"perempuan tadi tidak merespon perkataan adit.

yahh sepertinya rencana 1 gagal.
adit pun memilih cara ke 2

"gue mau ngasi penawaran nih, gue bayar 200ribu,nah lo tukeran sama Sulthan duduknya." tawar Adit sambil berbisik.

"Gila ya lo.Masih bocah aja udah pintar nyogok,gimana pas lo gedenya?".

Adine tidak terima.Jelas.Siapa yang tidak marah jika apapun dikaitkan dengan uang,dia pikir adine matre?

"Sirik ya lo.Iri dengki kan lo sama gue karena gue kaya. Emang lo mau berapa? Sejuta? Dua juta? Apa tiga juta?"

Adine berdecak kesal,dia paling tidak suka dengan sikap Adit

"Denger ya lo! Ngapain lo sombong?Yang punya uang itu bokap lo,eh yang sombong malah lo. Uang gak bisa menjamin sesuatu. Uang yang lo gunain itu,nggak bisa menjamin apapun. Gak semua bisa diselesaiin dengan uang." kata Adine dengan penuh penekanan di tiap kata.

"Pinter juga lo ceramah.Kalau ceramah,lo dapet uang berapa?"

Adine mengelus dadanya,berusaha bersabar dengan cobaan Setan yang mulai merecoki dirinya.

"Orang kayak lo emang harus dinasehatin.Mungkin gak sekarang lo ngerti,tapi nanti lo bakal ngerti maksud kata-kata gue. Camkan itu!"

"Serah lo lah mau ngomong apa."

Adit mengambil buku yang sudah disiapkan didalam ranselnya dan mulai mempelajari.

Walaupun Adit tergolong orang yang kaya,bahkan sangat kaya,

Adit juga tergolong murid yang pintar di sekolahnya.hanya saja dia banyak menyebabkan masalah di sekolah

Mungkin memang keturunan bokapnya.Bokapnya gak mungkin gak pinter,menangin Tender di perusahaan besar aja bisa.

🧸🧸🧸

kringg kringg kringg

Siswa dan Siswi SMA 2 berhamburan keluar kelas,karena bel istirahat telah berbunyi.

Murid-murid berhamburan keluar dari kelasnya dan berbondong-bondong pergi kearah kantin.

Adine berjalan bersama Raisa yang notebene-nya adalah sahabatnya dikelas.Mereka berjalan ke pelosok kantin dan membayar makanan yang mereka pesan.

"Eh Raii."

"Apaan Dine?" balas Raisa sambil mengunyah bakso.

"Tau Adit?"

"Aditama itu ya? Taulah.Siapa yang gak tau cowok kaya, muka bak Artis papan atas tapi sombong se-planet kayak dia."

"Gilaa sih anaknya sombong banget,tapi kok gue malah miris ya liatnya."

"Lah,miris kenapa?! Jelas-jelas orang kaya,pasti makmur tuh hidupnya. Minta apa aja tinggal sentil jari,dah dapet."

"ya lagian ya dia itu kayak udah dibutain sama uang.Gimana tuh nasibnya kalo bokapnya bangkrut."

Raisa yang tadinya makan bakso,langsung menyenggol bahu Adine.

"Jangan lo doain juga kali. Parah sih,masa lo doain bokapnya bangkrut. Lagian ya,dia itu kaya tujuh turunan.Ngapain kita bahas dia,ntar orangnya kesedek lagi pas makan.Kan kasian kalo sampe kek gitu.Kalau dia mati,berabe urusannya."

"Lo lebih parah.Masa' lo doain anak orang mati."

"Hehehe kidding kalii. Cepetan makan, bentar lagi bel masuk."

|765 kata|

____________________________________

"Uang gak dibawa mati. Uang gak bisa menjamin apapun di dunia apalagi akhirat."

-ADINE BELVA-

ADITADINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang