Hmmm udah sampai bagian 32 nihMenurut kalian aditadine bakal sampai part berapa?
[Wajib jawab!]
Jawab ya!awas hanya di read ae,kami mogok update wlekkk:p
________________
"Pilih-pilih mulu si!udah jelek,masih milih-milih gimana gak laku?" Canda subhan menertawakan lindy yang terlihat mengenaskan sambil cemberut,
Sedangkan Adit melamun sambil berpikir,
Kok makin lama hubungan gua gak bener?emang butuh saran dari orang nih...tapi siapa?
Farras berkata, "Kok bisa ada yang suka Subhan ya?heran gua"
Adit cepat-cepat mengambil ponsel yang berada di sakunya lalu mengetik pesan ke seseorang yang bisa membantunya
Mungkin.
Subhan
Adit : oi monyet!
Adit : besok kagak ada acara kan lo?
Read.
Subhan : bcd.
Subhan : kagak,kenapa?gua kagak bisa bantuin lo maap
Adit : anjir tau aja lo
Adit : gua mau ngomongin sesuatu sama elu,ketemu di cafe deket sekolah besok.gua tunggu.gak dateng,gue samperin ke rumah elo.
Subhan : sial
Subhan : IYA AH!
Read.
Adit tersenyum miring,memasukkan ponselnya lalu berbincang kepada adine yang seputaran situ-situ aja sambil memangku tangannya di satu menatap Adine berbicara,entahlah hanya saja malam ini dia tidak tertarik untuk mendengar
Tidak salah bukan?
____________
"Dine lo bisa pulang sendirikan?"Adine tersentak,ia menatap lawan berbicaranya yang memasang muka tidak enak hati kepadanya,
Farras,sepupu adit.
Adine tersenyum kecil, "bisa kok,mungkin gue bakal nebeng Lindy.kenapa tiba-tiba?"
"Gapapa kok,hanya mau bicara sama adit tentang sesuatu yang bersifat privasi" Farras tersenyum misterius sambil menekankan kata 'privasi'
"Dine jadi pulang kan?" kata Adit yang mengambil kunci motor di sakunya,
"gu--" Farras memotong perkataan adine "elo,sepupu Laknat harus bareng gue!adine bisa nebeng Lindy,gue mau ngomong penting!cepetan gue tunggu di parkiran motor lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADITADINE [END]
Teen Fiction[True Story × Teenfiction] Kisah ini menceritakan tentang mereka.Si lelaki sombong yang dipertemukan dengan seorang Perempuan Jutek. Pertemuan mereka memang buruk, tetapi pada akhirnya mereka akan merajut kisah yang sama tetapi dengan akhir yang tid...