BEAUTIFUL GANGSTER🔞 [END] | JRen (GS)

19. Not Belong To You

"Apakah kamu mencintaiku?"

Jonghyun menahan nafas saat dia menunggu Minki menjawab pertanyaannya. Apakah memang lama sekali waktu yang dibutuhkan oleh gadis itu untuk menjawab.

Atau tiba-tiba waktu berdetak lebih lambat dari biasanya.

Jonghyun sudah nyaris kehabisan nafas saat dilihatnya bibir Minki bergerak menggumammkan jawabannya.

"Ya."

Seketika Jonghyun menghembuskan nafasnya lega. Tapi perasaan leganya tak berlangsung lama.

Jonghyun bisa melihatnya di wajah Ren. Dari cara Ren mengigit ujung bibir bawahnya.

Ada yang belum diungkapkannya.

Hatinya berdekat bahkan jauh lebih kencang kali ini saat dia menunggu.

"Tapi bukan berarti aku bebas mencintai."

Ini dia. Seharusnya Jonghyun sudah tidak perlu heran kan. Tapi tetap saja dia mengerutkan keningnya penuh tanda tanya. "Apa maksudmu?"

Dia bisa melihat Minki menarik nafas panjang sebelum menjawab.

"Jonghyun- oppa, kamu memintaku untuk jujur kan?

Inilah kebenarannya.

Ini kenyataan yang harus aku hadapi.

Hidup tidak seindah cerita dongeng. Tidak semua orang bebas memilih jalan hidupnya.

Aku termasuk salah satunya. Dari lahir jalan hidupku sudah ditentukan. Aku terlahir dengan kewajiban-kewajiban yang tidak bisa aku abaikan.

Dua tahun kemarin adalah pelarianku sebelum aku harus kembali menjalani jalan yang sudah digariskan untukku.

Sekarang waktu bermainku sudah habis. Aku harus menghadapi kenyataan."

Jonghyun menggeleng.

"Tidak. Aku tidak pernah mendengar hal seperti ini.

Semua orang punya hak untuk memilih.

Kenapa kamu tidak?

Siapa? Apa yang mengikatmu?"

Gadis itu menarik nafas sebelum memberikan argumennya.

"Takdir. Aku harus mengikuti takdirku."

"Tak peduli sedalam apa kamu mencintaiku, ataupun seberapa besar cintaku.

Kita tidak ditakdirkan untuk saling mencintai.

Kita tidak ditakdirkan untuk bisa bersama."

Emosi Jonghyun sudah menyentuh batas kesabarannya. Kenapa dia mencintai gadis yang begitu keras kepala. Siapa menyangka dibalik wajah cantik ini tersimpan hati sekeras batu.

Tapi Jonghyun bukan pria yang akan menyerah dengan mudah.

"Siapa yang berani menentukan takdirku? Siapa yang berani menentukan jalan yang harus aku pilih?"

"Siapa yang berani menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh kucintai?"

Ren hanya diam tak menjawab, dia menunduk tak bisa menatap mata Jonghyun.

Jonghyun mengulurkan tangannya, menyentuh ujung dagu Minki, mengangkatnya agar dia bisa menatap sepasang manik hitam itu.