18. Questions

489 93 59
                                    

Ren membiarkan air dari shower yang dibuka besar-besar membasahi dirinya, mengabaikan rasa sakit dan panasnya air itu. Dia menggosok kulitnya kuat-kuat, ingin menghapus semua jejak sentuhan Aron.

Dia mendengar ketukan di pintu kamar mandi, dan mematikan shower supaya bisa mendengarkan.

"Minki-yaa." Suara Jonghyun terdengar dari balik pintu.

"Aku taruh baju gantinya di atas tempat tidur. Handuknya pakai saja yang di atas rak, masih bersih kok."

Hening sesaat, seakan orang di balik pintu itu sedang menunggu jawaban. Tapi Ren tidak bereaksi.

"Aku tunggu di luar, ya?"

Ren mendengarkan samar suara kaki menjauh dan suara pintu kamar tidur yang dibuka lalu ditutup lagi.

Lalu dia menyalakan keran. Kali ini dia membiarkan air mengguyurnya tanpa melakukan apa-apa, hanya menyandarkan dahinya ke dinding yang dingin.


...


Sudah tiga puluh menit dan Minki belum keluar juga dari kamar mandi. Jonghyun sudah mulai khawatir. Berkali-kali dia melirik ke jam di ruang makan.

Dari dalam apartemen dia bisa mendengar hujan yang masih turun dengan lebatnya. Jonghyun sendiri sudah mengganti bajunya dengan pakaian yang kering, menggunakan kamar mandi kecil yang terdapat di dekat dapur.

Sambil menunggu Minki selesai mandi, dia membuat sup hangat, mencoba berkonsentrasi padahal pikirannya sudah berlarian kemana-mana.




Apa yang terjadi?




Kenapa Minki bisa seperti ini?





Siapa yang melakukan ini kepadanya?


Tak mungkin Jonghyun tak melihat luka yang masih baru di dahinya dan bekas tangan di leher gadis itu.

Kali ini dia tidak akan percaya tentang alasan terantuk pintu. Lebih dari sebuah pintu untuk menimbulkan luka itu. Tapi dia mencoba tidak berpikir yang tidak-tidak. Semua pikiran negatif yang muncul berusaha ditepisnya.

Suara pintu kamar yang dibuka membuat mengangkat kepala. Dilihatnya Minki keluar perlahan dari dalam kamar tidur. Rambutnya yang panjang masih basah, tergerai di kedepan menutupi dadanya.

Tangannya menarik-narik ujung sweater Jonghyun yang dipakainya. Kebesaran tentu saja, jatuh menutupi sampai separuh pahanya. Sementara matanya kelihatannya berusaha menatap kemana saja asal tidak menatap Jonghyun.

"Celananya kebesaran." Itu kata pertama yang meluncur keluar dari bibir Minki. Dia menunduk.

Jonghyun mengangguk, walau dia yakin gadis itu tidak melihatnya. Dia menunjuk ke arah balkon. "Mesin cucinya di sana, jika kamu ingin mencuci dan mengeringkan bajumu?"

Pertama kalinya Minki mengangkat kepala dan melihat ke arahnya. Jonghyun bisa melihat gadis itu mengigit bibirnya. "Aku lebih suka membuangnya saja."

Jonghyun semakin merasa penasaran. Tapi ia tidak bertanya, hanya mengangguk sambil berkata. "Besok akan aku belikan baju yang baru."

"Kemarilah." Katanya, "Aku memasak sup, masih hangat."

Terlihat ragu sejenak, lalu Minki berjalan mendekat. Dia duduk di atas kursi sementara Jonghyun menyendokkan sup ke dalam mangkuk dan meletakkannya diatas meja.

Jonghyun mengambil semangkuk lagi untuk dirinya sendiri dan mereka berdua memakannya dalam diam. Hanya suara sendok yang bersentuhan dengan mangkuk yang terdengar.

BEAUTIFUL GANGSTER🔞 [END]  | JRen (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang