13

4.5K 229 2
                                    

"Taehyung oppa... terimakasih untuk hari ini, se-sebenarnya aku sangat bosan di rumah dan kau sangat berbaik hati mengajakku minum kopi di sore hari ini, ja-jadi a-"

"Kau ini mengoceh apa? kita hanya melakukan sesuatu hal normal yang biasa kedua pasangan lakukan" Taehyung menjeda omongan Yeonwoo dengan mencubit kedua pipi gadis tersebut.

"Ini dingin sekali, kita masuk rumah, kajja"

Taehyung menggandeng tangan Yeonwoo memasuki pintu rumah disaat sebuah mobil memasuki pekarangan rumah itu.

Seokjin keluar dari mobil tersebut dan cukup terkejut saat melihat Taehyung menggandeng tangan Yeonwoo dengan eratnya.

"Wah, sedang akrab rupanya? apa yang kalian sepakatkan?" Seokjin memasukkan kedua tangannya ke saku mantel besarnya.

"Hey, kau ini makhluk yang tidak tahu diri ya? mengganggu sekali dan bahkan tanpa izin masuk pekarangan rumah orang! Apa maumu hah?"

Taehyung membentak Seokjin dengan suara beratnya.

"Aku hanya ingin bertemu sahabat kecilku, apa ada yang salah? Dia pasti kesepian dirumah seluas ini. Hah aku sudah menebaknya, benarkan Yeonwoo?" Seokjin menatap Yeonwoo meminta jawaban dari gadis itu.

Sungguh.

Situasi apa ini?

Yeonwoo canggung dan tidak tahu harus berkata apa.

"Yak! kenapa kau diam saja? apa selama ini kau berselingkuh dengannya? jawab aku Yeonwoo.. " Taehyung mengguncang kedua bahu Yeonwoo.

"Hah lucu sekali, kau ini sudah bercermin belum? kau yang berselingkuh Taehyung, bukan di belakang istrimu tapi bahkan di depannya. Berfikirlah sebelum bicara." Seokjin mengusap wajahnya kesal.

"Apa kau bilang?"

Taehyung menggeram mendengar balasan Seokjin.

"Kau tuli?"

"Jangan membuatku kesal Seokjin"

Taehyung segera memegang kerah mantel Seokjin dengan kencang dan memasang wajah yang oh-ku-ingin-injak-batang-lehernya-sekarang-juga.

"Oppa! Yak! Kalian berdua berhentilah bertengkar!" Yeonwoo panik dan berusaha menarik Taehyung dari tubuh Seokjin.

Taehyung melepaskan tangannya dari kerah Seokjin.

"Kau.. jangan harap kau bebas dariku.. ini belum selesai"

Taehyung menatap sangar pada Seokjin dan menatap sinis pada Yeonwoo.

"Kau Lee Yeonwoo.. selesaikan urusanmu dengannya dan segera masuk rumah. Aku muak melihat kalian"

Taehyung segera masuk kedalam rumah dan membanting pintunya sekuat tenaga.

Yeonwoo menunduk dan sesungguhnya ia benar benar sangat kebingungan, mengapa ia berada di situasi seperti ini.

"Yeonwoo-ah.. "

"Yak! Seokjin oppa! apa maumu datang kemari lagi? aku kan sudah bilang jangan pernah kesini lagi, aku takut kejadian ini berulang!" Yeonwoo berteriak dan sedikit terisak.

"Hey, sstt Yeonwoo-ah jangan berteriak dan jangan menangis, aku hanya rindu padamu, kau kan sahabatku" Seokjin memasang wajah tanpa dosanya.

"Oppa.. sungguh aku memohon padamu, jangan pernah datang kerumah ini lagi, aku tidak mau kalian ribut terus begini, dan aku tidak mau ada kesalahpahaman seperti ini"

"Ah, itu maumu ya? Baiklah Yeonwoo-ah, aku tidak akan mengganggumu lagi-"

"Aniya! aku tidak bermaksud mengusirmu atau bersikap kasar padamu, kau sangat baik hati dan aku jelas tau itu, bagaimanapun juga kita sudah lama kenal. Ini bukan akhir persahabatan kita bukan? " Yeonwoo berusaha menjelaskan secara terus terang pada Seokjin.

"Aku mengerti Lee Yeonwoo.."

Seokjin membuka pintu mobilnya.

"Tapi satu hal ini sangat menggangguku sejak lama..."

Yeonwoo memandang Seokjin dengan heran.

"Aku menyayangimu Lee Yeonwoo dan sepertinya rasa ini lebih dari sekadar sahabat, dan ternyata- aku terlambat.. sampai jumpa Lee Yeonwoo, sampai bertemu lagi di lain waktu. "

Seokjin melambaikan tangannya dan segera mengendarai mobilnya menjauhi rumah besar itu.

Meninggalkan Yeonwoo dengan segala tanda tanya.

Wedlock. -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang