20

4K 189 2
                                    

"Sayang, kita sudah sampai."

Taehyung mengguncang pelan tubuh mungil Yeonwoo yang tertidur disebelahnya. Mereka sudah berkendara pulang dari rumah orang tua Taehyung.

"Hmm.."

Yeonwoo terbangun dan mengusap matanya.

"Ah maaf aku mengganggu tidur nyenyakmu ya?"

"Tidak kok.. "

"Kalau begitu aku akan menggendongmu ke kamar"

"Ah oppa tidak usah aku bisa ja-"

Tetapi Taehyung tak ingin mendengar penolakan dari mulut Yeonwoo. Jadi Taehyung langsung mengangkat tubuh Yeonwoo keluar dari mobil dan membawanya masuk kedalam rumah.

"Oppa, aku turun saja. Tubuhku pasti berat lagipula aku masih bisa jalan. "

"Kau ini baru bangun tidur, kau bisa terjatuh nanti di tangga."

Taehyung menatap Yeonwoo dengan sayang. Yeonwoo merasa nyaman dalam dekapan Taehyung sehingga ia mempererat pegangannya di leher suaminya itu.

Taehyung membuka pintu kamar Yeonwoo dan menurunkan tubuh Yeonwoo diatas kasur.

Dua jantung di tubuh kedua manusia itu sudah berdegup kencang. Mereka saling menatap satu sama lain, tak tahu apa yang akan mereka lakukan setelahnya.

"Oppa.. "

"Shhh"

Taehyung menaruh jari telunjuknya dibibir Yeonwoo.

Wajahnya mendekati wajah Yeonwoo yang sudah sangat merona. Akhirnya bibir mereka bertaut dan kehangatan mengaliri tubuh mereka.

Keesokan paginya

Yeonwoo terbangun dengan Taehyung masih tertidur di sebelahnya.

Sebentar.

Apa yang terjadi semalam?

Tidak mungkin kan seperti yang aku pikirkan?

Yeonwoo menggumam dalam hati dan memegangi wajahnya. Taehyung bergerak kecil di sebelahnya.

"Sayang, kau sudah bangun? ini masih pagi ayo kita tidur lagi."

"Oppa, a-apa yang kita lakukan semalam?"

"Semalam? oh kau mau lagi?"

Lelaki ini...

"Tolong jawab pertanyaanku oppa aku sedang tidak bercanda"

"Santai saja sayang, kau ini masih suci. Aku hanya memberimu ciuman selamat malam dan aku hanya menemanimu tidur. Itu saja."

Taehyung meregangkan badannya dan Yeonwoo bernafas lega. Berarti sungguh tak terjadi apa apa semalam. Oke pengecualian untuk ciuman selamat malam itu.

"Kau takut kita melakukan hal itu?"

Yeonwoo terkejut dengan pertanyaan itu.

"A-aku tidak tahu, aku mungkin belum siap, maafkan aku."

Yeonwoo tahu jelas jawaban itu pasti membuat suaminya kecewa. Ia memandang Taehyung dengan takut ia akan menyakiti hati suaminya itu.

Tetapi yang dipandang hanya tertawa santai.

"Aku tahu aku tahu, santai saja kita tak perlu buru-buru, kecuali jika kau ingin mempunyai seorang anak."

Anak.

Yeonwoo tertegun sejenak.

Pernikahan ini belum lengkap tanpa kehadiran seorang anak diantara mereka.

Perasaan Yeonwoo menjadi tak karuan.

"Kau ingin mempunyai anak?"

Yeonwoo bertanya spontan kepada Taehyung.
Taehyung memiringkan kepalanya.

"Ya aku pasti ingin, tapi aku tidak terlalu buru-buru. Santai saja. Lagipula kita masih muda. Betul kan?"

Taehyung tersenyum dan mengelus pucuk kepala Yeonwoo. Yeonwoo tersenyum bahagia tetapi masih ada perasaan ganjil di hatinya.

"Eomma dan Appa pasti ingin sekali punya cucu. "

Wedlock. -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang