Bab.13

3.7K 404 10
                                    

TERGODA HANTU GANTENG 13
Oleh : Deary Romeesa

Jantungku berdentum-dentum seiring dengan aktivitas bibir Zaer di mulutku. Apa yang kami lakukan? Kutarik wajah shock, pipi hantu ababil yang selalu sepucat kapas itu jadi bersemu merah jambu. Manis sekali.

"kamu gak keberatan, kan, Sayang?"

Belum sempat kujawab, Zaer meraih tengkukku lagi dan bibir kami terasa ....

"Alysa, ada Alexo di luar!"

Kudengar Ibu mengetuk pintu dan berteriak membuat kami terperenjat. Zaer terlihat kesal namun pamit pergi dengan bahagia. Sedangkan aku menepuk-nepuk pipiku tak percaya. Aku, aku ...?

Ya Tuhan jangan sampai aku tergoda hantu ganteng seperti Zaer!

***

"Nak Alex, Om minta tolong kalau kamu memang serius mau sama Thalysa, jaga dia bener-bener! Jangan dibuat mabuk atau apa pun itu yang bisa merusaknya."

Bapak sedang menceramahi Alexo di ruang tamu setelah aku memenuhi panggilan ibu untuk menghampiri mereka. Sebetulnya aku malu sama orang tua, bodoh benar sampai tak bisa membedakan mana alkohol dan air biasa. Pun jadi bingung harus bagaimana menghadapi Alexo bila benar kata Ibu bahwa Zaer membawaku pulang; pasti hantu ababil menggunakan kemampuannya yang bisa menghilang. Aku sudah rapi mengenakan seragam SPG.

Dengan wajah menyesal Alexo menjawab, "Iya, Om, saya paham. Saya benar-benar minta maaf karena lalai menjaga Thalysa." Ia mengimbuhkan dengan sorot mata tertuju padaku, "Tapi tadi malam itu sangat kacau."

"Nak, Om tau Thalysa itu memang berbeda."

Alexo manggut-manggut. Ayah bangkit, membawa cangkir kopinya keluar usai menyuruhku mengobrol dengan Alexo.

"Gimana keadaan kamu?" Alexo mengamatiku yang duduk di kursi tiga dudukkan paling ujung, jauh darinya.

"Aku baik dan sangat ingat apa yang terjadi di rumah kamu," ketusku dengan wajah sinis. Entahlah, aku hanya merasa perlu meluapkan amarah pada seseorang.

"Kamu inget setan itu nyulik kamu dari aku?" Alexo mengacungkan alis, nada suaranya juga tak kalah jengkel.

Hatiku tersentak. Mungkin pemikiran Alexo hanya tahu Zaer membawaku menghilang secara harfiah. Namun, aku menyimpulkan hal lain, apa lagi karena ciuman kami barusan. Apa kalian mengerti? Aku tidak mau mengatakannya!

"Zaer nolong aku," kataku penuh penekanan.

"Menolong dari siapa? Justru setan itu mengancam akan membunuhku dan ayah!"

Dari ayahmu, Lex! "Itu karena ...."

"Thalysa, kamu ngeliat apa di rumahku?" Alexo memotong ujaranku, "selain setan temanmu."

Aku terdiam, membiarkan Alexo dengan wajah penasaran. Sepertinya ia bersih dari entah apa yang dilakukan Om Gio di masa lalu. Aku harus apa?

"Ada hantu wanita seumuranku yang mau nyekik Om Gio, ayah kamu juga miara jin pelindung dari hantu gentayangan itu."

Ekspresi Alexo jadi aneh, "Kenapa bisa begitu?"

"Mana aku tau, tanya aja sama ayah kamu." Aku masih ketus.

Alexo terpancing emosi lagi, "Terus gimana caranya setan itu bisa bawa kamu ngilang gitu aja? Aneh banget."

"Tanya aja sama setannya langsung." Ah, bosan.

"Kamu tuh kenapa sih, Tha? Salahku apa? Aku gak nyuruh kamu mabuk atau apa tapi tiba-tiba ngambek gak jelas." Alexo memandangku sengit. Yang ada dipikiranku sekarang hanya Zaer.

ASMARA DUA DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang