HARI KEDUA (II)

3K 161 3
                                    

PANJI,

Aku menunggunya di dalam mobil, lalu tak lama dia muncul dengan membawa sebuah kotak yang besar. Dia menaruh barang bawaannya di kursi belakang, sejak hari pertama itu kini dia banyak tersenyum kepadaku. Padahal dulu dia selalu dingin, canggung dan jutek tapi kini dia sangatlah hangat.

"kamu bawa apa?"

"cupcake warna biru muda kan babynya cowok"

"kita mau beli hadiah apa ya?"

"apa ya Mas?"

"popok?"

"hemp pasti mereka juga udah sediain"

"baju?"

"kalau baju udah biasa"

"terus apa?"

"he he gak tau", jawabnya sambil cengengesan.

Hemp menggemaskan sekali dia ini, sering kali aku pergoki dia sedang memandangku sambil tersenyum. Ini jauh berbeda dengan dirinya yang selalu aku kejar dulu, jadi suka yang mana? Apapun segala tentang dia aku suka!.

Kami mampir ke sebuah mall untuk membeli hadiah. Kami berputar - putar sambil berpikir apa yang akan kita berikan nanti. Kami masuk ke toko mainan dan perlengkapan bayi.

"Mas ini lucu ya?", tanya nya sambil menujukkan sepatu bayi perempuan.

"iya itu lucu"

Dia melangkah untuk melihat sesuatu yang lain lagi. Lalu dia berlari kepadaku sambil membawa jumpsuit kecil berwarna merah muda.

"Mas ini lucu ya?", tanya nya antusias.

"iya itu lucu"

Dia pun mengembalikkannya lagi ke tempatnya lalu berjalan lagi ke rak lain. Lalu dia tersihir oleh sebuah ranjang bayi, dia membuka kelambunya lalu menyentuh segala hal yang ada di dalamnya dengan mata yang berkaca - kaca, dia seperti takjub, kagum dan sangat menyukainya.

"kamu mau tanya aku itu lucu?", tanya ku

"iya. Ini lucu ya Mas?", tanya sambil memegang bantal kecil yang ada di dalamnya.

"Tania, tapi anak Randy laki - laki masa di belikan warna pink?"

"oh iya Mas. Aku sampe lupa hi hi hi"

Jadi daritadi dia mondar - mandir mencari untuk siapa? Untuk anaknya nanti? Atau untuk anak kita nanti?. Hahaha Panji Jangan bermimpi! aku tau pasti akan sulit meluluhkan dia yang keras kepala.

"kita beli apa ya Mas?"

"aku juga bingung"

Aku dan dia pun berdiam diri sesaat sambil berpikir, aku melihat sebuah selimut kembar berwarna biru muda. Anak Randy kan kembar mungkin itu bisa terpakai.

"aku udah nemuin sesuatu untuk di beli. Kamu tunggu sini aja ya"

"loh kenapa?"

"tunggu disini. Okey?", ucapku sambil mengelus pipi kanannya. Lalu dia pun mengangguk.

Aku mengambil selimut itu, tapi bukan hanya itu aku berusaha bergerak dengan cepat ke tempat yang sebelumnya. Aku mengambil semua barang yang dia sentuh, sepatu kecil, jumpsuit dan juga ranjang bayinya.

"mbak sstt sstt", aku memanggil pelan salah satu pegawai toko.

"iya Mas. Ada yang bisa saya bantu?"

"saya mau ambil ranjang yang ini, tapi diem - diem aja. Saya mau kasih kejutan ke istri saya", ucapku berbisik.

"oh baik Mas. Pembayaran dan alamatnya silahkan di selesaikan di kasir mas", ucapnya berbisik juga kepadaku.

YAKIN (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang