KUSUT PART I

2.8K 151 3
                                    

Panji mengemudikan mobilnya pelan - pelan sambil mengingat rumah saat ia tidak sengaja bertemu dengan Karin yang sedang berniat mencari taksi.

"kalau tidak salah ingat, sepertinya waktu itu Karin berdiri di depan rumah ini"

Panji meminggirkan mobilnya, meski dia ragu tapi rasa penasarannya memancingnya untuk mencaritahu. Dia memencet bel nya dan seseorang gadis muda datang menghampirinya.

"Permisi", ujar Panji

"iya. Maaf cari siapa ya?", tanya Lusi

"benar ini rumah suaminya Karina soehata?"

"iya dia kakak ipar saya"

"oh begitu. Perkenalkan saya Panji, boleh saya bertemu dengan kakakmu?"

"ehm Kak Rio maksudnya?"

"iya suaminya Karina"

"mari masuk"

Lusi mempersilahkannya untuk masuk, Panji duduk sendirian di ruang tamu menunggu sosok suami Karin datang. Tak lama Rio pun muncul, dia memperhatikan dengan jeli tamunya itu.

"sepertinya saya pernah lihat kamu?", Tanya Rio.

"iya. Saya temannya Karin"

Rio pun langsung mengernyitkan dahinya, dia pun ingat dia adalah sosok laki - laki yang bersama Karina di rumah Ayah.

"ada apa?", tanya Rio dengan nada yang sedikit tidak mengenakkan.

Panji merogoh sesuatu dari sakunya, dia mengeluarkan selembar kertas dan memberikannya kepada Rio.

"apa ini?", tanya Rio yang sedang membolak - balikkan kertas itu.

"tempat Karin sekarang. Kamu suaminya kan? Jemputlah dia"

"kamu bawa lari istriku?", tanya Rio dan tersenyum simpul.

"dengarkanlah cerita istrimu nanti. Maaf tugasku hanya sampai disini, kalau begitu saya pamit. Assallamuallaikum"

Tanpa banyak bicara lagi, Panji pun berbalik dan keluar dari rumah itu. Dia kembali lagi ke dalam mobilnya dan melaju.

***

Tania bersemangat membuka sebuah paket besar dari seorang kurir, bagaimana tidak? Undangannya pernikahannya telah selesai di cetak dan kini tinggal mengedarkannya saja. Pernikahan tinggal 2 minggu lagi, ini jadi hal yang membahagiakan untuknya.

"wah undangannya jadi ya?", sambut Irna dari dapur.

"iya"

"kerja keras lagi deh gue. Yuk buka, kita data untuk pengirimannya"

"tolong ya. Gue mau telepon Panji dulu"

"iya deh iya calon pengantin"

Tania berlari ke dalam kamar dan mengambil ponselnya dari atas meja.

Tut... Tut...

"ada apa calon istriku?"

"Mas, undangannya udah selesai cetak"

"yaudah. Kamu suruh si Irna atur aja ya, nanti biar orang kepercayaan aku datang untuk atur dari pihak aku"

"okey baiklah"

Tania keluar dari kamarnya, dia mendatangi Irna lagi yang sedang sibuk membuka daftar tamu dan menempelkan stiker nama tamu di undangannya.

"Na, kata Panji loe atur aja"

"oke besok gue ganti bisnis! jadi WO"

"loe itu kan keluarga gue", ujar sambil memeluk Irna.

"iya udah ah lepas gue sibuk nih"

YAKIN (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang