MENCINTAIMU

5.2K 194 6
                                    

TANIA,

"gimana ya caranya bikin Panji mundur Ir?"

"gue harusnya tanya ke loe! Gimana caranya Panji naik status"

"semakin dia berusaha, bikin gue semakin merasa berdosa"

"loe yang banyak tingkah! Tania please! Lupakan Rio! Dia dimana aja kita gak tau kan? Apa sudah menikah atau belum kita gak tau!"

"hati gue gak bisa di paksakan"

"silahkan keras kepala terus kayak gini!. Lelah gue meyakinkan loe! Hebat tuh Panji gak pernah lelah buat meyakinkan loe yang keras kepala kayak gini"

Mungkin hanya aku perempuan di dunia ini yang muntahannya di tadahi oleh telapak tangan laki - laki baik seperti Panji. Namun saat itu aku malah menginginkan Rio yang ada di posisinya, andai saja aku cukup hebat untuk menarik hati Rio, mungkin saat ini yang ada di sampingku adalah Rio bukan Mas Panji. Aku memang tidak tau Rio ada dimana! Namun entah kenapa hati ini selalu yakin kalau suatu saat nanti Rio akan datang dan membalas suratku.

Banyak waktu yang sudah ku habiskan untuk menunggu Rio, banyak sudah lubang yang aku buat di hati Mas Panji yang selalu berusaha mengubah arah hatiku. Namun, semakin kuat Mas Panji berusaha tak berarti bisa membuat aku menggeser Rio dari posisinya sejak dulu sampai saat ini. Rio terlalu kuat bertahan di ruang hatiku, Meski ada angin yang berhembus dengan kencang itu tidak akan bisa membawanya pergi, karena ini Cinta! Bukanlah selembar daun yang jatuh. Jelas waktu itu aku melihatmu membaca suratnya, entah kini atau esok! Aku yakin kamu akan datang dan membalas surat meski hanya dengan berkata maaf!.

***

Rio adalah sebuah nama yang indah yang tidak bisa ku jelaskan bagaimana caranya hatiku bisa jatuh kepadanya. Suara yang lembut, perilakunya yang baik membuatnya dengan mudah memiliki identitas sendiri di dalam duniaku. Dia teman sekolahku, tapi kami tidak sekelas. Namun dia yang selalu membuatku untuk selalu mengintipnya dari jendela kelasnya. Wajahnya memang rupawan hingga mudah dikenali oleh setiap orang, apalagi sifatnya yang mudah bergaul membuatnya menjadi populer.

Hari itu aku membawa tumpukkan buku tugas melewati kelasnya, aku berjalan berjinjit sambil mengintipnya di kelas. Tapi dia tidak terlihat,

Brukkkkkk

Bukuku jatuh berserakkan di lantai, terlihat seseorang membantu memungutnya. Tapi tidak ku sangka ternyata itu dia, padanganku terus tertunduk karena aku malu melihat wajahnya terang - terangan.

"nih bukunya", ucapnya sambil memberikan beberapa buku yang telah dia pungut kepadaku.

Aku cepat - cepat bangkit dan mengambil buku - buku itu dengan cepat.

"terimakasih", ucapku sambil tertunduk.

Aku segera berlalu pergi dan mempercepat langkahku, aku harus segera menjauh darinya kalau tidak dia bisa dengar detak jantungku yang tidak beraturan ini. Detak jantung ini terdengar keras hingga pemiliknya pun tidak bisa mengaturnya, dia sempat dengar tidak ya?. Aku kembali kelas setelah membawa buku itu ke ruang guru, rona merah masih tercetak jelas di wajahku. Senyumpun masih mengembang dan tidak bisa di lepas seperti di lem dengan permen yang lengket dan manis.

"hai", seseorang memecah pandangaku yang kosong. Dia membuyarkan khayalanku dengan lambaian tangan yang semakin membuatku tidak karuan.

"buku kamu ketinggalan 1. Aku mau manggil kamu, tapi aku gak tau nama kamu siapa?"

"ehm Tania. Mauratania"

"oke Maura"

Dia meletakkan bukunya diatas meja dan keluar dari kelas. Maura? Dia memanggilku dengan nama panggilan yang berbeda dari yang biasanya, tapi aku suka. Sejak saat itu dia tau namaku, akhirnya dia tau kalau aku ada di sekitarnya.
Mengkhayalkannya menjadi suatu hal yang menyenangkan di antara teori newton yang sedang di jabarkan oleh guru fisika di depan kelas. Dia adalah suatu senyawa yang tidak bisa diuraikan, meski dengan rantai atom atau barisan kata - kata. Bagiku dia bukan hanya sebuah kalimat, sebuah kalimat belum cukup, bahkan satu rim kertas penuh huruf pun tidak bisa menggambarkan wujudnya. Dia sesuatu yang tidak bisa aku cari di kamus tapi bisa aku temukan di kelas sebelah, Rio Anggoro Bhakti.

YAKIN (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang